Selasa, 05 April 2016

Daftar Pemimpin Dunia dalam Skandal Pajak Panama Papers

TEMPO.COJakarta - Dokumen The Panama Papers membongkar dugaan pengelakan pajak terbesar dalam sejarah. Setidaknya ada 128 politikus dan pejabat publik dari seluruh dunia yang namanya tercantum dalam jutaan dokumen yang bocor ini.

Namun, bukan cuma mereka pengguna jasa firma hukum Mossack Fonseca itu. Penipu, mafia narkoba, sampai miliuner, selebritas, dan bintang olahraga kelas dunia, pun memakai layanan Fonseca ketika membuka perusahaan di yuridiksi bebas pajak (offshore). Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menghindari pajak.

International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang secara bersama-sama membongkar dokumen Panama Papers, menemukan bahwa ada lebih dari 500 bank, cabang dan rekanan, yang pernah bekerja dengan Mossack Fonseca sejak 1970an untuk membantu klien mengelola perusahaan offshore.

Perusahaan-perusahaan di British Virgin Islands, Panama, menjadi surga bebas pajak dan sulit dilacak penegak hukum. Ada daftar sekitar 15.600 perusahaan papan nama (paper companies) yang dibuatkan oleh bank untuk klien mereka yang ingin keuangan mereka tersembunyi.

Sejumlah kepala negara (mantan dan yang masih menjabat), baik secara langsung maupun melalui orang dekatnya, ada dalam daftar itu. Lucunya, di antara mereka ada yang dikenal mendukung gerakan anti-korupsi.

1. Presiden RusiaVladimir Putin
Lewat Mossack Fonseca, Putin disebut mampu mengatur transfer dana sebesar US$ 2 miliar lewat berbagai bank dan perusahaan bayangan. Orang-orang Putin ini mencoba menyamarkan pembayaran, memundurkan tanggal dokumen ke masa lalu (backdated).

2. Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson
Gunnlaugsson diduga bersama istrinya memiliki sebuah perusahaan offshore di British Virgin Islands pada 2009. Saat itu, ia anggota parlemen. Namun, ia membantah kalau kepentingan bisnis keluarganya memiliki pengaruh atas posisi pemerintahannya dalam negosiasi dengan kreditor.


3. Presiden Tiongkok Xi Jinping
Xi Jinping pernah bersumpah akan melawan para koruptor. Namun, dalam dokumen bocor tersebut diduga ada hubungan kakak ipar Xi Jinping, Deng Jiagui, dengan beberapa perusahaan offshore.

4. Perdana Menteri Inggris David Cameron
Cameron pernah mendesak pemerintahannya untuk membersihkan wilayah surga bebas pajak di Inggris. Namun setelah Panama Papers bocor, dokumen tersebut mengungkapkan sejumlah perjanjian bisnis yang melibatkan perusahaan offshore yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Ayah David Cameron, Ian Cameron, adalah seorang pialang saham dan miliarder dari Inggris. Ian menggunakan Mossack Fonseca agar perusahaan dana investasinya, Blairmore Holdings, Inc., tidak harus membayar pajak di Inggris. Ian mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan ini sejak pendiriannya pada 1982 sampai dia meninggal pada 2010.

Selain mereka, muncul juga nama Perdana Menteri Pakistan, Raja Arab Saudi, hingga anak-anak Presiden Azerbaijan. Anak-anak dari Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif disinyalir memiliki sebuah real estate di London, lewat sebuah perusahaan yang dibuatkan oleh Mossack Fonseca.

Laporan lengkap investigasi ini bisa dibaca di https://investigasi.tempo.co/panama/Adapun infografis lengkap mengenai nama-nama orang terkenal yang tersangkut dokumen ini bisa dilihat dihttps://panamapapers.icij.org/the_power_players/.

TIM INVESTIGASI TEMPO | LARISSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar