Uang Mengalir pada tempat yang paling menguntungkan ( Profit is Queen, Cash Flow is King )
Selasa, 13 Desember 2022
Focus kepada perbaikan ekonomi.
Minggu lalu LBP mengatakan bahwa ekonomi
Indonesia akan diatas 5% atau minimal 5%, Kita
terkuat dibandingkan negara G20. Saya
mengerutkan kening. Mengapa dia begitu
optimis? Apakah tidak ada orang sedikit ngerti
ekonomi di sekitar dia, setidaknya orang yang
bisa baca data ekonomi makro dalam dan luar
negeri. Tapi itulah politik. Saya berasumsi
positip saja bahwa opung sedang bicara politik
sebagai Menko, bukan ekonomi. Itu hak dia.
Kini, “ Kita lagi estimasi, tapi kurang lebih di
sekitar 5% atau sedikit di bawah 5%," kata
Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu. Itu artinya
optimis tidak lagi. Nah kan.
Apa sebabnya ? laporan Purchasing Managers'
Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di
level 50,3 November 2022. Angka ini melambat
jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya
yang mencapai 51,8. Apa artinya? itu hanya
secuil masuk jurang resesi. Apabila index PMI
jatuh ke level di bawah 50, maka ekonomi
kontraksi. Siap siap lah berseluncur ditengah
keretakan fundamental produksi.
Walau Index PMI masih diatas 50, tetapi
pengaruhnya sangat significant. Gelombang
PHK meluas. Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto melalui
keterangan tertulis, dikutip Sabtu (10/12/2022).
Menurutnya, penyebab gelombang PHK ini
adalah situasi dunia yang kian memburuk
dikhawatirkan akan memukul perekonomian
dalam negeri dan berujung kepada pemutusan
hubungan kerja (PHK).
"Tekanan capital outflow, depresiasi nilai
rupiah, serta penurunan ekspor dan kinerja
manufaktur yang berpotensi meningkatkan
PHK menjadi dampak risiko eksternal yang
harus mendapatkan perhatian lebih untuk
diantisipasi," tegas Airlangga.
Lantas apa antisipasinya ? sejak tahun 2014
kurs rupiah Rp. 11.200/1USD. Kini rupiah sudah
Rp. 15.600. Itu artinya terkoreksi 39%. Kalau
anda pegang tukar dolar tahun 2014 USD 100
hasilnya Rp. 1.120.000. Tapi kini uang Rp.
1120.000 itu anda belikan dollar, Hanya dapat
USD 72. Bayangkan. Anda engga salah apapun.
Tapi uang di dompet anda berkurang hanya
karena percaya kepada rupiah.
Mengapa saya tulis ini.?
Saya minta agar elite politik focus kepada
perbaikan ekonomi. Buat aturan tegas, bila
perlu pakai UU darurat militer. Bagi siapa saja
yang simpan hasil ekspor di luar negeri,
dipidana. Ancaman hukuman mati. Jadi engga
seenaknya mereka nikmati SDA dan ikut ambil
bagian hancurkan rupiah. Penghematan harus
dilakukan secara luas, terutama kurangi
korupsi. Paksa Pemda harus cepat belanjakan
APBD, kalau engga, pecat mereka. Itu penting
agar belanja domestik bisa berfungsi jadi jaring
pengaman nasional.
Mending Pemilu tunda aja sampai ekonomi
membaik. Just like that. Kalau memang punya
sense of crisis. Kalau engga, yo uwes. Sakarep
dewe lah
by Erizeli Jeli Bandaro
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar