Kita bicara pola dalam diri. Kita perhatikan diri sendiri atau orang sekitaran. Mengenal pola itu penting, karena pola itu sesuatu kejadian yang berulang-ulang. Sama!!
Misalnya pembantu di rumah setiap pulang lebaran tidak balik lagi ke rumah kita. Atau kalau punya pegawai yang pinter pasti diambil orang di tahun kedua. Atau ada banyak berbagai pola itu terjadi misalnya pola musibah, pola kantong kosong, pola hidup berantakan.
Dan dalam kemakmuran, Anda juga punya pola.
Kenalkah Anda akan pola uang “datang” ke Anda? Kenalkah Anda akan pola uang “keluar” dari Anda?
Sebelum kita lanjutkan tentang kemakmuran, kita rincikan sedikit tentang pola dalam kehidupan.
Apakah Anda kenal sescorang yang mempunyai kebiasan terlambat? Saya pernah jogging dengan seorang teman yang selalu datang terlambat. Kami biasanya jogging di Senayan hari Kamis malam setelah pulang kerja. Biasanya saya mengingatkan, brur, besok kita jogging ba'da magrib biasa ya ..
Yang selalu di tanggapi, siyaaap, saya akan datang pas, magriban di an bana dan langsung cuuus
Saya pastikan lagi, ok, confirm ya, Jam 6.30. dia jawab, Saya pasti datang!
Keesokan harinya, ternyata baru jam 6.45, dia datang. Pastinya telah siap dengan berbagai alasan : Anakku mainin baju jogging dan menaruhnya di bawah tempat tidurnya, jadi aja cari-cari dulu, telat deh.
Minggu berikutnya, hal yang sama terjadi. Jam 6.50, Dia baru datang. Alasannya: Sepatu tenisku yang sebelah tidak ketemu!
Minggu berikutnya lagi, ia datang tepat jam 7. Ikan masku sakit sehingga anakku menangis terus- terusan! Begitu seterusnya, mulai dari alasan aki mobil mati, mobil tidak bisa distarter, kunci mobil hilang, sampai celana dalam yang masih terendam dalam mesin cuci.
Akhirnya, saya berkata, brur, ayo kita buat perjanjian. Mulai sekarang, untuk setiap satu menit keterlambatanmu, kau harus membayar 20.000 perak ke kotak amal masjid al Bana. Minggu berikutnya, ia beralasan pundaknya sakit dan sejak itu kami tidak pernah jogging bersama lagi!
Apa yang terjadi? Dia mengira dunia di luar dirinyalah yang membuatnya demikian! la tidak dengan sadar mencoba datang terlambat, tetapi dalam bawah sadarnya ia menyimpan program yang mengatakan “kau selalu terlambat” dan program itulah yang mengatur hidupnya.
Bahkan jika dia secara kebetulan berangkat lebih awal dan ingat bahwa ia mempunyai target untuk datang tepat waktu,...
Ternyata program bawah sadarnya akan membantunya mencari pohon yang bisa ditabrak, atau jalan tak dikenal yang bisa menyesatkannya. Setelah itu ia akan menarik napas dalam- dalam dan berkata : Beginilah adanya-aku selalu terlambat!
Ok, baik lah, mulai faham dengan pola-pola yang ada dalam diri seseorang, atau bahkan kenal dengan pola diri kita sendiri. Semua itu “kita yang menciptakan”.
#peace
*Penulis: Mardigu Wowiek Prasantyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar