Rabu, 30 November 2022

Politik Oh Politik

by Erizeli Jeli Bandaro Tahun 2024 nanti adalah pertarungan to be or not tobe. Yang jadi masalah, pertarungan tidak seimbang. Suara PDIP sejak tahun 2014 terus bertambah, sementara partai lain terus menyusut. Bahkan Partai dari bendera islam semakin sulit mencapai 2 digit. Kalau tahun 2024 Pemilu seperti pemilu sebelumnya. Saya yakin ada beberapa partai kena kick out dari parlemen. Karena tidak masuk ambang batas Parlement threshold. Tentu keadaan ini tidak diinginkan oleh partai selain PDIP. Tentu mereka tidak ingin pemilu yang akan datang seperti pemilu sebelumnya. Kuncinya ada pada Capres. Siapa yang bisa menang Pilpres, maka dia punya peluang untuk aman dari Parlement threshold, dan bahkan menjadi pemenang Pileg. Saat sekarang Ganjar tetap tertinggi Elektabilitas nya. Masalahnya, semua partai selain PDIP tidak ada tokoh yang layak di jual. Semua punya nafsu gede tetapi kebanyakan mereka 123 hore dihadapan PDIP. Nah dengan situasi ini, maka mari kita lihat peta politik negeri ini. Engga usah serius amat. Ini hanya tulisan pedagang sempak. Saya tidak akan analisa, tetapi memberikan clue kepada anda untuk analisa sendiri. Nah ini deretan pertanyaan dan fakta yang ada. Pertama. Surya Paloh adalah pendukung jokowi sejak tahun 2014 dan teman dekat Jokowi. Mengapa dia berani calonkan Anies? Apa iya dia berani ambil resiko begitu saja? enggalah. Dia terlalu cerdas sebagai politisi dan businessman. Kalau dia bego, udah lama di kere dan ketendang dari kekuasaan seperti Amin Rais. HT dari Perindo juga hot dengan Anies. Kedua. siapa yang bisa menghentikan kasus Anies? tidak ada yang lebih berkuasa terhadap KPK, selain Jokkowi, terutama sejak ada UU KPK yang baru. Mengapa Anies tetap aman saja. Dan bebas membangun jaringan relawan diseluruh Indonesia. Darimana dia dapatkan uang untuk menggerakan itu semua? Ketiga, sementara PDIP tetap tidak akan mengumumkan Capres sampai tahun depan. Sehingga peluang ANies semakin besar menggalang kekuatan. Kampanye hate speech terhadap Anies terus meluas, sehingga tercipta stigma asal bukan calon dari rezim berkuasa dengan jargon perubahan. Sementara underbow Golkar dan PAN, termasuk PPP udah bergabung ke Anies. Semua tahu kan, mesin partai itu ada pada underbow. Keempat, tahun depan resesi global akan melanda, dan kini rupiah sudah sulit keluar dari gerbang neraka. Utang Corporate bermata uang dollar terancam gagal bayar. Ini akan mendorong Corporate melakukan execuse perubahan seperti kasus Pemilu 2014. Sehingga ada adjustment atas forcemajeur untuk restruktur utang. Uang akan mudah mengalir ke Anies. Kelima, mengapa PKS dan Demokrat tidak mau buru buru mendukung Anies? Padahal peluang besar sekali.? Mereka politisi, mereka tidak percaya yang too good to be true. Pasti ada something tentang peluang Anies itu. Silahkan analisa sendiri. Yang paling bagus analisanya. Babo undang makan malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar