Uang Mengalir pada tempat yang paling menguntungkan ( Profit is Queen, Cash Flow is King )
Jumat, 02 Desember 2022
Pengendali dunia
by Erizeli Jeli Bandaro
Albert Hirschman mengatakan dalam esainya, Against Parsimony: Three Easy Ways of Complicating Some Categories of Economic Discourse: ketika kapitalisme bisa meyakinkan setiap orang bahwa ia dapat mengabaikan moralitas dan semangat bermasyarakat, public spirit, dan hanya mengandalkan gairah mengejar kepentingan diri, sistem itu akan menggerogoti vitalitasnya sendiri.
Sebab vitalitas itu berangkat dari sikap menghormati norma-norma moral tertentu, sikap yang katanya tak diakui dan dianggap penting oleh ideologi resmi kapitalisme. Itulah sebabnya. Kalau ingin menyalurkan modal untuk kemanusiaan ( derma ) maka jangan sampai membuat penyaluran dana itu justru menciptakan kerakusan baru seperti yang dikumandangkan oleh risalah macam The Virtue of Greed dan In Defense of Greed, kepada pihak yang penerima.
Dalam piramida business ada 12 orang menguasai perputaran uang dunia. Mereka berkumpul di Vatican. Mereka mengusulkan dibentuk Philanthropy fund untuk program charity. Sumber dana berasal dari perusahaan yang masuk daftar Top 500 fortune, S&P 500 dan forbes. Dalam perkembangannya 12 orang ini menjadi penentu perusahaan layak masuk daftar Top 500 fortune, S&P 500 dan Forbes. Artinya kalau ingin masuk daftar itu harus sedikitnya 3% dari laba disisihkan untuk program charity.
Sekaya atau sebesar apapun tapi tidak mau beramal, tidak akan masuk daftar top 500 dunia, Jadi 100 pengusaha Indonesia yang masuk daftar terkaya versi majalah Forbes dan Pertamina masuk Top 500 Fortune adalah yang mengikuti standard charity investment. Yang hebatnya charity investment itu bagian dari program philanthropy. Pada saat sekarang data dari bloomberg Global fund management, dana yang masuk katagori code humanitarian fund atau Philanthropy Fund (FF) mencapai USD 12 triilon atau 12 kali dari GNP kita.
Yang mengkawatirkan adalah philanthropy fund sudah menjadi kekuatan politik mengendalikan kebijakan dunia (PBB) bidang energy, lingkungan hidup, kesehatan, pangan, bahkan Good governance. Bukan rahasia umum mereka juga membiayai program demokratasisai di seluruh dunia seperti lembaga (NGO) transparansi, corruption watch, human right, dll. Secara tidak langsung mereka punya proxy sebagai pressure group terhadap pemerintah yang ngeyel.
Lantas apa keuntungan dari perusahaan yang masuk daftar itu,? Yang jelas rating surat utangnya akan bagus dan tentu lebih mudah dapatkan financial resource dalam bentuk hutang atau venture atau IPO di bursa dunia. Lebih mudah mendapatkan mitra international untuk dapatkan market dan tekhnologi. “ Mari berkembang bersama kita” demikian slogan mereka. “ Kita” itu siapa?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar