Sabtu, 15 Oktober 2016

Seminar Value Investing, Jakarta, 29 Oktober 2016


by Teguh Hidayat

Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan training/seminar/workshop investasi saham dengan tema ‘Value Investing – Buy at Lowest Price, Sell at Highest’, di Jakarta. Acara ini juga merupakan kesempatan untuk gathering bagi teman-teman sesama investor saham di Jakarta dan sekitarnya (atau dari luar kota juga boleh hadir). Dan berikut keterangan selengkapnya:


Kisi-kisi materi yang akan disampaikan untuk seminar kali ini:
  1. Belajar konsep Value Investing, yakni metode paling santai namun sekaligus paling menguntungkan dalam investasi saham: Bagaimana cara agar anda bisa meraup keuntungan besar tanpa perlu lagi duduk di depan monitor setiap hari, atau seperti kata Om Lo Kheng Hong: Menjadi kaya sambil tidur.
  2. Cara mengetahui kapan harus membeli dan menjual saham
  3. Strategi diversifikasi yang efektif untuk memaksimalkan potensi profit dan menekan risiko loss, sekaligus money management
  4. Cara untuk melihat tanda-tanda bahwa IHSG akan bullish/bearish (sehingga kita bisa beli saham sebelum IHSG naik, dan jual sebelum IHSG turun)
  5. Terkait poin 4 diatas, how to buy stocks at lowest price, then sell it later at an unbelievably high price.
  6. Hanya dengan tiga indikator mudah dalam menghitung valuasi saham, yakni semudah menghitung tambah, kurang, kali, dan bagi, anda akan bisa menemukan saham-saham berfundamental bagus dan undervalue.
Bonus Materi:
  1. Beberapa stock-pick pilihan yang sudah diseleksi menggunakan metode yang value investing.
  2. Analisa situasi dan arah IHSG hingga akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 nanti, serta bagaimana cara membuat investment planning yang efektif berdasarkan analisa tersebut.
Seluruh materinya akan disampaikan dengan cara yang santai, menyenangkan, dan mudah dimengertiSetelah mengikuti acara ini, anda diharapkan:
  1. Menguasai konsep dari value investing, serta menerapkannya dalam kegiatan investasi
  2. Mampu mencetak  profit yang konsisten dan beat the market dalam jangka panjang, dan
  3. Bertemu, menjalin relasi, serta bertukar pengalaman dengan teman-teman sesama investor. Yup, we are making a value investor community here!

Okay, berikut keterangan mengenai lokasi dan jadwal acaranya:
  • Tempat: Amaris Hotel Thamrin City, Mall Thamrin City Lantai 6, Jakarta Pusat (belakang Mall Grand Indonesia, sekitar 100 meter dari Bundaran HI).
  • Hari/Tanggal: Sabtu, 29 Oktober 2016
  • Waktu: Pukul 11.00 s/d 16.30 WIB
  • Fasilitas untuk peserta: Hardcopy/softcopy materi seminar, makan siang, coffee break, audiobook (penjelasannya dibawah).

Biaya untuk ikut acara ini hanya Rp750,000 per peserta, dan berikut cara daftarnya:

1. Lakukan payment dengan cara transfer ke (salah satu):
Bank BCA no rek 139.229.1118                    Bank BNI no rek 338.434.774
Bank Mandiri no rek 132.000.706.2087        Bank BRI no rek 0137.0101.0657.539
Semuanya atas nama Teguh Hidayat

2. Segera kirim email ke teguh.idx@gmail.com dengan subjek Daftar Seminardan isi: Nama lengkap anda, nama bank tujuan transfer. Contoh: Basuki Tjahaja Purnama, BCA. Anda nggak perlu kirim bukti transfer, karena kami bisa langsung mengecek transferan anda melalui internet banking.

3. Anda akan menerima email konfirmasi bahwa pembayaran anda sudah diterima, dan bahwa anda sudah terdaftar sebagai peserta seminar. Selanjutnya, anda bisa datang ke lokasi acara pada waktu yang sudah ditetapkan (sehari sebelum acaranya, kami akan mengirim email reminder untuk mengingatkan anda soal acara ini).

4. Jika anda mendaftar namun ternyata pesertanya sudah penuh maka uang anda akan dikembalikan dengan cara ditransfer balik. Tempat terbatas, hanya untuk 30 orang peserta.

Demikian, sampai jumpa di lokasi!

Bonus:
  1. Jika nanti setelah acaranya masih ada materi yang belum anda pahami, maka anda bebas bertanya atau berkonsultasi langsung kepada penulis melalui email, dan akan kami balas secepatnya. It’s free!
  2. Para alumni seminar akan dibuatkan Grup Whatsapp sehingga akan tetap bisa berkomunikasi setelah acaranya, dan Grup-nya akan digabung dengan alumni seminar-seminar sebelumnya.
  3. Di seminarnya nanti, anda bisa membawa alat perekam suara (biasanya di ponsel juga ada), untuk merekam suara penulis ketika menyampaikan materinya, untuk anda dengarkan lagi di rumah sebagai audiobook.
  4. Diskon Grup! Jika anda mendaftar untuk 2 peserta sekaligus, maka biayanya jadi Rp650,000 per peserta. Jika anda mendaftar untuk 3 peserta atau lebih, maka biayanya jadi Rp600,000 per peserta.
Ada yang mau ditanyakan terlebih dahulu? Anda bisa menghubungi Miss Nury di no telp/SMS 081220445202 atau Pin BB D0E5C05A. Konfirmasi setelah anda melakukan pembayaran juga bisa melalui kontak telepon/BBM tersebut.

Atau anda bisa langsung bertanya kepada penulis (Teguh Hidayat) melalui email teguh.idx@gmail.com.
Penulis bersama peserta seminar Jakarta
Penulis bersama peserta seminar Surabaya
Komentar Alumni:

Pak teguh..  Saya sudah baca smua ebook bapak. Q2 dan Q1.. Betapa saya menyesal pak dulu mei awal tidak beli ebook q1 bapak.. Pelit uang kecil. Hilang uang besar. Jujur saya 15-20an Mei panik dan kosongkan porto. Ikutan panic selling saya pak.. Bbni saya jual smua di 4400an. Padahal modal Average 4650.. Asii jual 6250. Modal 6600Smgr jual 8900. Modal 9500

Sebuah langkah yang salah total
.

Saya barusan  TP sril di avg 291 pak.  Modal 270an.. Sehari sebelum naik 300 sebentar
 terus tutup 284 iniSaya jual krn saya liat ihsg daily kok bikin lower highPosisi saya skrg pegang bbkp pak.. Krn saya melihat potensi mirip2 bjbr. Bisa terbang sewaktu2Cuma juga ada ancang2 keluar klo ihsg longsor

Hmm inti nya saya mau ucapkan terima kasih pak teguh..  Saya merasa beruntung bisa mengenal pak teguh dan sudah mengambil keputusan tepat terbang ke jkt demi ikut seminar bapak 
(saya org sby). Dan beli ebook bapakSemoga pak teguh terus diberkati Tuhan dan memberikan manfaat bagi orang2 banyak ya pak.

Oh dan recomendasi di ebooknya muantab banget. pak.. Kelihatan jelas dari ebook Q1kalo value investing works. Banyak saham e yg sudah terbang. Lipat2 bahkan.

Denny Wangsaputra – Surabaya (Alumni Seminar Jakarta, 30 Juli 2016)
Posted: 14 Oct 2016 09:09 AM PDT
Dear investor, setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental saham, yang kali ini didasarkan pada laporan keuanga para emiten untuk periode Kuartal III 2016. Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading, investasi jangka menengah, dan panjang.

Seperti ebook edisi-edisi sebelumnya, penulis akan bekerja sama dengan tim kecil untuk melakukan screening/pemilihan saham untuk dimasukkan kedalam ebooknya. Berikut adalah standar kriteria yang kami terapkan untuk memilih saham-saham yang akan dibahas di ebook ini, dimana kriteria ini dibuat berdasarkan kaidah value investing:
  1. Sahamnya likuid, sehingga pergerakannya bisa dianalisis menggunakan analisis teknikal sederhana (diluar analisis fundamental, kami juga memperhatikan faktor teknikal). Kalaupun tidak terlalu likuid, maka paling tidak jangan sampai tidak likuid sama sekali.
  2. Bukan saham gorengan. Ciri-ciri saham gorengan adalah mudah naik dan turun secara drastis dalam waktu singkat tanpa penyebab yang jelas.
  3. Memiliki fundamental yang bagus, reputasi baik, perusahaannya dikelola oleh manajemen yang bisa dipercaya
  4. Kalau bisa mencatat kenaikan laba atau ekuitas yang signifikan, serta memiliki kinerja konsisten di masa lalu, dan
  5. Harganya undervalue/murah, atau paling tidak belum terlalu mahal (sudah termasuk mempertimbangkan posisi IHSG).
Ebook ini berisi analisis terhadap 30 saham pilihan, dan akan terbit pada hari Senin, tanggal 7 November 2016. Anda bisa memesannya (preorder) disini.

Berikut screenshot ebooknya (salah satu edisi sebelumnya), klik gambar untuk memperbesar.

Pekerjaan rutin seorang investor adalah mempelajari pergerakan IHSG, melakukan screening saham, menganalisis fundamental serta valuasi dari saham/perusahaan yang lolos screening tersebut secara mendetail termasuk mempelajari prospeknya, kemudian mengambil kesimpulan saham-saham apa saja yang layak beli, dan sebaiknya beli di harga berapa. Dengan berlangganan ebook ini maka itu seperti anda menyerahkan semua pekerjaan tersebut kepada kami, sehingga anda tinggal membaca hasilnya saja.

Sekali lagi, untuk memperoleh ebooknya bisa baca disini. Jika ada yang hendak ditanyakan bisa menghubungi Ms. Nury melalui Telp/SMS 081220445202 atau Pin BBD0E5C05A.

Atau anda bisa hubungi penulis langsung (Teguh Hidayat) melalui email teguh.idx@gmail.com

TESTIMONIAL

Selamat pagi Pak teguh... Saya mau mengucapkan terimakasih banyak pak... Curhat lagi saya Pak.. Pertama email Pak teguh itu saya mines 150 juta dari modal 300 juta, agak kecewa juga pak teguh suruh cut loss BWPT dan saham apa gitu saya lupa waktu itu, kemudian saya ikutin Porto Bapak, beli IMJS di 344 dan INDS di 840.  Kemaren saya lepas IMJS di 498 dan INDS tadi di 1280 an tadi, karena saya parno mines terus pak.. alhamdulilah.. total gain tadi sekitar 73 juta lebih.. Mkasih banyak ya Pak.. Harga ebook dan Buletin bulanannya bener2 gak sebanding ama hasilnya Pak.. Saya hanya bisa mendoakan bapak dan Team sehat terus..  Biar analisa nya lebih bagus lagi, hihiiiiii.. Makasih yah Pak...
Widya Olivia - Jakarta
Posted: 14 Oct 2016 09:40 AM PDT
Pada tanggal 18 dan 19 Oktober nanti, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan acara Seminar Investival 2016 di Gedung BEI, Jakarta, dimana penulis (Teguh Hidayat) diundang sebagai salah satu pembicara. Dan tema diskusi yang akan penulis sampaikan nanti adalah terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ yang sudah dicanangkan oleh BEI sejak beberapa waktu lalu. Nah, bagi anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya maka boleh langsung datang aja ke BEI pada hari Selasa, 18 Oktober, pukul 14.00. Acaranya gratis kok. Namun bagi anda yang tidak bisa hadir maka disini kita akan membahas sedikit, apa sih yang dimaksud dengan ‘Yuk Nabung Saham’? Tentunya versi penulis sebagai salah seorang investor full time di pasar modal Indonesia. Okay, kita langsung aja.

Logo 'Investival'

Kalau mendengar kata menabung, maka kita mungkin akan langsung ingat pepatah ‘hemat pangkal kaya’, and I tell you, pepatah itu memang benar adanya, dimana ‘hemat’ disini berarti menjaga pengeluaran agar kita masih punya sisa uang untuk ditabung. Sekarang begini: Setiap orang tentu punya penghasilan. Termasuk anak sekolah atau mahasiswa yang belum bekerja sekalipun, dia tetap punya penghasilan dalam bentuk kiriman uang saku dari orang tua. Nah, dalam menggunakan uang penghasilan ini, maka terdapat tiga kelompok orang.

Yang pertama adalah mereka yang menghabiskan seluruh penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari, tidak lebih dan tidak kurang. Jadi misalnya anda bekerja sebagai karyawan, dan gaji anda Rp3 juta per bulan, maka pengeluaran anda dalam satu bulan itu ya persis 3 juta juga. Alhasil duit gaji cuma numpang lewat aja di rekening setiap bulannya, nyaris tanpa menyisakan ‘jejak’ sama sekali. Kalaupun ketika akhir bulan masih ada sisa duit maka biasanya langsung dihabiskan untuk seneng-seneng, katakanlah buat belanja di ITC Mangga Dua atau makan-makan di Solaria, karena mereka tahu betul bahwa toh nanti awal bulan rekening gue bakal keisi lagi (don’t worry, be happy!)

Yang kedua adalah mereka yang menghabiskan lebih dari penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup. You see, kalau anda masih kuliah atau sudah bekerja namun gajinya masih kecil, maka anda mungkin akan terbiasa menghemat sana sini dan kemana-mana masih pake motor Vespa warisan bokap. Tapi kalau gaji anda sudah naik jadi, let say, Rp10 juta per bulan, maka anda mungkin akan mulai berpikir, nyicil mobil kayanya boleh juga nih? Nah! Ketika seseorang mulai berhutang untuk entah itu memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi sekedar lifestyle, maka sejak saat itulah dia akan berada dalam situasi besar pasak daripada tiang. Beberapa orang mungkin tertarik untuk membeli barang secara kredit karena sekilas tampak lebih murah, tanpa menyadari bahwa kedepannya ia akan ‘menabung’ tapi untuk orang lain, dalam hal ini perusahaan atau bank yang memberikan kredit tersebut.

Terakhir yang ketiga, adalah mereka yang tidak menghabiskan seluruh penghasilannya, melainkan menyisihkan sebagian diantaranya untuk disimpan sebagai aset yang bermanfaat, alias ditabung. Jadi mau gajinya 3 juta, 5 juta, 10 juta dan seterusnya, maka selalu ada sebagian dari gaji tersebut yang disimpan dan tidak diapa-apakan lagi, jadi dianggap uang ilang aja gitu. Dan untuk bisa menabung seperti ini maka sama sekali tidak perlu gaji atau penghasilan yang besar, karena yang penting niat saja. Seseorang dengan gaji 3 juta namun memiliki gaya hidup yang hemat, adalah lebih berpeluang untuk menabung katakanlah 500 ribu per bulan, dibanding orang lain yang memiliki gaji 10 juta tapi punya banyak cicilan dan hobinya nongkrong di mall.

Nah, dari tiga kelompok diatas, menurut anda kelompok manakah yang menjadi lebih makmur setelah beberapa tahun? Yang mampu menabung dan mengumpulkan aset, tentu saja! Ketika seseorang rutin menabung katakanlah Rp1 juta per bulan, maka setelah 5 tahun, ia akan lebih kaya minimal Rp60 juta dibanding mereka yang tidak pernah menabung selama 5 tahun tersebut. Penulis katakan minimal, karena ketika seseorang sudah suka menabung sejak awal, maka nilai setoran tabungannya biasanya akan naik dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya penghasilan. Misalnya anda bekerja sebagai karyawan fresh graduate dan dapet gaji 3 juta per bulan, maka anda mungkin bisa saving 1 juta atau minimalnya 500 ribu. Tapi beberapa tahun kemudian, setelah gaji anda tembus dobel digit, maka masa iya sih anda masih cuma nabung 1 juta saja per bulannya?

Tapi kalau seseorang tidak pernah suka menabung, maka mau terima gaji berapapun percuma saja, karena akan selalu habis lagi dan lagi.

However, kalau sekedar menabung saja maka hasilnya tidak akan maksimal, karena uang kita akan tergerus oleh hantu bernama inflasi. Jadi jika seseorang hanya menabung saja sebesar Rp1 juta setiap bulannya, maka setelah lima tahun ia memang akan memiliki rekening bank senilai Rp60 juta, namun Rp60 juta di lima tahun kedepan nilainya jelas berbeda dengan Rp60 juta pada saat ini.

Karena itulah, selain menabung, dikenal pula istilah investasi. Dan yang disebut investor adalah mereka yang tidak sekedar mampu menabung atau mengumpulkan aset, tapi juga mampu mengembangkan aset tersebut hingga tumbuh berlipat-lipat dalam jangka panjang. Yup, jadi jika seseorang menabung sebesar Rp1 juta per bulan, maka seperti yang sudah disebut diatas, setelah lima tahun ia akan memiliki aset senilai Rp60 juta.

Namun jika ia mampu menginvestasikan tabungannya tersebut dengan return 20% saja per tahunnya, maka, coba ambil kalkulator anda dan hitung.. Yup! Setelah lima tahun, ia akan memiliki aset senilai Rp107 juta, alias hampir dua kali lipat lebih besar, dan perbedaan nilai aset ini akan lebih besar lagi jika jangka waktunya diperpanjang katakanlah hingga sepuluh, lima belas, atau dua puluh tahun. Okay, biar penulis langsung kasih angkanya saja disini: Jika anda menabung Rp1 juta per bulan selama 20 tahun, maka anda akan memperoleh Rp240 juta. Tapi jika anda menginvestasikan tabungan anda tersebut dengan return 20% per tahun, maka hasilnya adalah, well.. Rp2.7 milyar! Jika anda memang jago investasi, dimana katakanlah rata-rata return-nya mencapai 25% per tahun, maka hasilnya adalah Rp5.1 milyar. Tapi intinya disini adalah, berapapun return investasinya, tapi yang jelas dalam jangka panjang hasilnya akan jauuuuuh lebih besar dibanding jika anda cuma menabung seperti biasa di bank. Selain itu perhatikan pula bahwa ilustrasi diatas adalah dengan asumsi bahwa anda hanya menyetor Rp1 juta saja per bulannya selama 20 tahun, jadi gak pernah dinaikin jadi 2 atau 3 juta gitu. Nah, sekarang bayangkan jika setoran awal anda ke sekuritas bukanlah Rp1 juta per bulan melainkan 5 juta, dan nilai setoran tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu, dan anda juga mampu untuk secara konsisten menghasilkan return 20 – 25% tadi. Maka setelah 10 – 20 tahun, berapa hasilnya???

Jadi pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana caranya agar saya bisa mengembangkan tabungan agar menghasilkan profit 20 atau 25%, atau kalau bisa lebih besar lagi per tahunnya? Well, apakah penulis perlu menjawabnya lagi??? Ya dengan berinvestasi lah! Salah satunya di saham. Hanya tentu, untuk bisa berinvestasi maka perlu ilmu pengetahuan dan juga pengalaman, jadi anda gak bisa langsung menyebut diri sebagai ‘investor’ hanya karena anda sudah membuka rekening di sekuritas (tapi pembukaan rekening itu tetap merupakan langkah awal yang baik). Namun intinya ketika kita berinvestasi di saham, maka niat awalnya haruslah untuk menabung, yakni untuk menyimpan dan mengembangkan aset yang berguna untuk jangka panjang, agar kita menjadi kaya raya suatu hari nanti. Jadikan diri anda sebagai bagian dari kelompok nomor tiga tadi, yakni mereka yang senantiasa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung, dalam hal ini ditabung di saham. Guru besar kita semua, Warren Buffett, pernah berkata, ‘Tidak penting seberapa besar pendapatanmu. Yang penting adalah seberapa besar dari pendapatan tersebut yang gak cuma lewat di rekening bank, melainkan bisa disimpan dan menjadi aset yang bermanfaat untuk jangka panjang’.

Jadi yah, tunggu apa lagi? Yuk, kita nabung saham!

Jadwal Seminar/Training Investasi Saham: Value Investing. Jakarta, Sabtu 29 Oktober 2016. Keterangan selengkapnya baca disini.

Buku kumpulan analisis saham-saham pilihan edisi Kuartal III 2016 akan terbit hari Senin, tanggal 7 November 2016. Anda bisa memperolehnya disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar