Jumat, 25 November 2022

G20 Gagal mencapai komunike bersama.

by Erizeli Jeli Bandaro G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa. Nah tema pada G20 di Bali ini mengusung "Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Pulih dengan Lebih Kuat)”. Tema tersebut mengangkat tiga issue. yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi, dan transisi energi berkelanjutan. Ketiga hal itu sangat rumit. Baik saya jelaskan hal sederhana. Pertama. Kesehatan Global. Adanya ketimpangan sumber daya kesehatan dunia. AS, Eropa, Canada dan China menguasai 80% riset pharmasi dan semua obat premium. Indonesia dan negara lainnya anggota G20 hanya kebagian konsumen. Apa iya akan ada komunike bersama soal distribusi tekhnologi dan riset ? apa mungkin ada transfaransi soal harga pokok obat ? Apa ada niat kesehatan untuk semua. I dont think so. Kedua, tranformasi digital. 80% infrastruktur IT seperti gateway, dan fiberoptik dikuasai AS, Eropa dan China. Negara lain hanya kebagian pemakai. Apa mau negara AS, ERopa dan china berbagi jalur dan membuka transfaransi soal utilize frokwensi? I dont think so. Mengapa? Tuh lihat, sidang ITU aja mentok. Karena di veto China dan AS . Ketiga, transisi energi berkelanjutan. Apa ya pemerintah indonesia mau komit? kalau komit, mau engga tutup semua tambang batubara? ya bangkrut kita. Belum lagi China dan Korea, Jepang pasti marah mereka. Dan sekarang Eropa yang bokek mulai melirik lagi ke batubara. Karena bangun energi berkelanjutan butuh investasi gede boss. Ini negara semua pada bokek. Kalau anda perhatikan pra meeting G20 antar tingkat pejabat tinggi seperti ; Sherpa Meetings, Finance and Central Bank Deputies Meeting, Working Groups Meetings, dan Engagement Group Meetings. Bisa tahu, bahwa G20 kali ini akan gagal mencapai komunike bersama. Jadi engga kaget lagi. " Setidaknya kehadiran kepala negara pada G20 bisa memberikan dukungan moral atas ketiga issue tersebut dan menjadi concern untuk dipikirkan ke depan. Pikirkan doang" kata udin pedagang sempak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar