Senin, 28 November 2022

Ribut di China.

by Erizeli Jeli Bandaro Di shenzhen hanya 10 kasus COVID, tetapi karena itu diberlakukan lock down terbatas. Secara nasional total 31.000 infeksi Covid sampai 23 november, termasuk kasus tanpa gejala. Itu melampaui level tertinggi 29.317 yang terlihat pada pertengahan April, selama penguncian Shanghai. Kontrol Covid yang ketat di China telah membebani sentimen dan aktivitas bisnis. PDB nasional hampir tidak tumbuh selama kuartal kedua karena penguncian Shanghai. Pada akhir kuartal ketiga, pertumbuhan tahun ini hanya naik 3% dari tahun lalu — jauh di bawah target resmi sekitar 5,5% yang diumumkan pada bulan Maret. Pabrik-pabrik yang berlokasi di dekat wabah Covid telah mencoba mempertahankan operasi menggunakan apa yang disebut manajemen loop tertutup, yang biasanya mengharuskan staf untuk tinggal di lokasi. Asosiasi bisnis telah mencatat kesulitan dalam mendapatkan pekerja dari lingkungan yang lockdown, sementara staf capek dan bosan tinggal di mess tanpa pulang pulang ke rumah. Memang pemerintah china konsekwen dengan kebijakannnya. Bahwa Lock down disertai dengan mitigasi sosial dan ekonomi. Rakyat selama Pembatasan terbatas dapat kompensasi tunjangan. Tapi masalahnya rakyat yang biasa kerja dan dinamis, disuruh diam di rumah atau tidak bisa bebas pergi kemana mana itu sangat menyiksa. Walau pemerintah china memberikan konpensasi terhadap dunia usaha dan pelonggaran kredit. Tapi Bisnis stuck. Pabrik terpaksa mengurangi produksi dan jam kerja. Itu sama saja mematikan peluang bisnis. Saya dapat laporan dari Beijing, Shanghai dan Shenzhen, protes yang ada dibeberapa kota itu sebenarnya bukan aksi demo. Itu bukan demo yang pakai toa dan terorganisir. Hanya sporadis saja. Protes yang bersifat situasional di beberapa distrik dan kawasan perumahan. Mereka ribut sama petugas yang terlalu membatasi gerak mereka. Standar Beijing terhadap COVID, harus zero cases. Ya sulit lah. Itu sama saja, menjamin clean 100%. Dan beberapa provokator memanfaatkan situasi ini diangkut oleh Polisi untuk diamankan. Terutama media asing yang meliput, semua ditangkap. Dengan alasan memphoto kegiatan demo tanpa izin petugas. Seharusnya Pemerintah China tiru Indonesia. Angka terkonfirmasi covid di Indonesia diatas 1 juta. Kita cuek aja. Mengapa? Kalau udah di vaksin, kena juga, mati juga, itu udah takdir. Bukan urusan pemerintah lagi. Paham ya Ping.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar