Rabu, 30 November 2022

MUSUH TERDEKAT

by Erizeli Jeli Bandaro Lo Raymond adalah sahabat saya, dan juga selalu ada di sisi saya disaat awal mendirikan SIDC holding di Hong Kong. Dia terpelajar. Lulusan S2 dari AS dan pernah 20 tahun kerja di IM Global. Saat saya ada kasus dan terpaksa non active selama 5 tahun. Saya percayakan kedia untuk mengelola mitra holding ( investor relations director). 2018 setelah 5 tahun, saya aktif lagi. Saya membaca aroma konspirasi untuk hostile take over. Utang jatuh tempo dan terancam default. CIG paksa saya bayar atau saham di SWAP. Habis saya. Saya berusaha tenang. Saya yakin. Selalu ada jalan keluar. Semua direksi dan mitra memuji saya saat mulai aktif lagi di Holding. Hanya James dan William yang salahkan saya dalam membuat kebijakan solusi utang tahun 2013. Saya harus cari solusi. Solusi itu hanya James yang tahu. Saya minta dirahasiakan dihadapan Direksi dan mitra lainnya. Yang pertama saya lakukan adalah bersikap lemah. Saya mau tahu bagaimana sikap mitra saya. Ternyata, Steven, Ricard, dan Wada, tawarkan tambah modal disetor untuk bayar utang. Maklum Holding sendiri belum IPO. Saya tidak cukup uang untuk tambah modal. Itu bisa membuat saham saya delute. Saat itulah saya sadar. Ternyata mereka yang saya kira dekat dan setia selama ini, justru yang terdekat itulah musuh saya. Diam diam, saya suruh James membentuk SPAC untuk program akuisisi SIDC. Tapi tidak ada bank dan lembaga keuangan yang mau dukung saya sebagai standby buyer. Saya bentuk Hedge fund lewat sintetik bond sebagai standby buyer. Salah satu bank papan atas bersedia sebagai standby buyer tapi illegible. Richard, Steven, Wada, tekan saya terus untuk setor modal untuk bayar utang ke CIG. “Udah ada SPAC yang sanggup beli saham perusahaan harganya 100 kali lipat dari nilai buku. Itu solusi bayar utang. Kalau kalian berminat harus melalui SPAC. Silahkan ikut proses tender. “ kata saya. Mereka marah besar. Saya cuek saja. Pada waktu bersamaan pihak CIG ajak saya berunding restruktur utang. CIG setuju restruktur utang holding dengan opsi beli saham holding sebesar 30% setelah 5 tahun atau tahun 2023 seharga 30 kali dari nilai buku. Jadi saya lolos dari default tagihan. Tapi saratnya, salah satu unit bisnis Yuan Holding ( Wenny) bidang E-logistic berbasis Blockchain dilepas kepada CIG dengan harga 10 kali dari nilai buku. CIG kawatir e-logistics itu sudah ditawar oleh Silver Rock. Mereka tidak mau AS kuasai bisnis elogistics di China. Dari penjualan saham Elogistic itu saya punya uang untuk bergain dengan Steven, Wada dan Richard yang punya saham di Holding 10%. Mereka tahu saya lemah. Mereka ancam keluar sebagai pemegang saham karena alasan tidak setuju dengan solusi utang lewat SPAC. Ya mereka ancam, saya beli ancaman itu. Dengan membayar saham mereka. Mereka saya kick out dari Holding SIDÇ Setelah itu saya pecat Lo Raymond. 3 direksi inti juga saya kick out. “ Mengapa ? Bukankah Lo sangat setia dengan kamu dan orang kepercayaan kamu soal hubungan dengan investor. “tanya James. “Sumber masalah ada pada Lo. Dia ciptakan perpecahan diantara saya dengan mitra saya. Karena yang tahu semua tentang saya, adalah orang terdekat saya. Termasuk kelemahan saya. Kalau saya tersingkir, dia berharap dapat posisi saya sebagai proxy dari , wada, steven, Richard.” “ Karena itu kamu kick out Richard, Steven, Wada. Mereka kan selama ini selalu ada disisi kamu? Mengapa? tanya James. “ Mereka tetaplah predator. Saya atau mereka yang jadi mangsa. Ya saya milih jadi predator mereka. Tapi walau begitu secara personal, saya tidak akan musuhan dengan mereka. Mereka tetap teman saya. Biasa saja. Ini hanya bisnis. “ Kata saya. Moral cerita” Musuh berbahaya sebenarnya anda adalah orang terdekat dari anda dan selalu puji anda. Musuh paling besar adalah diri anda sendiri. Apa itu? sombong dan merasa sangat kuat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar