By Erizeli Jeli Bandaro
"Maaf bu Haji, kami belum bisa bayar sewa rumah”kata wanita datang ke rumah saya pagi pagi.Itu saya dengar dari kamar kerja.
Saya keluar dari kamar kerja. Saya dekati Oma di ruang tamu. Wanita itu menjabat tangan saya. Saya kembali lagi ke kamar kerja. “ Ya udah bu. Engga apa apa.” Kata oma. Wanita itu pergi permisi.
Oma dekati saya.” Setiap yang ngontrak rumah engga bisa bayar, selalu datang ke rumah saat papa ada di rumah. Pinter banget tuh orang. Tahu dia laki gua engga tegaan. Lain kali engga usah ikut campur dah bisnis gua.” Kata Oma ngomel.
“ Emang kenapa sih ma.”
“ Dia udah tiga bulan engga bayar sewa pah.” Kata Oma.
“ Ya ikhlas aja lah. Mungkin suaminya belum punya uang.”
“ Ya kita kan bukan Tuhan yang urus manusia. Kalau setiap ada masalah, terus gua maklumi ya bisnis gua engga jalan” Kata Oma ngomel.
“ Kita memang bukan Tuhan. Tapi Tuhan wakilkan ke kita untuk urus manusia yang butuh bantuan.” Kata saya.
“ Ya pah.” Kata Oma terdiam. Oma termenung di ruang tengah. Saya ambil uang di tas selempang saya di kamar. Saya dekati oma dan beri dollar satu ikat yang kemarin saya dapat dari Awi. Oma tersenyum. “ Kalau sabar, rezeki akan selalu mudah ya pah. “ kata Oma. Saya senyum aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar