Rabu, 23 November 2022

Bersikap

by Erizeli Jeli Bandaro Tahun 90an, saya pernah deal dengan teman. Tapi akhirnya saya tolak deal itu. Dia marah dan kecewa. Beberapa hari kemudian ada orang telp saya. Minta ketemu. Saya sanggupi bertemu. Yang saya temui itu orang tua “ Nak, boleh tahu engga. Kamu punya ilmu penjaga ? kata orang tua. “ Ilmu penjaga ? engga paham saya” kata saya. “ Maksud saya, kamu punya jimat penolak bala? “ Tidak ada pak. Saya orang biasa saja. Emang kenapa ? “ Nih liat bibir saya jontor. Itu akibat saya sengaja kirim orang halus untuk merusak kamu. Tapi berkali saya kirim orang halus, balik terus. Akhirnya dia benturkan muka saya ke tembol. Ini bibir saya jontor buktinya” Kata Orang tua itu. Saya senyum aja. Percaya engga percaya. Saya abaikan saja. Karena saya memang tidak percaya kekuatan orang halus. Saya merasa lebih kuat dari apapun karena saya berusaha dekat kepada Tuhan. Itulah keyakinan saya. Makanya jangan kaget, 350 tahun Belanda jajah Indonesia. Engga ada tuh Belanda kena teluh atau guna guna dukun. Malah dari tahun ke tahun Belanda semakin kuat. Kita semakin terpuruk dan halu mistik. Pernah disuatu daerah. Saya sedang survey barang tambang. Penduduk setempat bilang kepada saya “ jangan dekati bukit itu. Karena terbukti banyak yang datang dan mendekati bukit, hilang. Tidak kembali lagi. Manusia maupun hewan sama saja. Hilang semua, Itu bukit kramat.” Saya bukannya takut. Malah saya datangi bukit itu. Saya perhatikan sekeliling bukit itu setelah sampai diatas. Ternyata ada lobang kecil di tebing bukit. Setiap sore ada awan gelap dari ujung kaki batas laut mendekati bukit itu. Oh ternyata sekawanan Burung walet. Burung itu masuk menghilang dibalik lubang di tebing bukit itu. Ya cari tahu ada apa di lobang itu. Ternyata itu goa era jepang. Memang tempat strategis perhanan serangan dari laut karena menghadapi laut. Di dalam goa itu ada banyak sarang burung walet. Ha ha ini cuan. Ya saya buat rencana keluarkan sarang burung walet dari dalam goa. Di dalam goa itu saya bertemu dengan ular besar. Kepalanya sebesar kerbau. Saya bunuh ular itu karena menghalangi saya ambil sarang burung walet. Jadi saya dapat sarang burung walet lebih 5 ton dan kulit ular. Setelah itu, tidak ada lagi hewan hilang dibukit itu. Karena sebelumnya yang makan hewan itu adalah uler itu , termasuk manusia. Kalau tempat Indonesia itu angker mana pula orang Belanda datang ke Indonesia dan menjajah. Hikmah. : Hiduplah berakal dan gunakan sains untuk menilai dan bersikap. Jangan halu dan kebanyakan takut dan berharap kepada mistik. Hargai diri kita yang diciptakan Tuhan dalam keadaan sebaik baiknya mahluk. Paham ya sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar