Rabu, 20 April 2016

Kapan Cukup Adalah Cukup ?

Halo


Saya Tung Desem Waringin,
Artikel ini adalah hasil renungan saya selama perjalanan 5 jam ke Guangzhou , China

Ada yang Menuduh bahwa karena orang itu KAYA maka dia kerja keras sampai lupa keluarga, lupa jaga kesehatan.
Padahal banyak juga orang miskin seringkali bekerja keras
sampai lupa keluarga dan lupa jaga kesehatan.

Bahkan setahu saya yang belum tentu benar :
lebih banyak orang yang kaya yang lebih mampu meluangkan waktu untuk keluarga dan untuk kesehatannya
(Misal Dahlan Iskan yg terang-terangan nulis karana dia kaya maka dia mampu transplan liver. Kalau miskin ya sudah bablas sejak dulu)

--------------------------------------------------
Cara Kaya Dengan Berinvestasi Dengan Timing Yang Tepat
Timing Beli, Timing Jual, Timing Tambah, Atau Tahan
http://bit.ly/kaya-melalui-investasi
--------------------------------------------------

Dibanding orang miskin yang harus susah bekerja untuk makan. Walau tentu saja ada orang kaya yang sibuk bekerja
sehingga lupa keluarga dan lupa kesehatan.

Namun bukankah banyak juga orang miskin dan menengah yang bekerja keras lupa keluarga dan lupa kesehatan?

Banyak orang merasa orang kaya tidak pernah menikmati kekayaan hati yang sederhana seperti memberi tips untuk tukang sampah. (Tentu saja kalau yg kaya bisa amal lebih banyak dan lebih besar)

Padahal setahu saya (belum hasil survey ilmiah) banyak orang kaya yang melakukan amal kebaikan-kebaikan kecil
bahkan amal kebaikan-kebaikan besar. Walau tentu saja jauh lebih menyentuh hati ketika orang miskin yang melakukan amal kebaikan.

Kemampuan untuk memberi amal kebaikan sebetulnya lebih terletak kepada kerelaan hati dan kebiasaan daripada kemampuan materi.

Namun bukan berarti kita harus jadi miskin untuk melakukan amal kebaikan dan menyentuh hati. Kita bisa kok kaya dan melakukan amal kebaikan yang banyak, lebih sering dan menyentuh hati orang lebih banyak.

Kapan Cukup adalah Cukup?
Tentu saja diri manusia sendiri masing-masing yang memutuskan.

Pada umumnya manusia akan mengakumulasi kekayaan dengan tujuan untuk membiayai kehidupan.

Mestinya lebih baik: Mengakumulasi kekayaan agar mempunyai aset dan pasif income yang mampu membiayai untuk mewujudkan impiannya.

Namun yang Terbaik adalah : Mengakumulasi Kekayaan agar Mempunyai Aset dan Pasif Income yang mampu Membiayai Misi Hidupnya yang Mulia dan Bermanfaat untuk Keluarga, Orang Banyak dan Tuhan. Selain tentu saja untuk mewujudkan impian pribadi (boleh kok).

Hidup penuh pilihan Teman. Sesuai dengan Hukum Alam Ciptaan Tuhan. Yaitu Energi. Energi tidak bisa dimusnahkan dan tidak bisa di ciptakan. Energi hanya berubah bentuk.

Kita boleh memberi energi dengan fokus bagaimana tetap jadi miskin dan melakukan amal kebaikan.
(Seperti Mother Theresa yang dengan kemiskinan dan kebaikan hatinya menyentuh hati Menginspirasikan orang banyak untuk Menyumbang sehingga dapat membangun Rumah Sakit Amal di Calcuta tempat kumuh di India).

Atau Memberi Energi Fokus menjadi Kaya dan Melakukan Amal Kebaikan.  (Seperti orang-orang yang menyumbang Mother Theresa membangun Rumah Sakit).

Yang jelas jangan menjadi orang yang mencurahkan energi memusuhi orang kaya, menuduh orang kaya tidak ber Tuhan, Tidak amal, tidak sosial tidak peduli keluarga, orang kaya itu Stress.

Hanya agar dia merasa lebih baik daripada orang kaya tersebut, sehingga tidak PERLU berusaha jadi kaya.

Padahal dia sendiri kurang BerTuhan (eh.. siapa yg berhak menghakimi...., sembarangan nih), Kurang Peduli terhadap Keluarga dan Kurang Amal, kurang sosial bahkan stress dalam membiayai kehidupan keluarga karena miskin.

--------------------------------------------------
19 Episode TDWShow in A BOX
Program Motivasi Terdahsyat Yang Pernah Ada...!!!
http://bit.ly/tdwshow
--------------------------------------------------

Monggo jadi orang kaya atau miskin. Selama itu pilihan dan
membawa kebaikan untuk orang banyak dan keluarga.

Saran-> Kalau sungguh mau milih miskin beneran.
Jangan berkeluarga. Kasihan anak-anak dan pasangan hidupnya.

Salam Dahsyat Selalu

Semoga Bermanfaat.



Tung Desem Waringin

Note: Kita tidak pernah tahu Jalan Hidup kita seperti apa.
Entah berakhir Tidak Kaya, Kurang Kaya, Kaya atau KAYA BANGET.
Selain hal itu adalah Relatif, Itu adalah Hak Tuhan.
Yang kita lakukan hanya Terus Belajar dan Melakukan yang Terbaik yang Kita tahu.
Demi Kemuliaan Tuhan dan Kebaikan Orang Banyak.

Semoga Tuhan Memberkati kita semua.

Click here to manage your subscriptions
http://www.laruno.com/arp/a.php/m/2a4f2/y3vxk7

Powered by arpReach
http://www.laruno.com/arp/a.php/af

Tidak ada komentar:

Posting Komentar