Senin, 28 November 2022

Sosok Babo

by Erizeli Jeli Bandaro Ada yang bertanya kepada saya dalam komen di DDB.” Babo saya udah tiga kali bangkrut. Kalau boleh tahu berapa kali idealnya batas bangkrut?. Saya tersenyum. Kalau saya bangkrut empat kali itu karena kelemahan saya. Apa itu kelemahan saya? saya tidak terpelajar dan saya disleksi. Sangat bergantung kepada orang yang saya percaya. Dan empat kali bangkrut karena orang yang saya percaya “ kerjain saya”. Butuh empat kali bangkrut untuk saya untuk bisa mengatasi kekurangan saya itu. Mengapa ? saya pekerja keras. Saya creatif mendapatkan peluang. Tahu membangun network business. Saya piawai membangun network business. Jadi apa yang sulit? dapatkan orang yang dipercaya. Apa kesalahan saya selama ini? terlalu mudah percaya. Jadi saya buat standar sendiri untuk sampai saya percaya. Apa itu ? Pertama, saya uji dengan mengacuhkannya sekian lama. Kalau lolos, maka saya akan masuk ke tahap kedua, yaitu memberi dia uang dengan mudah. Tanpa saya tanya kemudian kemana uang itu. Kalau lolos, maka masuk tahap ke tiga, intimidasinya dengan logika. Ini penting untuk menempatkan huhungan atas dasar akal sehat bukan emosional. Tahap pertama itu penting sekali. Untuk menguji apakah dia mengenal saya karena kepentingan pribadi atau atas dasar kepentingan bersama. Kalau saya beri uang dengan mudah, dia menolak. Tentu tidak akan mungkin dia meminta uang dengan drama. Itu artinya dia punya rasa hormat. Dia akan jaga saya. Kalau saya bicara atas dasar logika yang menyentuh emosi dia dan dia tidak marah, itu artinya hubungan kami atas dasar akall sehat. Ini akan berlanjut saling koreksi dan menjaga. Yuni butuh 2 tahu saya cuekin. Dia bisa terima tanpa mengeluh. Butuh setahun saya pancing dengan kemudahan. Saya beri uang, dia tolak. Saya pinjamkan apartemen untuk dia tinggal, dia tidak nyaman. Dan setahun lebih saya intimidasi dia dengan logika dalam setiap ada masalah bisnis. Dia terima tanpa memprasangka buruk kepada saya. Dia maklumi, dan sebaliknya dia juga tidak kehilangan prinsip untuk mempertahankan keyakinannya dan meyakinkan saya. Wenny juga begitu. Butuh 3 tahun sampai saya percaya mendelegasikan bisnis ke dia. James juga, malah lebih 4 tahun baru saya percaya. Kini 3 holding business yang saya bidani , GI, Yuan, SIDC berkembang berkat bermitra dengan mereka. Dan semakin lama semakin kurang kontrol saya terhadap mereka. Sampai akhirnya trust terbentuk. Semua sumber daya saya delegasikan secara defacto maupun legal lewat kontrak proxy. Gaji dan bonus serta tunjangan lebih baik di bandingkan dengan perusahaan lain. Yuni bisa dapatkan income USD 2 juta setahun. Wenny bisa dapat 5 juta lebih setahun. James dapatkan USD 8 juta setahun. Saya hanya sebatas mentor mereka dan tentu sahabat bagi mereka. Kalau ada teman yang provokasi saya untuk curiga kepada mereka, pasti saya abaikan. Itu artinya teman itu tidak mengenal saya dan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar