Business Deals seringkali dirampungkan saat wining, dining, atau sekedar ngopi bareng. Kunci sukses Sales Eksekutif, Business Director, atau politikus tingkat atas adalah bagaimana mereka memanfaatkan situasi informal untuk merebut hati target marketnya.
Rahasia keberhasilan bisnis milyaran rupiah dan dealing yang kompleks bukanlah menjual produk, tetapi memasarkan diri. Secara elegan dan unik.
Kuasai ilmu business building, marketing, & lobby-ing kalangan atas di acara VIP Networking.
1.Jurus “Socialite” : Mengemas diri sebagai orang yang populer dan well connected, membahas teknik small talks, compliments dan mild seduction serta permintaan untuk becoming friends.
2. Jurus “Experiencer” : Teknik membangun emotional attachment dalam situasi informal. Seperti : Golf, travel, photography, food event, dsb untuk melakukan lobi.
3. Jurus “Provider” : Menanam budi baik, serta membuat seseorang tergantung pada Anda, dengan cara memberikan informasi, privilage, assistance yang tidak dapat mereka peroleh dari tempat lain.
4. Jurus “Trusted Consultant” : membangun citra pintar sekaligus jujur dan tidak memaksa (pushy). Membahas teknik membaca situasi, memberikan kritik, pertanyaan, konfirmasi dan rekomendasi secara elegan, jitu dan tepat waktu.
Master Trainer :
Alex Mulya
CEO Axia World Indonesia & Director Iconomics Research
Guest Speaker :
Irmawan Poedjoadi
CEO Aston Martin & McLaren Indonesia
Thema :
Menguasai Jurus Business Building, Marketing, Lobby-ing Kalangan Atas
Biaya Investasi :
Rp. 12.000.000,-/peserta
(Included : 2x Coffee Break, Lunch, Sertifikat & Training kit)
Hari : Kamis & Jumat
Tanggal : 5-6 Desember 2019
Jam : Pkl. 08:30-17:00 wib
Venue : SHANGRILA HOTEL JAKARTA, Kota BNI Jl. Jendral Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
Acara terbatas hanya untuk 15 peserta saja. Pendaftaran Training "VIP NETWORKING" dapat menghubungi :
Bapak Rizqi di wa.me/6281229478787
Uang Mengalir pada tempat yang paling menguntungkan ( Profit is Queen, Cash Flow is King )
Rabu, 27 November 2019
Fitur - Fitur WBSPro
|
|
|
Selasa, 26 November 2019
Ini Fakta Terbaru dari Whatsapp, wajib baca.....
Temans
Ternyata WhatsApp adalah aplikasi yang
paling banyak diinstall oleh orang Indonesia, melebihi Youtube, Instagram
dan Facebook
Hingga saat ini WhatsApp adalah aplikasi chat terbesar di dunia
dengan jumlah pengguna mencapai hampir 1,4 Milyar,
dan jumlah nya terus bertambah.
Berikut adalah beberapa statistik menarik mengenai whatsapp :
• 1,60 Milyar Pengguna
Aktif Per Bulan di Seluruh Dunia
• 133 Negara yang
menggunakan Whatsapp Sebagai Kanal Promo Utama
• 3 Juta Perusahaan Besar
Menggunakan Whatsapp Bisnis
• 23 Jam Per Hari orang
yang mengakses Whatsapp
Artinya Whatsapp sangat berpotensi
untuk menaikkan omset penjualan Anda..
Anda bisa melakukan Broadcast Massal
keseluruh Customer Anda, untuk sekedar menyapa
atau untuk menawarkan produk promo lainnya..
Atau, untuk melakukan Follow up,
bagi Leads yang belum melakukan Transfer..
Masalahnya adalah,
Untuk melakukan Broadcast Massal,
No Whatsapp Anda harus tersimpan juga di HP
Customer, agar mereka bisa menerima Pesan Siaran (baca : Broadcast) Anda
Mau Japri satu persatu,
bisa dipastikan jari Anda akan pegal dan kriting
Bayangkan aja, misalkan ada 100an Nomor yang harus
Anda kirimi pesan WA satu persatu...
Nah, Kabar Baiknya..
Saya punya rekomendasi Tools yang bisa Anda gunakan
Namanya WBSPro
Dengan tools ini, Anda bisa Follow Up Ataupun Mengirim Pesan ke Whatsapp
yang ada dalam database Anda dengan sangat singkat, tanpa harus manual satu
persatu.
Di masa Promo ini ini,
Anda cukup Investasi Rp. 477.600 saja
untuk Sekali Bayar...
Diskon 60% dari Harga Normal nanti lohh...
Sayangnya,
Untuk Harga Termurahnya, hanya berlaku
sampai tanggal 2 Desember 2019 nanti...
Jadi, Pastikan Anda Miliki Sekarang
> Klik Disini Untuk Beli https://tinyurl.com/r5jov66
Gunakan Kupon : WBSPRO
untuk mendapatkan Diskon 60% nya yaaa
Salam
|
Senin, 25 November 2019
Cara Bill Gates kelola portofolionya agar tetap jadi miliarder meski rajin beramal
Miliarder dan pendiri Microsoft Bill Gates tercatat menyumbang US$ 35 miliar atau setara Rp 490 triliun (1US$=Rp 14.000) tahun ini, kendati begitu tidak terlihat penurunan signifikan pada nilai kekayaan pribadinya.
Mengutip CNBC, Minggu (24/11), kekayaan Gates tercatat bertambah US$ 16 miliar atau setara Rp 224 triliun, tahun ini, meskipun pada tahun ini juga, Gates menyumbang lebih dari US$ 35 miliar kekayaannya untuk amal, menurutBloomberg.
Kenaikan kekayaan ini membawa kekayaan Gates menjadi US$ 106 miliar atau setara Rp 1.484 triliun, kekayaan terbesar kedua di dunia, di belakang Jeff Bezos pendiri Amazon.
"Kami tidak defensif, sebagian besar kami simpan dalam bentuk cash atau semacamnya, " kata Gates kepada Bloomberg Television, Selasa. Ia menambahkan, strategi investasinya adalah menginvestasikan lebih dari 60% kekayaannya dalam bentuk ekuitas.
Artinya bila 60% dalam bentuk ekuitas, berarti sekitar US$ 60 miliar kekayaan Gates disimpan dalam bentuk saham atau dana indeks.
Ini merupakan strategi investasi yang agresif bagi seorang yang kaya seperti Gates. Sebab bila dilihat rata-rata portofolio kantor keluarga orang Amerika Utara, 32% dari aset mereka disimpan di saham pada 2018, seperti dilaporkan Campden Wealth.
Biasanya, para investor mendiversifikasikan kekayaan mereka dalam bentuk aset seperti obligasi pemerintah dan real estate.
Kegiatan amal Gates dilakukan terutama melalui The Bill and Melinda Gates Foundation. Yayasan ini bekerja untuk mengatasi ketimpangan dalam kesehatan dan pendidikan di seluruh dunia, krisis iklim dan kelaparan dunia.
Organisasi ini bekerja di dalam negeri untuk memastikan bahwa semua siswa lulus dari sekolah menengah.
sumber : kontan.co.id
Minggu, 24 November 2019
TEST VIBRASI KEMISKINAN VERSUS KEMAKMURAN
Kalau Anda melihat orang kaya di dekat Anda atau melihat mereka bergaya lalu ternyata Anda merasa iri, tidak senang, sebel, atau bahkan marah sudah dapat dipastikan Anda memiliki “poverty conscious”. Kesadaran miskin. Ini kalimat sengaja ditulis di awal karena ini adalah sebuah fakta hasil penelitian panjang dunia psikologi terapan.
Aplikasi psikologi mengenal dengan istilah psikologi sosial yang meneliti perilaku individu dan pengaruhnya terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Rumus dasarnya adalah “a like attract a like”, yang sejenis saling menarik.
Kita cenderung berkumpul dan merasa nyaman dengan orang yang sejenis dengan kita. Introvert dengan sesama introvert. Tukang nongkrong malam senang dengan nokrong hingga malam-malam dengan teman satu perasaan itu. Penyuka dan pelaku seni, seniman dengan seniman.
Nantinya gayanya pun sama, orang pencinta gunung ya berbusana serta berfikir mereka akan mirip, ibu-ibu penggosip nongkrong bareng perhatikan gaya busananya, pilihan tasnya, semodel semua, bahkan gaya bicaranya sama. Orang lain digosipin, tetangga sendiri digosipin, teman gosip bareng digosipin, bahkan kucing lewat digosipin juga.
Dan yang ngumpul dengan mereka ya sesama pemikiran seperti itu, tingkah polahnya pun demikian, sama.
Kalau seseorang atau kelompok yang memiliki poverty conscious maka pasti dua hal terjadi, satu jauh dari kekayaan dua jauh dari kekuasaan. Vibrasi nya nggak nyambung.
Lalu bagaimana cara nge-tes kita di level apa? Biasa aja, miskin atau kaya vibrasinya? Ok, kita bisa lakukan sendiri test tersebut, kita bisa coba, lihat dan rasakan. Kalau ada gambar kemakmuran, ada gambar kekayaan, kemewahan, gaya orang kaya, apa yang Anda rasakan? Sebel, senang, biasa aja, semangat?
Contoh lagi, ada mobil mewah, rumah mewah, sekelompok orang dengan ras tertentu yang kaya dan glamour? Coba anda rasakan vibrasi Anda terhadap mereka. Lalu pada sekelompok orang kaya dengan agama berbeda dengan Anda? Apa yang Anda rasakan?
Sekelompok orang kaya agama sama dengan Anda tetapi berbusana beda dengan Anda? Apa yang Anda rasakan? Kalau Anda merasa senang dengan mereka bahkan semangat mendekati mereka, Anda punya vibrasi sama, kemakmuran. #peace
***
Penulis : Mardigu Wowiek Prasantyo
Sabtu, 23 November 2019
SEKOLAH CEO
Ramah, rendah hati, dan terbuka, itulah sosok Hasnul Suhaimi. Keterlibatannya di dunia telekomunikasi Indonesia pun menjadi pilihan hidup Hasnul.
Kiprahnya yang dengan strategi cerdik di dunia telekomunikasi meningkatkan pangsa pasar XL mengerogoti pemain besar telkomsel. Bayangkan 10% pangsa pasal dunia telekomunikasi nilanya bisa 7 triliun.
Pak Hasnul berhasil membawa PT XL menjadi perusahaan telekomunikasi no. 2 di Indonesia dan juga :
1. menurunkan tarif/menit sebesar 90%
2. Pelanggan naik 4x lipat
3. Revenue naik 3x lipat
4. Traffic naik 30x lipat
5. Market share naik dari 10% menjadi 20%
6. Laba perusahaan naik 4x lipat
Berkat prestasinya, beliau dinobatkan menjadi CEO Terbaik di Indonesia selama 3 tahun berturut-turut. Ingin belajar langsung dengan Bapak Hasnul?
Kabar bagus. Minggu depan, ada program namanya Sekolah CEO. Sekolah khusus para owner bisnis maupun CEO. Yang mengajar langsung pak Hasnul Suhaimi.
Menariknya, sekolah CEO ini dirancang khusus. Ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa ikut diantaranya :
1. Bisnis sudah jalan minimal 2 tahun
2. Karyawan minimal 10 orang
3. Omset bisnis minimal 100 juta sebulan.
Sekolah CEO tidak mengenal bisnis online atau offline. Ini bukan tentang apa bisnisnya, tetapi bagaimana pola kerja yang diterapkan oleh sang CEO.
Ketika seorang CEO memiliki keilmuan yang tepat sebagai leader bisnis, maka scale up, growth dan ekspansi bisnis tinggal menghitung bulan. Di sekolah ini, kita diajarin cara kerja yang lain sebagai seorang CEO.
Bersamanya di Sekolah CEO, ilmu ini akan di turunkan. Bagaimana meningkatkan GROWTH usaha anda. Flanking attack, leap frog, dan banyak taktik yang akan beliau buka hanya di kelas ini. Khusus untuk anda yang ingin meningkatkan growth. Untuk anda scale up.
Jadwal SEKOLAH CEO 1.0
Selasa - Jumat, 26-29 November 2019
di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta
Anda yang ingin belajar langsung dengan Pak Hasnul, silahkan daftar segera. Informasi dan Pendaftaran langsung hubungi Mba Reny di 081392077733
Kiprahnya yang dengan strategi cerdik di dunia telekomunikasi meningkatkan pangsa pasar XL mengerogoti pemain besar telkomsel. Bayangkan 10% pangsa pasal dunia telekomunikasi nilanya bisa 7 triliun.
Pak Hasnul berhasil membawa PT XL menjadi perusahaan telekomunikasi no. 2 di Indonesia dan juga :
1. menurunkan tarif/menit sebesar 90%
2. Pelanggan naik 4x lipat
3. Revenue naik 3x lipat
4. Traffic naik 30x lipat
5. Market share naik dari 10% menjadi 20%
6. Laba perusahaan naik 4x lipat
Berkat prestasinya, beliau dinobatkan menjadi CEO Terbaik di Indonesia selama 3 tahun berturut-turut. Ingin belajar langsung dengan Bapak Hasnul?
Kabar bagus. Minggu depan, ada program namanya Sekolah CEO. Sekolah khusus para owner bisnis maupun CEO. Yang mengajar langsung pak Hasnul Suhaimi.
Menariknya, sekolah CEO ini dirancang khusus. Ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa ikut diantaranya :
1. Bisnis sudah jalan minimal 2 tahun
2. Karyawan minimal 10 orang
3. Omset bisnis minimal 100 juta sebulan.
Sekolah CEO tidak mengenal bisnis online atau offline. Ini bukan tentang apa bisnisnya, tetapi bagaimana pola kerja yang diterapkan oleh sang CEO.
Ketika seorang CEO memiliki keilmuan yang tepat sebagai leader bisnis, maka scale up, growth dan ekspansi bisnis tinggal menghitung bulan. Di sekolah ini, kita diajarin cara kerja yang lain sebagai seorang CEO.
Bersamanya di Sekolah CEO, ilmu ini akan di turunkan. Bagaimana meningkatkan GROWTH usaha anda. Flanking attack, leap frog, dan banyak taktik yang akan beliau buka hanya di kelas ini. Khusus untuk anda yang ingin meningkatkan growth. Untuk anda scale up.
Jadwal SEKOLAH CEO 1.0
Selasa - Jumat, 26-29 November 2019
di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta
Anda yang ingin belajar langsung dengan Pak Hasnul, silahkan daftar segera. Informasi dan Pendaftaran langsung hubungi Mba Reny di 081392077733
Jumat, 22 November 2019
IDENTITY VALUE (PART 2)
Seperti tulisan sebelumnya tentang 4 strata periode usaha dan 6 sumber pendanaan yang berbeda di setiap stratanya. Kesalahan tersering mengapa kalau mau berusaha ada pertanyaan kekurangan modal atau tidak ada modal adalah, salah melihat periode dan salah melihat pendanaan funding.
Sekedar pengingat, kunci suksesnya adalah dicara men-deliver posisi usaha anda di mata funder. Bank hanya suka di strata 2 dan 3, di periode “ G” dan “M”. sementara usaha terbanyak perlu modal adalah di periode “I”.
Karena periode incubator “I” ini posisinya crusial maka kita bedah lagi lebih dalam. Jangan-jangan sebelum melakukan diawalnya sudah salah menerapkan “value”.
Bahkan kalau manajemen klasik menentukan visi misi. Ini ada benernya, sayangnya nggak banyak yang memulai dari sini, atau tidak mengerti. Sekali lagi ini bukan menakut nakuti atau membuat bisnis kok susah banget. Seperti dipemahaman para promotor entrepreneur yang berusaha ya langsung saja, dagang, cari utangan, walah bisa rusak bangsa kita kalau mentalnya begini.
“Value” itu lah yang membuat “Wright brothers” membuat pesawat terbang, yang membuat Steve Job dan Wozniak membangun “Apple”. Yang membuat Zuckerberg membangun “FB”.
Jadi kunci utama sebelum ke incubator adalah “identify value”.
Setelah indentifikasi Nilai dilakukan baru 3 hal yang dikenal dalam dunia manajemen dinamakan 3 S. strategic, structure, system.
Saya berusaha menjelaskan secara sederhana satu persatu. Saya tahu ini status hanya sedikit peminatnya. Dan topiknya tidak popular. Jadi pengusaha itu sulit, matrik berfikirnya banyak. Multi tasking job. Jadi memang sedikit yang pakar dan sedikit yang minat.
Pengusaha itu bukan pedagang, bukan penjual. Hal itu hanya salah satu dari puluhan hal yang dikerjakan oleh pengusaha. Semua pengusaha bisa berdagang, bisa jualan. Dan tidak semua penjual bisa jadi pengusaha.
Trading atau jualan, adalah barang orang lain anda jual. Seperti toko kelontong , warung rokok, penjual asuransi, sales property, MLM, sejenis ini lah kira-kira. Dan itu dasar dari pengusaha. Semua pengusaha harus bisa melakukan minimum yaitu jualan.
Menjadi pengusaha, ada lompatan “spiritual”nya. Bisa 5 – 6 kali lebih rumit dari berdagang. Dan besarnya sebuah bangsa adalah sector pengusaha swasta lah yang menentukan. Yang mampu menghidupkan para sales, yang mampu membayar gajih para akuntan, legal, tax, memutar ekonomi dengan chain of production.
Semakin panjang chain of production, semakin besar revenue sales perusahaan dan semakin rumit organization businessnya. Kita belum masuk diskusi Chain of production. Karena dalam incubator biasanya rantai produksinya pendek. Hanya 3-5 step sudah dagang.
Contoh, anda seorang trainer, mata rantai produksi hanya anda jualan proposal ke perusahaan, modal bawa diri prestasi masa lalu dan proposal pelatihan yang dibutuhkan perusahaan. Ketika PO purchase order keluar, anda menyiapkan materi, makalah, lalu mengajar dan menagih. Semakin tinggi harga perusahaan semakin menuntut jasa lebihan dari anda.
Di awal ada pre test, di akhir ada post test peserta. Ada laporan setiap sesinya dengan cuplikan video pelatihan. Dan ada laporan dari anda di tambah coaching setelah training dan 3 bulan kemudian di review hasilnya adalah hasil dari pelatihan, ada “growth” di penjualan, ada “behavioral changing di manajemen” . rantai pelatihan menjadi panjang, dan ini membedakan satu usaha pelatihan dengan pelatihan yang lainnya dimana yang diajar mungkin sama. Namun bungkusan yang”chain of production”nya panjang akan semakin mahal jualannya, dan rumit organisasinya.
Dan meng-handle panjangnya rantai produksi di setiap lininya itu ada ilmunya sendiri-sendiri.
Kembali ke topik indentify value yang dilanjutkan dengan 3 S. strategy, structure, system. Chain of production adalah system. Bayangkan, betapa system yang rumit tadi, rupanya masih 4 level di bawah “identify value”, masih jauh digunakannya di level bawah.
Karena siapa yang menentukan system,? Yaitu stuktur usaha yang ditentukan oleh strategi bisnis setelah menemukan value.
Banyak kah yang memulai usaha dari menentukan stuktur? Ya ada saja. Adakah yang memulai dengan strategi pasar? Ada juga, adakah yang focus dibarang produksi? Ya ada juga. Ini semua nantinya menentukan “sustainable” bisnis anda. Ketahanan bisnis anda. Mengapa bisnis hanya 1 tahun bubar. Padahal produknya bagus. Padahal pasarnya besar. Bisa terjawab sekarang ketika pemahaman berusaha mulai masuk.
Nah, rumitkan menjadi pengusaha. Masih minat? Mau ditambah kerumitan lainnya ? Ok kita mau lanjut ke indentify value tapi kok panjang ya.karena harus pakai “story telling” karena materinya lumayan berat. Bagaimana kalau dilanjutkan dalam tulisan berikutnya.
Yang penting saat ini sudah dapat sedikit masukan pemahaman salah satu system yang namanya chain of production, rantai produksi. Sudah mengulang lagi tentang beberapa topic tulisan kemarin. Salam # May peace be upon us
***
Penulis: Mardigu Wowiek Prasantyo
Sekedar pengingat, kunci suksesnya adalah dicara men-deliver posisi usaha anda di mata funder. Bank hanya suka di strata 2 dan 3, di periode “ G” dan “M”. sementara usaha terbanyak perlu modal adalah di periode “I”.
Karena periode incubator “I” ini posisinya crusial maka kita bedah lagi lebih dalam. Jangan-jangan sebelum melakukan diawalnya sudah salah menerapkan “value”.
Bahkan kalau manajemen klasik menentukan visi misi. Ini ada benernya, sayangnya nggak banyak yang memulai dari sini, atau tidak mengerti. Sekali lagi ini bukan menakut nakuti atau membuat bisnis kok susah banget. Seperti dipemahaman para promotor entrepreneur yang berusaha ya langsung saja, dagang, cari utangan, walah bisa rusak bangsa kita kalau mentalnya begini.
“Value” itu lah yang membuat “Wright brothers” membuat pesawat terbang, yang membuat Steve Job dan Wozniak membangun “Apple”. Yang membuat Zuckerberg membangun “FB”.
Jadi kunci utama sebelum ke incubator adalah “identify value”.
Setelah indentifikasi Nilai dilakukan baru 3 hal yang dikenal dalam dunia manajemen dinamakan 3 S. strategic, structure, system.
Saya berusaha menjelaskan secara sederhana satu persatu. Saya tahu ini status hanya sedikit peminatnya. Dan topiknya tidak popular. Jadi pengusaha itu sulit, matrik berfikirnya banyak. Multi tasking job. Jadi memang sedikit yang pakar dan sedikit yang minat.
Pengusaha itu bukan pedagang, bukan penjual. Hal itu hanya salah satu dari puluhan hal yang dikerjakan oleh pengusaha. Semua pengusaha bisa berdagang, bisa jualan. Dan tidak semua penjual bisa jadi pengusaha.
Trading atau jualan, adalah barang orang lain anda jual. Seperti toko kelontong , warung rokok, penjual asuransi, sales property, MLM, sejenis ini lah kira-kira. Dan itu dasar dari pengusaha. Semua pengusaha harus bisa melakukan minimum yaitu jualan.
Menjadi pengusaha, ada lompatan “spiritual”nya. Bisa 5 – 6 kali lebih rumit dari berdagang. Dan besarnya sebuah bangsa adalah sector pengusaha swasta lah yang menentukan. Yang mampu menghidupkan para sales, yang mampu membayar gajih para akuntan, legal, tax, memutar ekonomi dengan chain of production.
Semakin panjang chain of production, semakin besar revenue sales perusahaan dan semakin rumit organization businessnya. Kita belum masuk diskusi Chain of production. Karena dalam incubator biasanya rantai produksinya pendek. Hanya 3-5 step sudah dagang.
Contoh, anda seorang trainer, mata rantai produksi hanya anda jualan proposal ke perusahaan, modal bawa diri prestasi masa lalu dan proposal pelatihan yang dibutuhkan perusahaan. Ketika PO purchase order keluar, anda menyiapkan materi, makalah, lalu mengajar dan menagih. Semakin tinggi harga perusahaan semakin menuntut jasa lebihan dari anda.
Di awal ada pre test, di akhir ada post test peserta. Ada laporan setiap sesinya dengan cuplikan video pelatihan. Dan ada laporan dari anda di tambah coaching setelah training dan 3 bulan kemudian di review hasilnya adalah hasil dari pelatihan, ada “growth” di penjualan, ada “behavioral changing di manajemen” . rantai pelatihan menjadi panjang, dan ini membedakan satu usaha pelatihan dengan pelatihan yang lainnya dimana yang diajar mungkin sama. Namun bungkusan yang”chain of production”nya panjang akan semakin mahal jualannya, dan rumit organisasinya.
Dan meng-handle panjangnya rantai produksi di setiap lininya itu ada ilmunya sendiri-sendiri.
Kembali ke topik indentify value yang dilanjutkan dengan 3 S. strategy, structure, system. Chain of production adalah system. Bayangkan, betapa system yang rumit tadi, rupanya masih 4 level di bawah “identify value”, masih jauh digunakannya di level bawah.
Karena siapa yang menentukan system,? Yaitu stuktur usaha yang ditentukan oleh strategi bisnis setelah menemukan value.
Banyak kah yang memulai usaha dari menentukan stuktur? Ya ada saja. Adakah yang memulai dengan strategi pasar? Ada juga, adakah yang focus dibarang produksi? Ya ada juga. Ini semua nantinya menentukan “sustainable” bisnis anda. Ketahanan bisnis anda. Mengapa bisnis hanya 1 tahun bubar. Padahal produknya bagus. Padahal pasarnya besar. Bisa terjawab sekarang ketika pemahaman berusaha mulai masuk.
Nah, rumitkan menjadi pengusaha. Masih minat? Mau ditambah kerumitan lainnya ? Ok kita mau lanjut ke indentify value tapi kok panjang ya.karena harus pakai “story telling” karena materinya lumayan berat. Bagaimana kalau dilanjutkan dalam tulisan berikutnya.
Yang penting saat ini sudah dapat sedikit masukan pemahaman salah satu system yang namanya chain of production, rantai produksi. Sudah mengulang lagi tentang beberapa topic tulisan kemarin. Salam # May peace be upon us
***
Penulis: Mardigu Wowiek Prasantyo
Kamis, 21 November 2019
JUALAN KE LUAR NEGERI? WHY NOT?
Kita tentu suka membeli barang branded ORI murah,
bukan kw-kw an Lalu kalau sudah beli
barangnya bagaimana?
Gampang saja,
karena barang branded dan ORI pasti banyak peminatnya. Kamu bisa memanfaatkan marketplace seperti Tokopedia,
Bukalapak, dll.
Jangan lupa bikin web
sendiri untuk memasarkan produk tersebut. Untuk urusan artikel dan SEO serahkan
saja pakai PGP.
Minat?
IDENTITY VALUE
Sesekali saya ingin sekali menulis tentang management. Tentang business strategy dalam artian hard skill. Bukan hanya soft skill wacana. Karena tulisan seperti ini jarang bisa enak dibahasnya. Karena memang sedikit peminatnya.
Coba perhatikan komentar atau status para rekan-rekan para sahabat di sosmed. Apa sih yang paling umum dibicarakan? Dan apa yang umum di bicarakan itulah sebenarnya isi pikirannya secara dominan atau secara keseluruhan.
Misalnya isinya masalah galau, baper, pasti perasaan dan pikiran berkisar masalah sosial seperti hubungan percintaan, persahabatan atau sejenisnya sedang menerpa dirinya. Atau memang itu kesukaannya. Nggak ada masalahpun hal seperti itupun yang disukainya.
Atau seperti Ervin Magic Johnson pernah ditanya mentor bisnisnya yang juga merupakan pemilik LA Laker, Jerry. Ketika itu tahun 1987 Magic Johnson masih pemain NBA aktif namun dia ingin menjadi pebisnis, sepert Jerry.
Jerry bertanya balik, apa yang anda baca pertama kali ketika membuka koran pagi? Magic menjawab..sport pages of course I am a sportman!. Jerry langsung jalan dan tidak menjawab pertanyaan Magic Johnson sebelumnya “will you be my business mentor?”
Suatu hari magic berkesempatan meminta kepada Jerry hal yang sama. Jerry pun bertanya, do read new papers this morning? Di jawab Magic yes sir. And I read business pages!
Jerry mengulurkan tangan dan menjawab, I' m your business mentor. Dan tak lama kemudian Magic Johnson membeli 5% saham LA Lakers. Sebagai strategi bisnis awalnya. Ok..sekarang apa “morals of the story” kisah Magic dan Jerry ini?
Sahabat kalau ingin memiliki materi lebih banyak dari sekarang. Mulailah perbanyak baca business news, berkumpul dengan pedagang, diskusi tentang keuangan. Selama status masih “aduh jemuran belum kering” , “ rasain luh”, maka ya bisa kita tebak apa itu isi pikirannya dikebanyakan waktunya, hahaha.
Kembali ke paragraf awal di mana sesekali pengen menulis tentang manajemen bisnis. Dimana rasanya hal itu merupakan isi paling banyak dalam keseharian saya. Berkutat di dunia tersebut dan terasa nggak ada tanggalan merah. Karena kapan pun yang didiskusikan, dipikirkan adalah bagaimana membuat rekening selalu biru dalam pembukuan perusahaan. Bagaimana bisa membayar karyawan, bagaimana market share naik, bagaimana peraturan pemerintah bisa sejalan dengan usaha, dan banyak lagi hal seperti itu.
Sehubungan dengan bisnis, adakah sahabat yang bertanya , bagaimana melakukan restructuring perusahaan? Atau ada pertanyaan bagaimana me “identify value” pada sebuah proyek? Atau menjawab pertanyaan bagaimana “ deliver project requirement” atau menjawab bagaimana melakukan “execution” proyek, dan banyak lagi pertanyaan tentang strategi management.
Bagi pebisnis pemula pasti bingung mengapa “95% ide” tidak pernah menjadi inkubator bisnis? Atau mengapa tidak ada yang bisa jadi “monetized” jadi uang?! Mengapa hal ini terjadi? Mengapa banyak orang mau menjadi usahawan entreprenuer namun faktanya tetap saja menjadi budak uang. Yang jadi direktur dia, yang nagih dia, yang jualan dia, nggak ada tanggalan merah dalam keseharian, tiap hari harus kerja terus.
Sewaktu jadi pegawai kita hanya mengerjakan “job desk” begitu berwirausaha kita mengerjakan semuanya, mau bayar orang/pegawai , margin keuntungan masih berat untuk bayar investasi. Semua penuh dilema. Lalu dimana enaknya wirausaha? Bagaimana jalan keluarnya?
Ok, kita bahas dari sisi manajemen. Ada 4 macam strata kita menjadi pengusaha. Tahap awal namanya periode “inkubator”. Periode ini membahas ide, konsep, strategi, struktur, sistem, dan lain sebagainya. Satu saja sendi itu tidak dilihat maka “usaha” itu tidak akan jalan.
Inilah yang menjadi penyebab 95% usaha berhenti di ide. Cobalah anda mulai merenungkan pengalaman pribadi anda selama ini. Dari 20 ide hanya 1 yang terealisir itupun karena banyak faktor pendukungnya sepert ide, konsep, strategi, struktur, sistem, produk, pricing dan daftar panjang lainnya tersedia. Baik karena kita sudah miliki ataupun mitra kita memilikinya.
Lalu periode strata berikutnya kalau “inkubator ” bisnis terlewati, yaitu periode “growth” masa pertumbuhan. Ini mulai yang namanya sistem, organisasi, team work, kompetitor, mulai bermunculan. Hingga lanjut ke strata berikutnya yaitu periode “M” dan periode “P”.
Sebuah usaha masuk ke “M” inilah kunci “sustainable business”. Kunci anda bisa disebut pebisnis. Setelah 5% ide jadi usaha atau strata 1, bertahan di strata 2 periode ‘growth” disinilah tantangan terberat . Sebagai mana catatan banyak guru besar bidang bisnis seperti Peter F Drucker atau John Naisbitt dalam buku-bukunya menuliskan, hanya 30% yang bertahan lebih dari 5 tahun.
Dan hanya 30% dari 30% usaha bisa masuk ke strata 3 yang 70% berkutat di strata 2. Sejauh ini sahabat pasti tidak tertarikkan dengan apa itu periode “M” apa lagi periode “P”.
Jadi ada baiknya kita fokus di periode inkubator strata 1 dan periode growth strata2. Dimana banyak sekali pengusaha yang bertanya, saya nggak ada modal, atau dana kurang. Lalu bagaimana solusinya?
Begini jawabnya, salah anda melihat strata, salah anda membungkus proposal investasi anda. Setiap periode itu ada level pebisnisnya memandang. Ketahuilah, bank itu memandang strata 2 dan strata 3. Dia tidak mau melihat yang strata 1 yang inkubator.
Begitu juga investor individual, dia maunya di strata 3 malahan. Lalu di inkubator yang mana investornya atau fundernya?
Kalau periode ada 4 strata maka dalam dunia pembiayaan ada 6 strata jenis investor. Di strata 1 ada 2 jenis investor, di strata 2 ada 2 jenis investor, di strata 3 dan 4 masing-masing hanya ada 1 jenis investor.
Kita mulai dari inbukator, 2 jenis investor ialah, AI atau angel investor dan VC venture Capital. Keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam melihat bisnis. Kalau anda masih inkubator datang ke bank, bank akan bertanya, ada jaminan ( kolateral), ada kontrak dengan pembeli? Ada supplyer atau vendor? Sudah ada agrement, izin-izin sudah lengkap? Lokasi sudah dimiliki? Dan lain sebagainya. Sementara anda di bisnis inkubator boro-boro mikir izin-izn, uang jalan pra operasion cost aja nggak ada.
Bayangkan, anda nggak punya kolateral, nggak tahu siapa yang nanti beli produk anda, tapi anda mau mencari funder? Siapa yang mau? Ada yaitu AI atau VC ini. Ide anda saja bisa dibeli oleh mereka. Network anda saja bisa dibayar oleh mereka.
Yang jadi pertanyaan berikutnya adalah, dimana AI dan VC ini berkumpul? Apa yang harus di siapkan berhadapan dengan “shark tank” ini? Wah panjang ya kalau bicara bisnis manajemen. # may peace be upon us
Penulis: Mardigu Wowiek Prasantyo
Coba perhatikan komentar atau status para rekan-rekan para sahabat di sosmed. Apa sih yang paling umum dibicarakan? Dan apa yang umum di bicarakan itulah sebenarnya isi pikirannya secara dominan atau secara keseluruhan.
Misalnya isinya masalah galau, baper, pasti perasaan dan pikiran berkisar masalah sosial seperti hubungan percintaan, persahabatan atau sejenisnya sedang menerpa dirinya. Atau memang itu kesukaannya. Nggak ada masalahpun hal seperti itupun yang disukainya.
Atau seperti Ervin Magic Johnson pernah ditanya mentor bisnisnya yang juga merupakan pemilik LA Laker, Jerry. Ketika itu tahun 1987 Magic Johnson masih pemain NBA aktif namun dia ingin menjadi pebisnis, sepert Jerry.
Jerry bertanya balik, apa yang anda baca pertama kali ketika membuka koran pagi? Magic menjawab..sport pages of course I am a sportman!. Jerry langsung jalan dan tidak menjawab pertanyaan Magic Johnson sebelumnya “will you be my business mentor?”
Suatu hari magic berkesempatan meminta kepada Jerry hal yang sama. Jerry pun bertanya, do read new papers this morning? Di jawab Magic yes sir. And I read business pages!
Jerry mengulurkan tangan dan menjawab, I' m your business mentor. Dan tak lama kemudian Magic Johnson membeli 5% saham LA Lakers. Sebagai strategi bisnis awalnya. Ok..sekarang apa “morals of the story” kisah Magic dan Jerry ini?
Sahabat kalau ingin memiliki materi lebih banyak dari sekarang. Mulailah perbanyak baca business news, berkumpul dengan pedagang, diskusi tentang keuangan. Selama status masih “aduh jemuran belum kering” , “ rasain luh”, maka ya bisa kita tebak apa itu isi pikirannya dikebanyakan waktunya, hahaha.
Kembali ke paragraf awal di mana sesekali pengen menulis tentang manajemen bisnis. Dimana rasanya hal itu merupakan isi paling banyak dalam keseharian saya. Berkutat di dunia tersebut dan terasa nggak ada tanggalan merah. Karena kapan pun yang didiskusikan, dipikirkan adalah bagaimana membuat rekening selalu biru dalam pembukuan perusahaan. Bagaimana bisa membayar karyawan, bagaimana market share naik, bagaimana peraturan pemerintah bisa sejalan dengan usaha, dan banyak lagi hal seperti itu.
Sehubungan dengan bisnis, adakah sahabat yang bertanya , bagaimana melakukan restructuring perusahaan? Atau ada pertanyaan bagaimana me “identify value” pada sebuah proyek? Atau menjawab pertanyaan bagaimana “ deliver project requirement” atau menjawab bagaimana melakukan “execution” proyek, dan banyak lagi pertanyaan tentang strategi management.
Bagi pebisnis pemula pasti bingung mengapa “95% ide” tidak pernah menjadi inkubator bisnis? Atau mengapa tidak ada yang bisa jadi “monetized” jadi uang?! Mengapa hal ini terjadi? Mengapa banyak orang mau menjadi usahawan entreprenuer namun faktanya tetap saja menjadi budak uang. Yang jadi direktur dia, yang nagih dia, yang jualan dia, nggak ada tanggalan merah dalam keseharian, tiap hari harus kerja terus.
Sewaktu jadi pegawai kita hanya mengerjakan “job desk” begitu berwirausaha kita mengerjakan semuanya, mau bayar orang/pegawai , margin keuntungan masih berat untuk bayar investasi. Semua penuh dilema. Lalu dimana enaknya wirausaha? Bagaimana jalan keluarnya?
Ok, kita bahas dari sisi manajemen. Ada 4 macam strata kita menjadi pengusaha. Tahap awal namanya periode “inkubator”. Periode ini membahas ide, konsep, strategi, struktur, sistem, dan lain sebagainya. Satu saja sendi itu tidak dilihat maka “usaha” itu tidak akan jalan.
Inilah yang menjadi penyebab 95% usaha berhenti di ide. Cobalah anda mulai merenungkan pengalaman pribadi anda selama ini. Dari 20 ide hanya 1 yang terealisir itupun karena banyak faktor pendukungnya sepert ide, konsep, strategi, struktur, sistem, produk, pricing dan daftar panjang lainnya tersedia. Baik karena kita sudah miliki ataupun mitra kita memilikinya.
Lalu periode strata berikutnya kalau “inkubator ” bisnis terlewati, yaitu periode “growth” masa pertumbuhan. Ini mulai yang namanya sistem, organisasi, team work, kompetitor, mulai bermunculan. Hingga lanjut ke strata berikutnya yaitu periode “M” dan periode “P”.
Sebuah usaha masuk ke “M” inilah kunci “sustainable business”. Kunci anda bisa disebut pebisnis. Setelah 5% ide jadi usaha atau strata 1, bertahan di strata 2 periode ‘growth” disinilah tantangan terberat . Sebagai mana catatan banyak guru besar bidang bisnis seperti Peter F Drucker atau John Naisbitt dalam buku-bukunya menuliskan, hanya 30% yang bertahan lebih dari 5 tahun.
Dan hanya 30% dari 30% usaha bisa masuk ke strata 3 yang 70% berkutat di strata 2. Sejauh ini sahabat pasti tidak tertarikkan dengan apa itu periode “M” apa lagi periode “P”.
Jadi ada baiknya kita fokus di periode inkubator strata 1 dan periode growth strata2. Dimana banyak sekali pengusaha yang bertanya, saya nggak ada modal, atau dana kurang. Lalu bagaimana solusinya?
Begini jawabnya, salah anda melihat strata, salah anda membungkus proposal investasi anda. Setiap periode itu ada level pebisnisnya memandang. Ketahuilah, bank itu memandang strata 2 dan strata 3. Dia tidak mau melihat yang strata 1 yang inkubator.
Begitu juga investor individual, dia maunya di strata 3 malahan. Lalu di inkubator yang mana investornya atau fundernya?
Kalau periode ada 4 strata maka dalam dunia pembiayaan ada 6 strata jenis investor. Di strata 1 ada 2 jenis investor, di strata 2 ada 2 jenis investor, di strata 3 dan 4 masing-masing hanya ada 1 jenis investor.
Kita mulai dari inbukator, 2 jenis investor ialah, AI atau angel investor dan VC venture Capital. Keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam melihat bisnis. Kalau anda masih inkubator datang ke bank, bank akan bertanya, ada jaminan ( kolateral), ada kontrak dengan pembeli? Ada supplyer atau vendor? Sudah ada agrement, izin-izin sudah lengkap? Lokasi sudah dimiliki? Dan lain sebagainya. Sementara anda di bisnis inkubator boro-boro mikir izin-izn, uang jalan pra operasion cost aja nggak ada.
Bayangkan, anda nggak punya kolateral, nggak tahu siapa yang nanti beli produk anda, tapi anda mau mencari funder? Siapa yang mau? Ada yaitu AI atau VC ini. Ide anda saja bisa dibeli oleh mereka. Network anda saja bisa dibayar oleh mereka.
Yang jadi pertanyaan berikutnya adalah, dimana AI dan VC ini berkumpul? Apa yang harus di siapkan berhadapan dengan “shark tank” ini? Wah panjang ya kalau bicara bisnis manajemen. # may peace be upon us
Penulis: Mardigu Wowiek Prasantyo
Rabu, 20 November 2019
Selasa, 19 November 2019
DAFTAR! DAPAT BONUSNYA!
Halo semua....
Sekedar mengingatkan saja di
member area ada banyak bonus (diluar
bonus kusus untuk pembelian produk) yang bisa Anda manfaatkan.
Cek saja secara berkala di menu resource > free premium tools.
Ada bonus berupa e-course/tutorial seperti:
> Trik Halaman 1 Google Tanpa Web Tanpa Artikel ,
> "Desktop
FB Live" Mastery , dll.
Serta bonus berupa tools seperti keyword generator pro, cleaner
sense, email extractor, dll.
Bonus akan selalu kami tambahkan setiap saat. Jadi
sering-sering cek and ricek saja ya...
Semoga bermanfaat bonusannya.
Minat dapat bonusnya daftar di sini https://tinyurl.com/tyq3r9n
Senin, 18 November 2019
SEMUA BISA JADI OWNER
Hallo
Semenjak diberikan izin resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai platform Equity Crowdfunding pertama yang mendapatkan izin. Kami mendapatkan banyak keluarga baru yang tergabung sebagai member Santara. Namun sebagai inovasi baru di bidang financial technology memang masih banyak yang belum memahami apa itu crowdfunding dan bagaimana memanfaatkan equity crowdfunding untuk tujuan keuangan atau bisnisnya. Semua Bisa Jadi Owner Bisnis
Kampanye ini yang kami suarakan beberapa bulan ini.
Yapp, inilah salah satu manfaat dari equityy crowdfunding. Memiliki bisnis kini tidak sulit, bahkan Anda tidak lagi harus mulai dari nol. Anda bisa memiliki bisnis langsung yang sudah berjalan dan menghasilkan melalui platform Equity Crowdfunding.
Seperti apa detail mekanismenya?
Untuk itu, kami mengundang Anda untuk mengikuti Live Webinar di Youtube Chanel Santara Besok, 19 November 2019 Pukul 20.00 Siapkan pertanyaan-pertanyaan seputar ECF, Santara ataupun update lainnya. Salam, Santara |
BANNED ADSENSE ? OH...NO!!
Jangan sampai akun adsense kamu kena banned
gara-gara terselip konten yang
tidak sesuai dengan adsense guideline.
Dengan menggunakan Cleaner Sense, Anda bisa melakukan scanning pada website untuk mencari
konten-konten yang tidak sesuai dengan TOS/guideline adsense dalam waktu yang
singkat. Kemudian dari list yang
didapat Anda bisa menghapus seluruh konten tersebut dalam sekali klik
Catatan: untuk fitur
hapus konten secara massal masih dalam tahap pengembangan, belum bisa digunakan
Tertarik?
Bisa beli di sini https://tinyurl.com/qrkxlpv
Minggu, 17 November 2019
5 Manfaat Ajaib Minum Air Jahe di Pagi Hari
Jahe cukup populer sebagai herba tradisional (Foto: Getty Images)
Jahe telah lama dikenal sebagai obat herbal tradisional sejak dulu. Airnya dipercaya bisa 'ajaib' menyembuhkan penyakit.
Tumbuhan ini kaya akan kandungan mineral seperti magnesium, potasium, dan mangan serta vitamin lainnya. Tak heran, air jahe menjadi obat rumahan sekaligus detoks saat keluarga sakit, yang baik diminum di pagi hari. Dihimpun India Times, berikut adalah manfaat air jahe bagi kesehatan.
1. Mengatur Tekanan Darah
Air jahe adalah bahan alami yang baik untuk mengatur tekanan darah. Tentunya ini hal yang bagus bagi mereka yang punya hipertensi, sebab dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, air jahe juga mampu mencegah penggumpalan darah dan memperbaiki sirkulasi darah.
2. Membantu Penyerapan Nutrisi
Minum air jahe di pagi hari secara rutin akan menstimulasi produksi empedu. Maka dari itu, penyerapan nutrisi nantinya akan membaik dan juga memperbaiki sistem pencernaan.
3. Melawan flu
Nah, tepat sekali untuk memasuki musim penghujan ini, bukan? Air jahe bisa membantu membentengi diri dari flu dan pilek. Jahe mempunyai kandungan ekspektoran yang mampu melegakan tenggorokan dan dada. Dengan minum air jahe, lendir yang berlebihan dapat mengering dan merangsang pembuangannya.
4. Meningkatkan Kerja Sistem Imun
Sebagai antibakteri yang paling baik, minum air jahe merupakan cara termudah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, jahe juga tepat dimimun guna mengurangi radang tenggorokan.
5. Mengurangi berat badan
Air jahe merupakan ramuan ajaib yang bisa bantu mengurangi berat badan, lho. Kandungan nutrisi di dalamnya menstimulasi pembakaran lemak dan secara alami bisa mendapatkan berat badan yang ideal. Termasuk membakar lemak di lokasi sulit, seperti pinggang, lengan, atau paha.
Penulis :Nabila Ulfa Jayanti Detik Health
Sabtu, 16 November 2019
The Secret - Law of Attraction Indonesia
Sekeping uang logam Rp1000 adalah jumlah yang sangat besar
Uang segitu bisa untuk membeli segelas air mineral yang bisa menunda kematian selama dua hari orang yang tersesat di padang pasir... Nilainya setara nyawa 2x24 jam
Hanya persepsi negatif kita saja yang menganggap itu uang kecil...
So....
Liat isi dompet kita sekarang, kita Semua kaya raya sebenernya....
Liat isi dompet kita sekarang, kita Semua kaya raya sebenernya....
Hanya saja banyak sekali orang2 selevel dengan kita di sekitar yang membuat kita nampak biasa...
Hmmmm...
Entah kenapa setelah membaca postingan ini kita semakin mensyukuri setiap keping dan setiap lembar uang yang kita miliki.
Entah kenapa setelah membaca postingan ini kita semakin mensyukuri setiap keping dan setiap lembar uang yang kita miliki.
Hasbifiyyah Habib
Kamis, 14 November 2019
AUTO WALL PRO
ORDER DI SINI https://tinyurl.com/reg62z3
Rabu, 13 November 2019
POST GENERATOR PRO
MORE DETAILS : https://tinyurl.com/wgwl7hp
Senin, 11 November 2019
Minggu, 10 November 2019
PROMO HEBOH
RUMAH SIAP HUNI & KAVLING SIAP BANGUN
Promo
Heboooh !
Beli Rumah Bonus Kulkas 2 Pintu.Pembelian dengan skema cash…
SEDIA:
√ Rumah Tipe
(38/80, 45/72, 45/84, 38/66, 36/90, 36/105).
√ Kavling Luas (90m2, 105m2,
112m2, 120m2, 180m2, 260m2, 300m2).
Buruaaan Unit Terbatas… Promo Hebooh! Rumah
Siap Huni Detail http://tinyurl.com/y4klx5x3
Langganan:
Postingan (Atom)