Kamis, 03 November 2016

Harga Timah Naik, Bagaimana Saham ANTM & INCO ?

Selamat Pagi,
Saham PTRO sudah menguat 24 % sejak direkomendasikan dalam Call to Action Premium Access di level 580, Salam profit ! Dapatkan Call to Action saham-saham lainnya melalui layanan Telegram Channel hanya di Ellen May Premium Access. Daftar sekarang di bit.ly/daftarpremiumaccess
 
Pada hari senin 7 November 2016, saya akan berikan ulasan tentang saham-saham yang potensial untuk long term investing, yang bagus secara fundamental, dan murah secara valuasi, serta ulasan / review kinerja emiten kuartal 3. Semuanya bisa Anda dapatkan dalam Monthly Premium Insight, dapatkan di bit.ly/premiumaccess
 
Bagaimana perdagangan saham hari ini?
Bursa Amerika bergerak dipengaruhi oleh keputusan The Fed mengenai kebijakan suku bunga menjelang pemilhan presiden AS. Indeks Dow Jones ditutup di level 17, 959.64 atau melemah 77.46 poin (-0.43%).

Bursa AS ditutup negatif setelah the Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya. The Fed menilai data ekonomi masih dinilai belum kuat untuk mengambil kebijakan peningkatan suku bunga. Sementara, kecemasan masih melingkupi market menjelang pemilihan presiden AS.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 
ditutup di level 5,405 atau melemah 10.55 poin (-0.20%) . Saya lihat hari ini IHSG masih berpotensi untuk terkonsolidasi, cenderung melemah, uji suport 5350.

Industri kelapa sawit (CPO)

Pergerakan negatif minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut pada awal perdagangan kemarin, Rabu (2/11/2016). Permintaan CPO di prediksi terus alami penurunan, alasannya penurunan tersebut terjadi pada penurunan ekspor kelapa sawit.

Tingkat ekspor minyak sawit Malaysia sepanjang 1-31 Oktober dilaporkan turun 5,1% (MoM). Hal ini bisa menjadi sentimen negatif untuk sektor CPO di perdagangan hari ini.

Harga Timah Menguat Hingga 2017

Harga timah diperkirakan akan menguat sampai 2017 seiring dengan membaiknya faktor fundamental. Namun pasar masih mengantisipasi lonjakan produksi dari Myanmar yang mencapai puncaknya pada tahun ini.

Pada penutupan perdagangan Senin (31/10) harga timah di bursa London Metal Exchange (LME) naik 0,24% atau 50 poin menjadi US$20.700 per ton. Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan harga timah sudah meningkat 42,22%.

Standard Chartered Bank melaporkan, harga timah pada paruh kedua 2016 meneruskan tren reli dan menembus posisi tertinggi dalam dua tahun terakhir di level US$20.000 per ton. Sehingga pasar yang sebelumnya mengalami defisit pada semester I/2016 mulai beranjak menuju surplus yang tipis.

Dalam hal ini, persediaan stok di LME menjadi sentimen utama untuk melihat pergerakan fundamental. Tingginya harga mulai merangsang produsen untuk memacu produksi, sehingga suplai mengalami pertumbuhan.
Indonesia, sebagai produsen timah kedua terbesar di dunia, sudah mengalami rebound ke level tertinggi 15 bulan terakhir pada September 2016. Sementara volume perdagangan di bursa domestik menunjukkan ekspor bakal semakin tinggi pada Oktober.
Sentimen dari Myanmar secara signifikan dapat menghambat volume produksi timah olahan di China. Berdasarkan data Bank Dunia pada 2014, tiga negara produsen timah terbesar ialah China Indonesia, dan Myanmar.
Saham industri timah antara lain ANTM dan INCO, saya lihat dengan adanya sentimen ini bisa mempengaruhi harga saham mereka di perdagangan hari ini.
Untuk info saham secara realtime di Telegram Channel bisa Anda dapatkan jika Anda member Ellen May Premium Access.Daftarkan diri Anda dalam member Ellen May Premium Access di bit.ly/daftarpremiumaccess
 
Salam Profit,
@pakarsaham
CEO Ellen May Institute

PS : Pagi ini saya sudah kirimkan Premium Hot List yang berisi 40 saham pilihan, saham ini sudah melalui filtering 3-4 kali. Daftar ini juga dijadikan panduan Anda untuk menjadi super trader, Anda bisa mendapatkannya setiap hari jika Anda member Ellen May Premium Access. Daftar dibit.ly/daftarpremiumaccess

Disclaimer : #kopipagi bersifat sebagai informasi, bukan sebagai perintah atau larangan untuk beli dan jual. Risiko dan keuntungan dalam berinvestasi menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar.

Solo, 57129, Surakarta, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar