Jumat, 25 November 2022

DAVOS MAN

by Erizeli Jeli Bandaro Anies dan politik anglo. Davos atau Tavau adalah sebuah kota di Swiss bagian timur, tepatnya di Sungai Landwasser, Kanton Graubünden. Penduduknya berjumlah 13.000 jiwa. Davos diyakini sebagai kota tertinggi di Swiss dan Eropa. Kota yang dingin dan sangat bersih dari polusi. Terasa nyaman dan menyehatkan. Di kota inilah diadakan pertemuan tetap World Economic Forum. “ Davos udah jadi icon elite kaya di dunia ini. Belum dianggap elite kaya kalau belum masuk Davos Man. Belum dikatakan bagian dari icon perubahan dunia kalau belum di undang ke Davos. “ Kata Esther sahabat saya di Hong Kong. Dia banker yang ikut mendampingi saya selama menghadiri Pertemuan Davos tahun 2010. Lantas siapa dibalik sukses terbentuknya Forum bergengsi ini? Dia adalah Klaus Schwab. Dia bukan orang biasa. Yahudi German, konglomerat financial legendaris. Yang unik, Davos punya hukum khusus yang diatur oleh Schwab. Walau WEF sangat disegani dari segi moral terutama kepedulian mereka kepada pembangunan manusia namun beragam kontrak penguasaan aset dan putaran uang menjarah sistem keuangan global diatur disini. Semua master mind pemain Hedge fund ada disini. Semua kesepakatan jahat mengatur dunia diadakan disini. “ Lobi IDFC kepada the Fed untuk memberikan fasilitas Repo Line sebesar USD 60 miliar kepada BI tahun 2020, tidak lepas dari peran Davos man. Sehingga BI bisa kendalikan kurs rupiah.” kata teman. Dan itu pasti engga gratis. Pasti ada yang dijanjikan. Kalau engga ditepati ya Indonesia bisa kena masalah” lanjut teman “ Masalah apa ? “ Ah tidak ada negara yang kuat kalau moneternya dihajar. Soeharto saja jatuh. Apalagi pemerintahan demokrasi.” Kata teman. Tahun 2009 Nama Anies Rasyid Baswedan tercantum dalam daftar 1.334 The Young Global Leaders (YGL), sebuah organisasi yang didirikan oleh Klaus Schwab pendiri World Economy Forum. Hampir semua mereka yang tercantum dalam YGL menjadi elite politik global. Saya hanya berdoa semoga Indonesia baik baik saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar