Kamis, 17 November 2022

Mitra yang tidak seimbang

By Erizeli Jeli Bandaro

China Sonangol Real Estate Pte Ltd (CSRE) adalah perusahaan yang terdaftar di Singapore. Bermitra dengan PT Media Property Indonesia (MPI), salah satu anak usaha Media Group milik Surya Paloh. Kemitraan itu dalam rangka membangun gedung proyek Indonesia 1 di jalan Thamrin jakarta. Mereka mendirikan perusahaan patungan bernama PT China Sonangol Media Investment (CSMI). Pembagian saham CSRE 70% dan 30% MPI.

Proyek Indonesia 1 mulai dibangun tahun 2014. Ground Breaking, dilakukan oleh Jokowi. Proses pembangunan memang lambat sekali. Saat sekarang baru mencapai 70% Civil work. Kalau termasuk finishing, progress barulah 40%. Kemarin Pihak mitra lokal, PT Media Property Indonesia (MPI) melaporkan China Sonangol Real Estate Pte Ltd (CSRE) ke Kapolda. Dengan tuduhan penipuan. Apa pasal?

Sebenarnya dari awal hubungan SP dengan pendiri Sonangol ( Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola- ada kaitannya dengan pemerintahan Angola di Afrika) yaitu Sam Pa sangat baik. SP berkongsi dengan China Sonangol di Blok Cepu, Bojonegoro, ladang minyak terbesar di Indonesia.

Namun hubungan itu mulai renggang sejak tahun 2015. Karena Sam Pa ditangkap oleh KPK china. Ia terlibat dalam kasus korupsi Gubernur Provinsi Fujian, Su Shulin yang juga direktur BUMM china bidang migas, Sinopec. Sejak itu investment holding, China Sonangol International Ltd di Hongkong dalam pengawasan KPK china.

Setahun setelah Sam Pa ditangkap KPK china, terjadi perubahan pemegang saham pada China Sonangol Real Estate (CSRE), dimana China Sonangol International Ltd tidak lagi jadi pengendali. Sejak itu pembangunan jadi melambat. Mungkin pemegang saham baru dari CSRE anggap SP engga keluar uang atau sleeping partner yang hanya punya bargain akses kepada kekuasaan.

Itu sebabnya CSRE alihkan sahamnya di CSMI kepada konglomerat Indonesia yang mau keluar uang. Settlement tertunda karena dilakukan tanpa sepengetahuan atau RUPS dengan MPI sebagai mitra lokal. Lagi lagi karena MPI keberatan atas perubahan pemegang saham. .

Akhirnya kasus sengketa masuk ke ranah hukum. Tahun 2022 bulan maret. Surya Paloh dapat dukungan pendanaan dari Morotomi Ryuichi dan Rosano Barach untuk mengakuisisi saham CSRE di PT Surya Indonesia Satu Property (SISP). Sehingga Surya paloh resmi memenangkan kasus. Dan Gedung Indonesia one sah menjadi miliknya. Bulan agustus proyek yang sudah mankrak sekian tahun, mulai dibangun lagi. Tahun 2023 diharakan selesai. Kita punya twin tower seperti Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar