Jumat, 25 November 2022

Bintang Delapan

By Erizeli Jeli Bandaro "Smelter PT Sulawesi Mining Investment, di Sulawesi , siapa yang punya? tanya Ira. “ Itu yang punya Tsingshan melalui anak perusahaannya Dingxin Group.” “ Mitra lokalnya siapa ? “ PT. Bintang Delapan. “ Komposisi? “ Kalau engga salah 55% Dingxin dan 45 Bintang Delapan? “ Siapa itu Bintang Delapan? “ Engga tahu pastinya. Tapi disusunan komisarisnya ada nama Letnan Jenderal (Purn) Sintong Panjaitan dan Jenderal (Purn) Hendardji Supandji. “ “ Kira kira siapa ? “ Patut diduga ini ada link dengan Partai Demokrat. Karena Hendardji Supandji kakak kandung dari Budi Susilo Soepandji, ketua Lemhanas Era SBY dan berakhir era Jokowi. Apalagi izin smelter ini keluar era SBY. “ Oh bukan Prabowo ? “ Enggalah.” “Wah hebat ya” “ Hebat apa? “ Menurut data di dua kabupaten, Morowali (Sulawesi Tengah) dan Konawe (Sulawesi Tenggara), Bintang Delapan menguasai sekitar 20 konsesi pertambangan. Praktis semua konsesi Nikel dan smelter yang ada era Jokowi itu konsesi dan izin dikeluarkan era SBY.” “ Ya mungkin.” “ Kok mungkin.? Ira mengerutkan kening. “ Ya engga tahu pasti” “ Jangan pura pura bego lue. Gua dengar Semua saham Tsingshan dijual ke group China seharga Rp. 57 triliun. kok lue engga tahu.” Kata ira. Saya senyum aja. “ Wah dapat cuan gede tuh pemegang saham. Patas PD pede banget mau ikut kontestan Pilpres. Sedang ada uang dia” Kata Ira melihat mata saya. “ Engga tahu gua” Kata saya tersenyum. " 20 tahun lebih gua kenal lue. Gua kenal kalau lue sedang boong." Kata Ira lagi. Saya diam saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar