Sabtu, 28 Desember 2019

KAYA ITU ADA SCIENCE NYA


Dunia aplikasi psikologi mengenal diagram pemograman pikiran yang bernama diagram Kubler Ross. Atau dikenal juga dengan nama lain “change condition process”.
Kubler menghubungkan fisiologi dengan emosi.
Misalnya seseorang perokok berat ingin menghentikan kebiasaan merokoknya. Teori klasik aplikasi psikologi akan mencari dulu “secondary gain” kemanfaatan rokok tersebut dari klien tersebut.

“Secondary gain” adalah manfaat kejiwaan bagi seseorang. Misalnya kalau habis makan dia merokok maka mulutnya terasa nikmat. Atau ketika merokok ide-ide bermunculan di kepala sementara dia hidupnya di dunia “kreatif”. Sangat membutuhan “ide kreatif” bukan rokok nya yang dibutuhkan. 
Munculnya ide itu di sebut secondary gain. Kemanfaatan kedua dari manfaat pertama. Manfaat pertama mungkin dulu waktu muda merokok itu terlihat “cool”, “rebel”, sehinga kesan jagoan (diharapnya) didapat dengan merokok.
Setelah ribuan kali merokok maka value merokok “menjadi jago” tadi sudah masuk dalam di bawah sadar tertutup dengan data lain. Dan mulai otak mencari kemanfaatan lain dari merokok. Semakin banyak “gain”, third gain, fourth gain maka makin sulit orang berubah menjadi tidak merokok. Seluruh kebenaran sudah bertumpuk dalam sistem pikiran.
Jadi, dicarilah secondary gain oleh terapi klasik atas masalah merokok pada kliennya. Beda dengan pendekatan Kubler. Dia mengingatkan bahwa suatu hari sang perokok tersebut sesak nafas, jantungnya, tensinya naik, sehingga pingsan lalu tersadar posisi di UGD kena minor stroke. Dokter mengatakan, berhenti merokok ya, anak-anak masih kecil masih memerlukan anda untuk tumbuh dewasa!!!.
Dan ajaib, seketika dia menghentikan merokoknya ketika ingat anak-anaknya. Peristiwa itu di namakan “change condition process”.
Ok, saya mohon maaf tulisan kali ini agak sedikit tidak berhubungan dengan dunia bisnis secara langsungTapi mudah-mudahan ada yang berkenan dengan ilmu ini  untuk dipelajari.
Boleh terus?..

Dalam pemrograman pikiran, kita mengenal bahwa tindakan fisik bisa merubah emosi. Hal yang merubah emosi itu bisa merubah pikiran bawah sadar. Dan pikiran bawah sadar menguasai 88% tindakan manusia menjadi punya “peta sukses baru”. Jadi kaya adalah “subconscious mind” dengan nama lain “prosperity conscious”.
Seseorang punya “prosperity conscious” pasti kaya. Dan ini adalah “man made” program. Karena itu “kaya itu science”.
Kita masuk ke dalam sekarang. Jadi kita mengenal bahwa “kegiatan” keseharian bisa merubah atau menanamkan program dalam pikiran. Hanya dengan bermain ternyata otak bisa berubah KOMPOSISI nya. Menjadi manusia yang lebih baik. Pertanyaannnya main apa? Bagaimana memainkannya? Itulah Kubler methode yang sebentar lagi kita jabarkan.
Kita uji ilmu kita ini sebelum kita lanjutkan pelajaran selanjutnya. Ada banyak kegiatan yang tidak bisa berlawanan satu dengan lainnya pada gerakan tubuh disambungkan dengan emosi. Maksudnya begini.
Anda berdiri tegak, lalu busungkan dada, lalu dongakkan wajah ke atas menatap langit, lalu tarik nafas penuh masuk ke dalam dada....lalu coba pancing emosi SEDIH atau MARAH. Garansi tidak akan bisa sedih atau marah.
Sebaliknya, anda menundukan kepala, mendekati paha anda, lalu dekap badan anda sendiri. Lalu cobalah untuk TERTAWA. Tidak mungkin bisa tetapi kalau disuruh memancing marah anda, memdadak anda bisa TANTRUM!. Marah marah tak terkendali dalam posisi demkian.
Tahu kah sahabat ada posisi dimana kalau anda lakukan hal itu, semangat anda nyala dalam mencari kemakmuran? Ide anda mendadak mengalir seperti air bah dalam mendapatkan kemakmuran?

Oiya, hal begini penting nggak ya? Karena kayaknya kalau bicara politik baru seru, karena hal beginian tentang kemakmuran saya kurang tahu banyak kah peminatnya. Saya mau melanjutkan bagi yang minat saja, bagaimana setuju? #peace

***
Penulis: Mardigu Wowiek Prasantyo

2 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.club....^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus