Kamis, 11 Agustus 2016

RIGHT ISSUE: Sentimen Negatif ato Sentimen Positif

Semangat Pagi,

Sebelum kita membahas tentang potensi pergerakan harga saham hari ini, pagi ini saya ingin membahas secara khusus tentang dampak Right Issue pada harga saham.

Konon, katanya Right Issue bikin harga saham turun. Benarkah ?

Apa sebenarnya dampak Right Issue bagi perusahaan dan juga bagi harga saham ?

Memangnya apa itu Right Issue?
Jika suatu perusahaan membutuhkan dana, perusahaan memiliki dua cara untuk mendapatkannya, yaitu menerbitkan saham atau melakukan peminjaman.
Perusahaan yang sudah menerbitkan sahamnya melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum tetap bisa memperoleh dana melalui penerbitan saham baru. Penerbitan saham baru inilah yang disebut dengan Right Issue.

Jadi, Right Issue merupakan sebuah cara bagi perusahaan untuk mendapatkan dana segar ? Ya, benar sekali.
Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu merupakan hak yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham lama.

Maksudnya, investor yang sudah menjadi pemegang saham perusahan tersebut berhak mendapat penawaran terlebih dahulu untuk memesan saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan.

Lalu bagaimana jika hak tersebut tidak digunakan oleh pemegang saham tersebut?

Pemegang saham lama akan terkena efek dilusi atau penurunan presentasi kepemilikan saham (seperti yang saya tulis dalam buku Smar Trader Rich Investor), sehingga kekuatan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham presentasi nya juga akan berkurang, bisa jadi sudah bukan menjadi pemegang saham utama. Dan tidak hanya itu, dilusi itu juga akan berpengaruh pada prosentase pembagian dividen.

Siapa yang akan membeli saham baru itu jika pemegang saham lama tidak menggunakan haknya?

Karena sifatnya sebagai hak, artinya boleh digunakan atau tidak digunakan. Jika pemegang saham lama tidak menggunakan haknya, maka hak tersebut akan diambil oleh pemegang saham baru atau biasa disebut standby buyer.
Perolehan dana yang didapatkan oleh perusahaan dengan melakukan penerbitan saham baru, biasanya akan digunakan untuk membayar hutang atau untuk mengembangkan usahanya (ekspansi).

Jadi, benarkah aksi right issue ini mengakibatkan harga saham turun ?
Perusahaan yang menerbitkan saham baru untuk membayar hutangnya biasanya akan menjadi sentimen negatif untuk pelaku pasar karena biasanya harga saham akan mengalami turun.

Turunnya harga saham ini, biasanya dikarenakan oleh faktor dilusi harga saham dan juga alasan dari aksi right issue tersebut.

Namun, sebenarnya, aksi right issue itu tidak selalu negatif. Terutama, jika dana yang didapat dari Right Issue tersebut digunakan untuk pengembangan perusahaan / ekspansi.

Beberapa contoh lainnya dari saham-saham yang Right Issue :

Berikut gambaran Right Issue EXCL pada bulan Mei yang dana hasil right issue tersebut untuk membayar hutang:
Berikut gambaran Risght Issue MEDC pada bulan Mei yang dana hasil right issue tersebut untuk membayar hutang:
Lalu bagaimana dengan perusahaan yang menggunakan dana hasil right issue untuk melakukan pengembangan usaha (ekspansi)?

Ini menjadi sentimen positif bagi perusahaan tersebut, mengapa?

Jika perusahaan melakukan pengembangan dalam usahanya, itu berarti pendapatan perusahaan kedepannya akan mengalami peningkatan. Hal ini yang akan dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Karena pemegang saham berhak menikmati laba yang dimiliki perusahaan melalui pembagian deviden.

Sehingga penerbitan saham baru yang dilakukan untuk mengembangkan usahanya akan berdampak baik untuk investor.

Berikut gambaran Risght Issue JPFA pada bulan Mei yang dana hasil right issue tersebut untuk ekspansi:
Dari grafik tersebut bisa kita bandingkan, dengan aksi korporasi yang sama bisa memiliki dua dampak berbeda terhadap pasar, tergantung bagaimana perusahaan itu menjalankan aksinya tersebut. Apakah akan membuat perusahaannya semakin baik atau justru sebaliknya?

Sebagai pelaku pasar kita perlu mencermati aksi korporasi perusahaan yang sedang atau akan dilakukan, karena hal tersebut biasanya akan berdampak pada kinerja maupun harga saham.

Contoh lainnya, saham ADHI ketika right issue pada Oktober 2015 justru malah menguat karena dananya akan digunakanang dana hasil Risght Issue tersebut untuk membiayai pembangunan Light Rapid Transportation (LRT):
Pada bulan Oktober mendatang, BABP akan melakukan right issue, dana hasil dari right issue tersebut akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan. Struktur permodalan yang dimaksud untuk meningkatkan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

Saya melihat alasan BABP melakukan right issue merupakan sentimen positif, dengan pemberian kredit tersebut diharapkan akan menambah penghasilannya sehingga BABP nantinya mencatatkan kinerja yang baik untuk tahun ini dan untuk tahun yang akan datang.

Bagaimana dengan pergerakan harga saham hari ini ?

Sebelum saya melanjutkan cerita, dari bursa Amerika setelah kemarin sempat bergerak menghijau pada Rabu waktu setempat Indeks Dow Jones ditutup melemah 37.39 poin (0.20%) pada level 18,495.66 .Sama halnya dengan Indeks S&P yang ditutup pada level 2,175.49 atau mengalami pemahan 6.25 poin (-0.29%) .

Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, pertama harga minyak dunia WTI kembali mengalami pelemahan sebesar 1.27 poin (-2.97%) ke level US$ 41.50 per barel.
Kedua disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh investor setelah mengalami penguatan kemarin.

Sedangkan di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5,423.95 atau melemah 16.34 poin (-0.31%). Meskipun IHSG melemah, ternyata ada sektor yang menguat tajam hingga 2.18%, yakni sektor pertanian. Ulasannya sudah saya sampaikan dalam #kopisore 10 Agustus kemarin.

IHSG masih akan berjuang untuk menguji resisten terkuatnya di 5524 dan mulai rawan profit taking.

Saham apa yang potensial hari ini ?

Beberapa saham yang potensial hari ini berasal dari sektor CPO seperti yang sudah saya bahas kemarin dan beberapa di sektor property.
Waspadai BSDE jika berada di bawah 2220, dan CTRA jika berada di bawah 1500 yang artinya terjadi false break out.

Member Premium Access, tadi pagi saya ada post Hot List dan key action strategies dari beberapa saham yang saya sangat suka maupun saya waspadai. Please check email & platform. Apa itu Premium Access ? Jika Anda belum menjadi member, cek infonya di sini : bit.ly/apaitupremiumaccess

Semoga kopipagi 11 Agustus 2016 bermanfaat!
@pakarsaham
CEO Ellen May Institute

Be a super performance trader! Your success is my happiness !

Solo, 57129, Surakarta, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar