Sabtu, 19 November 2022

Tidur A la Babo

By Erizeli Jeli Bandaro


 Kemarin saya temani Florence rapat di Bank. Selama pembicaraan antara florence dengan pihak bank, entah mengapa saya ngantuk sekali. Dan saya terkejut. Karena tangan saya disentuh Florence. Saya terjaga. Tapi tak berapa lama kantuk datang lagi. Saya kaget lagi karena kening saya disentuh Florence. Duh kenapa ngantuk banget. Akhirnya meeting dipercepat oleh Florence. Sepertinya orang bank juga maklum.

“ Tidur engga apa apa Ale, tapi masalahnya ngoroknya itu ganggu rapat. “Kata FLorence di dalam kendaraan.

“ Ya. Saya tidur hanya dua jam. Jam 10 pagi saya harus mandi untuk siap siap sholat Jumat. Usai sholat langsung pergi ketemu kamu untuk rapat di bank. “

“ Dari sejak muda dulu kamu memang udah begitu. “ kata Florence mengerutkan kening. “ Tapi lucunya kalau bicara yang menjadi concern kamu, engga ada tuh ngantuknya. Jadi sebenarnya, kalau di depan kamu bukan masalah kamu, otak kamu blank dan engga kerja. Ya tidur lah”

Saya senyum aja.

“ Lue itu mudah banget tidur. Tidur pun lue benar benar pules. Sepertinya dunia itu bukan masalah. “ lanjut Florence.

“ Bagi saya, selagi tidur pules, makan lahap dan BAB lancar, itu sama saja saya sudah memiliki dunia berserta isinya. Nikmat apalagi yang didustakan di hadapan Tuhan. Apakah ada yang lebih nikmat daripada badan sehat? kata saya.

Tempo hari waktu awal Jokowi berkuasa. Saya diudang makan siang bersama para pegiat sosial media dibawah naungan Kompasiana. Saya juga engga ngerti kenapa saya di undang. Sahabat saya Marina yang kebetulan berkerja sebagai asisten Jokowi, menjemput saya di Plaza indonesia untuk pergi bareng ke Istana. Saat bertemu dengan Jokowi dan usai makan siang, semua peserta berbicara santai dengan Jokowi. Di tengah tengah dialogh itu dua kali tangan saya disentuh Marina. Saya terkejut dan terbangun dari tidur saya.

Entah penyakit atau apalah. Yang jelas kalau saya sendirian, engga ada yang dikerjakan, engga ada yang ajak saya bicara yang menarik minat saya, ya saya tidur. Makanya kalau sedang sendirian, saya gunakan waktu menulis. Itu sekedar cara saya menghindari ngantuk. Kalau bertemu orang ramai, dan pembicaraan engga manarik dan tidak menjadi concern saya, ya cepat sekali saya ngantuk. Tidur. Bahkan kalau temanin anak dulu ke bioskop. Kalau film nya engga menarik , saya pasti tertidur selama filem berlangsung. Di ruang KTV karaoke saya sering tertidur.

Di kantor kalau semua agenda kerja selesai, saya godain sekretaris saya. Tanya macem macem. Otak saya fresh bukan tertarik dengan cara dia menjelaskan tapi doyan aja lihat wajahnya saat menjelaskan kepada saya. Terkesan serius amat. Dia pikir bego apa saya. Pakai tanya lagi “ anda paham sir”. Padahal yang bayar dia saya. Kalau engga, ya saya baca buku di sofa, akhirnya tidur juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar