Yang mau saya bahas sekarang adalah perilaku blamer penuduh
dan perilaku responsible bertanggung jawab.
Pola pikir mereka yang blamer sangat mudah terlihat.
Perhatikan ketika mereka berbicara. Selama mereka menemukan masalah dan
mengatakan masalah itu di luar “dirinya” maka itu ciri utamanya.
Misalnya begini, seorang ibu rumah tangga menemukan sebuah
fakta bahwa ternyata setiap lebaran pembantu di rumahnya pulang kampung dan
ngak ada yang balik kerumahnya lagi. Lalu dia mengatakan, payah nih pembantu
sekarang ngak ada yang setia! Pembantu sekarang pilih-pilih sarana rumah dan
malas. Pembantu sekarang matre semua!
Begitulah cara dia “melihat masalah. Jadi sewaktu dia
“blaming” masalah itu diluar dan itu masuk kategori menunjukan “masalah di luar
dirinya” dia berkepribadian “blamer”.
Ketika seseorang merasa sulit mencari pekerjaan, sulit
mencari uang, dan mulai mengatakan bahwa ini salah pemerintah, salah jokowi,
memang jaman lagi lesu, maka itu masuk kategori menunjuk “masalah di luar
dirinya”.
Sementara perilaku yang memiliki pribadi berlawan dari
blamer mereka adalah pribadi bertanggung jawab. Ketika sebuah peristiwa yang
sama terjadi seperti : sulit cari kerja, sulit cari uang maka dia mulai
melakukan instrospeksi kepada dirinya. Apa kurang bagus penampilan dirinya, apa
kurang giat kerja dirinya, dan semakin “kedalam” dia melihat dirinya dan
melakukan merubah itulah orang yang bertanggung jawab.
Seperti contoh di atas masalah pembantu, ketika pembantu
tidak balik lagi kerumahnya selama mudik lebaran maka dia mulai mereview
dirinya dan merubah perilakunya. Dia mereview apakah mungkin kalau dia berkata,
dia berkata-kata kasar, apakah pembantunya tidak di beri keleuasaan, apakah
suasana rumah yang tegang dan memberi rasa tidak nyaman, dia terus mereview dirinya
dan mulai berubah, inilah yang dimaksud pribadi bertanggung jawab.
***
Penulis : Mardigu Wowiek Prasantyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar