Rabu, 16 November 2022

Advisor Bisnis dengan Perusahaan sendiri

 By  Erizeli Jeli Bandaro


Kamarin saya diajak teman ketemu dengan relasinya. Dia berencana mau ikut konsorsium dalam proyek Tambang. Dia minta saya sebagai advisor. Dia sahabat saya dan tentu saya harus peduli. Dan lagi ini bukan rapat business. Hanya kenalan saja. Kami janjian di Robot Cafe Pacific place. Saya datang terlambat. Ternyata mereka sudah kumpul semua.


Teman saya perkenalkan semua relasinya. Yang hadir dua banker asing dan satu lagi dari IM, satu lagi dai investment holding company.


Walau bukan meeting business. Tapi pembicaraan daging semua. Ini bukan lagi soal visi bisnis, Tetapi sudah sangat tekhnis, baik dari segi operation, off taker, kontraktor tambang dan lain lain, termasuk soal logistik. Intinya mereka sedang mempengaruhi investment holding company untuk ambil bagian dalam konsorsium proyek.


Dari investment holding itu saya dengar cara menjelaskan aspek risk management. “ Kalau kami ikut itu karena visi supply chain. Bukan sekedar trading dan mining. Kami harus pastikan logistik dan infrastruktur bagus agar bisa on time delivery. Kami juga harus pastikan dapatkan off taker minimum 30% dari total produksi.” kata investment holding itu. Mereka senang sekali mendengar itu. Namun yang jadi masalah adalah keinginan kontrol offtaker 30%. Itu sama saja dengan PI. Kata mereka. Orang dari investment holding itu mengiyakan saja.


Saya lirik kartu nama yang tadi dia berikan kepada saya. “ Hah ! Saya terkejut. Ah ini SIDC. Gua punya.” kata saya dalam hati.


“ Siapa boss kamu ? tanya teman saya.


“ Mr. Hwang. Tapi pengendali investment ada pada Mr. B.”


“ Siapa itu Mr. B?


“ Bandaro “Katanya


Teman saya melirik saya. “ Kamu pernah bertemu dengan Mr. B?


“ Engga pernah. Dia kan diatas CEO. Mana mungkin saya bisa ketemu. Saya bertugas dibawah otoritas SIDC Shanghai. Anak perusahaan dari sub holding” Katanya. Wanita cantik asal Nepal dengan bahasa inggris sempurna. Teman saya tersenyum saja.


Setelah usai meeting, teman saya bertanya kepada saya “ Namanya sama ya dengan nama lue Jel, Bandaro.”

“ Ya sih. “

“ Nah kenapa nama lue Bandaro. Apa artinya ?

“ Bandaro itu kalau di kampung saya artinya penjaga masjid.” Kata saya tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar