Minggu, 04 Desember 2022

Sorga ada di Pyong yang

Beberapa tahun lalu saya pernah berkunjung ke Pyongyang. Saya sudah posting di Blog kisah perjalanan saya itu. Tapi ada untold story yang kini harus saya ceritakan. Karena membayangkan apa yang sebenarnya terjadi di Korea Utara. Korea utara itu bukan negara yang dibangun untuk tujuan peradaban kemanusiaan. Tetapi lebih tepatnya adalah perbudakan. Merendahkan martabat manusia. Yang lucunya rakyatnya merasa bangga. Korea utara itu negara yang dibangun atas dasar simbol persatuan dan ancaman. Persatuan, mereka diingatkan akan simbol bapak pendiri bangsa. Apapun yang berhubungan dengan pemimpin adalah sakral. Mereka anggap itu dewa. Lagu kebangsaan berkumandang di radio. Tetapi orang yang mendengar dimananpun harus berhenti melakukan kegiatan. Termasuk dalam kendaraan yang sedang melaju harus berhenti. Pembangkangan terhadap simbol itu adalah kematian. Rasa takut akan mati itu selalu di update dengan cerita seram. Dalam satu jamuan makan malam. Setiap tamu di dampingi dua wanita cantik yang berdiri di belakangn tempat duduk. Satu wanita memegang asbak untuk saya yang merokok. Satu lagi menyediakan lap tangan. Tapi tahukah anda. Untuk jadi wanita pelayan makan malam itu seleksinya sangat ketat. Ada ribuan wanita bersaing. Dan orang tua merasa bangga kalau anaknya lulus seleksi. Karena saya sebagai tamu kehormatan. Saya sempat tinggal semalam di kamar panthaouse. Kemanapun saya melangkah masuk ruangan: ruang tamu, dapur, tempat tidur, kamar mandi pasti ada wanita pelayan. Saya mau mandi ada wanita yang menjaga kebersihan. Saya suruh keluar “ Please out? kata saya. Tapi wajah wanita itu sangat ketakutan. Usianya sekitar 20 tahun. Duh yang benar aja. Masak gua bugil ada cewek di kamar mandi. Bini sih ok. Tapi ini orang asing. Ya mau tidak mau saya harus maklum. Saya buka baju aja. Eh kenapa pula dia juga ikutan buka baju dan ikutan bugil. Duh, ini udah engga beres. Saya selimutin dia dengan handuk dan dorong dia keluar kamar dengan tersenyum. Eh dia nangis dengan wajah ketakutan. Ya terpaksa saya telp teman yang ikut dampingi saya visit ke Pyong Yang. Baru saya tahu. Apa pasal? Ternyata pernah ada cerita wanita di hukum mati karena diusir oleh tamu. itu jadi momok menakutkan bagi mereka. Menjadi pelayan elite partai, itu sesuatu yang sangat dibanggakan oleh rakyat korea utara terutama wanita. Saya minta teman bicara kepada pelayan itu dan akhirnya wanita itu bisa tenang. Saya mau tidur, eh dua wanita sudah yang ada di kamar, ikutan masuk selimut. “ Out!” Kata saya. Mereka turun dari tempat tidur dan tidur di lantai. Saat saya terjaga mau ke toilet. Di toilet wanita yang tadi saya usir keluar , masih duduk dengan wajah tersenyum. Dan saya kembali ke tempat tidur, dua wanita itu terjaga. Mereka selimuti saya dan urut kaki saya. Mungkin sorga itu ada di Pyong yang. by Erizeli Jeli Bandaro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar