Selasa, 15 November 2016

Bond Yield Meningkat, Risiko Pasar Meningkat

Great Morning,

Pada hari pertama perdagangan pekan ini, sambil sayaa mempersiapkan workshop Super Performance Trader day 3 di IDX Building, dan setelah IHSG merosot pekan lalu bersama bursa Asia lainnya, hari ini mari kita simak Kopipagi 14 November 2016.

Jumat lalu, saya sempat live video di on.fb.me/ellen_maymembahas tentang mengapa IHSG turun dalam di kala Dow Jones menguat signifikan, yang sangat terkait dengan Trump’s effect yang menguntungkan Amerika dan cenderung merugikan China dan negara berkembang lainnya. Segera meluncur ke fanpage saya jika Anda belum menyimak.
Jumat 18 November 2016 ini saya akan memberikan report penting tentang Trump’s Effect dengan data2 yang kredibel, untuk melihat peluang di tahun2 yang akan datang dan juga tantangan yang harus kita waspadai, dalam bentuk video di Premium Access (bit.ly/daftarpremiumaccess )
 
Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya pagi ini, di antaranya meningkatnya bond yield, kebijakan sektor coal dari Trump, serta hal2 penting / agenda market penting yang perlu diperhatikan investor pekan ini. 
 
Pekan kemarin Bursa Amerika ditutup mixed. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0.21% di evel 18, 847.66. 
Sedangkan di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 4,01% bersama dengan indeks negara berkembang lainnya (penyebabnya lihat video di on.fb.me/ellen_may )
Pada perdagangan hari ini IHSG masih sangat rawan mengalami koreksi dan berpotensi untuk menguji area support berikutnya sekitar level 5150 sd 5100 yang menjadi level support krusial, melihat EIDO turun lebih dari 4 % pada perdagangan Jumat pekan lalu, serta meningkatnya risiko dikarenakan Bond Yield 10 th meningkat 1.6 % di level 7.6.
Beberapa saham yang masih berpotensi untuk mengalami koreksi antara lain saham-saham besar penggerak indeks dari sektor perbankan dan beberapa saham blue chips lainnya.
Oleh karena itu, waspadai dan hindari sektor tersebut.

IHSG pekan ini menanti data perdagangan Indonesia yang dirilis besok (15 November 2016), jika data yang dirilis sesuai ekspektasi, IHSG bisa alami teknikal rebound esok. 
 
Jadi sektor apa yang potensial ? Masih dari industry mining, seperti yang pernah dikatakan Donald Trump saat kampanye kemarin, Trump akan mengembalikan harga dan permintaan batubara hingga 100%, ini bisa menjadi sentimen positif untuk harga batubara. 

Selain itu Trump bersiap membuka peluang pembangunan pembangkit nuklir lewat kerjasama dengan Jepang dan Korea.
Meski ada sentimen positif ini, pelaku pasar tetap harus waspada dengan pertemuan OPEC akhir November nanti. Jika OPEC gagal mencapai kesepakatan pemangkasan produksi, harga minyak bisa terperosok. Dan, hal yang sama bisa terjadi pada harga batubara, yang merupakan barang substitusi minyak.
 
Beberapa hal ini akan menjadi perhatian investor dalam pekan ini:
1.       Ketua Fed Yellen Tampil Sebelum Kongres
Yellen akan memberikan komentarnya tentang prospek ekonomi sebelum Kongres Komite Gabungan Ekonomi AS, Kamis, pukul 22.00 WIB. Komentarnya ini akan memberi wawasan baru dalam kebijakan The Fed mengenai suku bunga.
 
2.       Inflasi & Penjualan Ritel AS Bulan Oktober
Departemen Perdagangan AS akan mempublikasikan data penjualan ritel bulan Oktober pukul 20.30 WIB, Selasa. Pelaku pasar memprediksi dalam laporan ini akan terjadi kenaikan 0.5%. Perkiraan konsensus adalah bahwa laporan ini akan menunjukkan penjualan ritel naik 0,5% bulan lalu, setelah menguat 0,6% pada bulan September. Penjualan inti diperkirakan naik 0,4%, setelah naik 0,5% bulan sebelumnya.
 
3.       Meningkatnya penjualan ritel dari waktu ke waktu berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, sedangkan penjualan yang lemah menandai perekonomian menurun.
4.     Kamis ini, Departemen Perdagangan AS akan merilis angka inflasi bulan Oktober pukul 20.30 WIB. Pelaku pasar mengharapkan harga konsumen naik 0,4%, sedangkan inflasi diperkirakan akan meningkat 0,2%. Kenaikan inflasi akan menjadi katalis untuk mendorong The Fed ke arah peningkatan suku bunga.
 
Meski pasar bergerak terkoreksi tajam, saham-saham yang berada di Hot List Premium Access tidak terlalu terpengaruh signifikan. Beberapa saham justru menyentuh level best buy dan menjadi peluang buat member untuk trading buy. Simak ulasan selengkapnya dalam Premium Access, daftarkan diri Anda di bit.ly/daftarpremiumaccess
@pakarsaham
CEO Ellen May Institute

Disclaimer : #kopipagi bersifat sebagai informasi, bukan sebagai perintah atau larangan untuk beli dan jual. Risiko dan keuntungan dalam berinvestasi menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar.

Solo, 57129, Surakarta, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar