Uang Mengalir pada tempat yang paling menguntungkan ( Profit is Queen, Cash Flow is King )
Rabu, 14 Desember 2022
Aliran Uang gelap
Sekarang kondisi ekspor kita surplus. Tapi kenapa rupiah melemah. Mengapa permintaan dollar sangat tinggi? sementara valas berkurang di dalam negeri.? Kemana dollar yang kita dapat dari ekspor itu? nah saya mau jelaskan secara sederhana. Lagi lagi ini ulasan ala pedagang sempak. Karena lebih banyak membahas dari segi praktek dagang daripada akademis. Engga usah serius amat bacanya.
Mungkin anda jarang mendengar istilah illicit financial flows (IFFs) atau dalam bahasa indonesia artinya aliran uang gelap ( ilegal). Tentu ini akan mudah dipahami kalau dikaitkan dengan isu penghindaran pajak (tax avoidance), pengelakan pajak (tax evasion) dan pencucian uang dari aktivitas kriminal. Untuk lebih detail baca dech buku “Capitalism’s Achilles Heel: Dirty Money and How to Renew the Free Market System” Itu yang nulis adalah Raymond Baker. Dia juga pendiri Global Financial Integrity (GFI), lembaga think-tank yang bertujuan untuk mengkuantifikasi aliran keuangan gelap.
Kalau mau jujur, data ekspor batubara di neraca dagang international dengan data ekspor di Beacukai engga sama. Artinya data impor batubara dari Indonesia oleh negara lain, dengan data dalam negeri engga sama. Mengapa ? itu karena ketidakcocokan perdagangan antar negara (trade misinvoicing). Engga percaya? coba dech audit sederhana berdasarkan UN Comtrade Database dengan klasifikasi Harmonized System (HS) 6-digit. Mudah tahu kok, adanya trade misinvoicing berupa ekspor under-invoicing dan ekspor over-invoicing.
Masih engga percaya? mari kita lihat data hutang luar negeri kita, rangking pertama kepada Singapore. Bukan kepada China atau AS atau Jepang. Itulah akibat adanya selisih pencatatan. Ekspor hasil devisa yang masuk ke Indonesia sedikit, lebih banyak parkir di luar negeri dan kemudian masuk secara legal ke indonesia lewat skema hutang. Itu uang milik orang indonesia sendiri. Sekian dekade, Indonesia mengalami lebih banyak aliran keuangan gelap yang masuk dibandingkan yang keluar. Masuknya uang itu bukan berarti bagus, tetapi justru semakin lama semakin besar kontrol mereka terhadap SDA dan politik. Makanya sulit bagi pemerintah mau kendalikan oligarki bisnis. Siapapun presidennya.
Tahukah anda? Berdasarkan data dari Global Financial Integrity (GFI), Gross Excluding Reversal (GER), aliran keuangan gelap keluar dari Indonesia terbesar terdapat pada komoditas batu bara, selanjutnya berturut-turut diikuti oleh komoditas minyak sawit dan karet. Mereka ini sebenarnya trouble maker bagi ketahanan ekonomi kita, khususnya kekuatan devisa kita, mata uang kita. Tapi apa mau dikita, 50 daftar orang terkaya di indonesia, ya bisnis nya engga jauh dari Batubara dan Sawit.
Dan sebagian besar mereka masuk dalam daftar tim sukses Presiden. Ada Yusuf Kalla. Dia jadi etua Dewan Pengarah Tim Pemenangan. JK juga pemilik konsesi batubara dibawah Group Kalla dan konsesi PLN program 35.000 MW.. Ada Juga Tim Bravo 5, mereka mantan pensiunan jenderal ( TNI/POLRI). Mereka semua pemilik konsesi batubara. Diantaranya Pak LBP pemilik konsesi tambang batubara atas nama Toba Energi. Ada juga Letjen Suadi, PT, Kutai Energi dan lain lain.
Di dewan penasehat. Ada nama Osman Sapta Odang. Juga pemilik Konsesi batubara atas nama PT. Total Orbit. Hari Tanoe, pemilik konsesi tambang batubara dibawah MNC Energi and Natural resource. Pada tim Bendahara dipegang oleh Andi Samsudin Arsyad. Dia juga raja batubara di Kalimantan Selatan atas nama Jhonlin Group. Bersamanya juga ikut teman temannya yang masuk 10 top perusahaan tambang Batubara, yang juga pemilik pembangkit listri program 35,000 MW.
by Erizeli Jeli Bandaro
Selasa, 13 Desember 2022
Focus kepada perbaikan ekonomi.
Minggu lalu LBP mengatakan bahwa ekonomi
Indonesia akan diatas 5% atau minimal 5%, Kita
terkuat dibandingkan negara G20. Saya
mengerutkan kening. Mengapa dia begitu
optimis? Apakah tidak ada orang sedikit ngerti
ekonomi di sekitar dia, setidaknya orang yang
bisa baca data ekonomi makro dalam dan luar
negeri. Tapi itulah politik. Saya berasumsi
positip saja bahwa opung sedang bicara politik
sebagai Menko, bukan ekonomi. Itu hak dia.
Kini, “ Kita lagi estimasi, tapi kurang lebih di
sekitar 5% atau sedikit di bawah 5%," kata
Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu. Itu artinya
optimis tidak lagi. Nah kan.
Apa sebabnya ? laporan Purchasing Managers'
Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di
level 50,3 November 2022. Angka ini melambat
jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya
yang mencapai 51,8. Apa artinya? itu hanya
secuil masuk jurang resesi. Apabila index PMI
jatuh ke level di bawah 50, maka ekonomi
kontraksi. Siap siap lah berseluncur ditengah
keretakan fundamental produksi.
Walau Index PMI masih diatas 50, tetapi
pengaruhnya sangat significant. Gelombang
PHK meluas. Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto melalui
keterangan tertulis, dikutip Sabtu (10/12/2022).
Menurutnya, penyebab gelombang PHK ini
adalah situasi dunia yang kian memburuk
dikhawatirkan akan memukul perekonomian
dalam negeri dan berujung kepada pemutusan
hubungan kerja (PHK).
"Tekanan capital outflow, depresiasi nilai
rupiah, serta penurunan ekspor dan kinerja
manufaktur yang berpotensi meningkatkan
PHK menjadi dampak risiko eksternal yang
harus mendapatkan perhatian lebih untuk
diantisipasi," tegas Airlangga.
Lantas apa antisipasinya ? sejak tahun 2014
kurs rupiah Rp. 11.200/1USD. Kini rupiah sudah
Rp. 15.600. Itu artinya terkoreksi 39%. Kalau
anda pegang tukar dolar tahun 2014 USD 100
hasilnya Rp. 1.120.000. Tapi kini uang Rp.
1120.000 itu anda belikan dollar, Hanya dapat
USD 72. Bayangkan. Anda engga salah apapun.
Tapi uang di dompet anda berkurang hanya
karena percaya kepada rupiah.
Mengapa saya tulis ini.?
Saya minta agar elite politik focus kepada
perbaikan ekonomi. Buat aturan tegas, bila
perlu pakai UU darurat militer. Bagi siapa saja
yang simpan hasil ekspor di luar negeri,
dipidana. Ancaman hukuman mati. Jadi engga
seenaknya mereka nikmati SDA dan ikut ambil
bagian hancurkan rupiah. Penghematan harus
dilakukan secara luas, terutama kurangi
korupsi. Paksa Pemda harus cepat belanjakan
APBD, kalau engga, pecat mereka. Itu penting
agar belanja domestik bisa berfungsi jadi jaring
pengaman nasional.
Mending Pemilu tunda aja sampai ekonomi
membaik. Just like that. Kalau memang punya
sense of crisis. Kalau engga, yo uwes. Sakarep
dewe lah
by Erizeli Jeli Bandaro
Jumat, 09 Desember 2022
NU dan Muhammadiyah sayap NKRI
Awalnya Islam itu masuk ke Indonesia lewat misi dagang para ulama dari China dan Arab. Awal islam diperkenalkan, tidak ada pertentangan yang berarti dengan budaya lokal. Penyiar agama yang datang itu hanya meluruskan Tauhid dan Akhlak. Selebihnya mereka tidak ubah. Lambat laun tradisi Islam terutama di Sumatera dan Jawa dianggap tidak islami. Karena masih bercampur denga tradisi yang dianggap bertentangan dengan ajaran islam yang murni.
Gerakan pembaharuan Islam ini diawali dengan kepulangan tiga orang haji dari tanah suci tahun 1803 bernama Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piobang. Selama di Mekah, ketiganya menyaksikan arus pembaharuan Islam yang dikenal dengan gerakan Wahabi. Caroll Kersten dalam buku “ History of Islam in Indonesia: Unity in Diversity” gerakan wahabi bisa juga disebut politisasi Islam. Kaum Padri ingin menguasai kerajaan Minang Kabau yang didominasi oleh kaum adat. Tujuannya agar islam diterapkan secara murni ( tanpa adat) dan sekaligus mengusir Balanda. Namun digagalkan oleh masuknya Belanda dalam perang Padri.
Awal abad 20, gerakan pembaharuan islam datang lagi. Kali ini dipicu oleh tokoh pembaharu dari Mesir seperti Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abduh dan Rasjid Ridha. Gerakan yang lebih dikenal dengan ide “Pan Islamisme” ini mengusung pemikiran Islam yang lebih modernis seperti: membuka pintu ijtihad, menghindarkan ummat Islam dari kejumudan, bid’ah, khurafat dan tahyul. Putra Minang Kabau yang tinggal di Arab ( Makkah) bernama Syekh Ahmad Chatib Al Minangkabawi, termasuk salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam gerakan pembaharuan islam, bukan hanya di Arab tetapi juga sampai ke Indonesia.
Nama besar Syekh Ahmad Chatib Al Minangkabawi, mengundang pelajar dari Jawa dan Sumatera untuk berguru kepadanya. Diantara muridnya adalah Muhammad Darwis atau yang kita kenal KH Ahmad Dahlan dan KH Muhammad Hasyim bin Asy’ari Al Jumbangi rahimahullah. Mereka berdua ini setelah berguru di Makkah, kembali ke tanah air. KH Ahmad Dahlan mendirikan Jam’iyyah Muhammadiyyah-.Dan KH Muhammad Hasyim bin Asy’ari mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul ‘Ulama.
Memang sedikit berbeda perjuangan Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama. Kalau Muhammadiyah interpretasinya lebih tertuju pada bidang sosial dan bidang pendidikan, sedangkan Nahdlatul Ulama mengarah di bidang agama dan sosial politik. Dalam hal Fiqih, antara NU dan Muhammadiyah tidak punya perbedaan prinsipil. Kitab fiqih Muhammadiyah 1924 isinya sama dengan kitab-kitab pesantren NU. Namun keduanya tak bisa dipisahkan dengan gerakan politik Islam khususnya menghadapi kolonial Belanda.
Selama periode 1912-1926, Muhammadiyah tegas menyebut diri bukan sebagai organisasi politik. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa guratan-guratan wajah politik Muhammadiyah tampak begitu nyata. Tercatat, KH. Ahmad Dahlan termasuk sosok yang sangat dekat dengan Budi Utomo, Sarekat Islam, dekat pula dengan KH. Misbah (Komunis), dan termasuk dekat dengan kalangan Ahmadiyah. Pada periode selanjutnya, KH. Mas Mansur bahkan terlibat dalam pendirian Partai Islam Indonesia (PII). Pada Tanwir Muhammadiyah tahun 1938, Muhammadiyah memutuskan untuk mengijinkan KH. Mas Mansur –yang saat itu menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah– menjadi pimpinan PII.
Bersama NU dan PSII, tahun 1937 Muhammadiyah juga terlibat dalam pendirian Majlisul Islam A’la Indonesia (MIAI). Ketika lahir Masyumi yang pendiriannya difasilitasi Pemerintah Jepang tahun 1943, Muhammadiyah pun terlibat di dalamnya. Oleh Prof. Merle Calvin Ricklefs tokoh sejarawan Australia, berdirinya MIAI disebutnya sebagai upaya untuk mengendalikan Islam. Sementara Prof. Dr. H. J. Benda, Yale university menyebut bahwa diciptakannya Masyumi yang diberi status hukum langsung pada hari didirikannya, tak ayal lagi merupakan kemenangan politik Jepang terhadap Islam. Lahirnya Masyumi merupakan salah satu cara Jepang untuk mengendalikan umat Islam.
Dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ditunjuk 9 tokoh untuk membuat rumusan Pancasila. Tokoh Panitia Sembilan terdiri dari dua golongan yakni 5 dari golongan Islam dan 4 dari golongan nasionalis. Golongan Islam yakni Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai Sarekat Islam Indonesia), Abdul Kahar Moezakir (Muhammadiyah), Agus Salim (mantan tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia dan pendiri Pergerakan Penyadar), Abdul Wahid Hasyim (Nahdlatul Ulama). Sementara dari golongan nasionalis yakni Soekarno, Moh Hatta, AA Maramis, dan Moh Yamin. Dari 9 tokoh ini hanya AA Maramis yang bukan islam.
Panitia sembilan melahirkan Piagam Jakarta. AA Maramis ditugaskan oleh Panitia 9 membentuk UUD 45. Pada penyusunan pembukaan UUD 45, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dihapus. Karena memang dalam Panitia 9, AA Maramis termasuk yang paling keras menentang sila Pertama Piagam Jakarta itu. Sebagai konpensasi dan jalan tangan, Mr. Muhammad Yamin mengusulkan terkait urusan agama Islam harus diurus oleh kementerian yang istimewa ( Kementrian Agama ). Namun usulan M. Yamin itu ditolak pada sidang PPKI II pada 19 Agustus 1945. Kala itu PPKI tengah membicarakan pembentukan kementerian/departemen Indonesia. Kembali usulan Mr. M Yamin disampaikan pada Sidang Pleno Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 25-27 November 1945. Akhirnya disetujui. Melalui Penetapan Pemerintah No 1/S.D. tanggal 3 Januari 1946 (29 Muharram 1365 H) Indonesia resmi memiliki Kementerian Agama, sampai sekarang.
Setelah Indonesia merdeka, era Soekarno, posisi kementrian Agama dipegang oleh tokoh dari NU dan Muhammdiyah. Menteri Agama dari NU adalah KH Abdul Wahid Hasyim (ayah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur), KH Fathurrahman Kafrawi, KH Muhammad Ilyas, KH Masjkur, KH Wahib Wahab, dan Prof. KH Syaifuddin Zuhri. Dari Muhammadiyah adalah H. Rasjidi (di era Kabinet Sjahrir I), Achmad Asj'ari (Kabinet Amir Sjarifuddin I), atau Fakih Usman (Kabinet Wilopo).Peran tokoh NU lebih dominan dibandingkan Muhammadiyah. Namun saat NU bergabung dengan Nasakom ( nasionalis, agama dan komunis.), Muhammadiyah menyatakan keluar dari barisan nasional. Setelah Soekarno tidak lagi jadi Presiden, PKI tumbang. Masuk era orde baru. Soeharto terpilih sebagai presiden. Posisi NU melemah dari politik. Tahun 1971, Pak Harto menunjuk Prof. Dr. Abdul Mukti Ali sebagai Menteri Agama. Setelah itu Menteri agama dipegang oleh bukan NU. Sementara Muhammadiyah mendapatkan posisi kuat di era Soeharto.
Walau perlakuan Soeharto berbeda terhadap NU dan Muhammadiyah namun prinsip perjuangan amar ma'ruf nahi munkar tetap sama. NU dibawah Gus Dur ( KH KH Abdurrahman Wahid) , menentang rezim Orba dengan mengunakan pendekatan strategi kultural anti rezim. Sementara Muhammadiyah, karena diuntungkan oleh pemerintah Orba, menggunakan "pendekatan struktural” yang pro-rezim. Dan puncaknya, paska kejatuhan Soeharto. NU mendukung berdirinya PKB ( Partai Kebangkitan Bangsa) dan Muhammadiyah mendukung berdirinya PAN. Hasil Pemilu 1999 dibentuknya Poros Tengah DPR/MPR yang merupakan koalisi partai Islam. Gus Dur ( NU) jadi Presiden dan Amin Rais ( Muhammadiyah) jadi ketua MPR. Kedua tokoh inilah jadi lokomotif reformasi.
Secara kelembagaan antara NU dan Muhammadiyah tidak punya perbedaan dalam memperjuangkan NKRI. Tetapi dalam setiap era dua ormas besar ini tidak bisa menghindar dari politik, terutama para tokohnya, juga tentu pengikutnya. Apalagi di era demokrasi langsung, dua ormas besar ini juga berada dibalik lahirnya Parpol islam seperti PPP, PBB, PAN dan PKB. Kini menjelang tahun 2024, baik Muhammdiyah maupun NU secara kelembagaan memilih tidak ikut sebagai influencer Capres. Dua ormas besar ini sudah menjelma jadi sayap NKRI. Pengalaman panjang dalam pergolakan politik, membuat mereka dewasa dan kuat untuk Indonesia satu.
by Erizeli Jeli Bandaro
Kamis, 08 Desember 2022
Ketahanan pangan.
Tadinya orang yang tinggal di daerah khatulistiwa seperti nusantara ini, tidak makan beras. Tetapi makan umbi umbian dans Sagu. Itu mudah menanamnya dan tidak perlu irigasi segala. Populasi belum banyak. Jadi wajar saja orang makan dari yang tersedia di alam. Tetapi bertambahnya populasi dan berkembangnya pengetahuan dari luar. Orang mulai menggunakan cara bercocok tanam. Masuknya peradaban China, orang Indonesia belajar cara menanam padi. Bukan hanya cara menanam tapi juga mengubah kebiasaan dari makan umbian ke makan nasi. Begitulah cara manusia menyesuaikan diri dan survival. Tidak seperti Malthusian teori yang meramalkan populasi bertambah, kelaparan mencaman.
Julian Cribb, dalam “The Coming Famine “ , menjelaskan bahwa kekurangan pangan global tidak dapat dihindari jika umat manusia tidak segera memikirkan kembali cara makan, bertani, dan menangkap ikan. Artinya tekhnologilah sebagai solusi untuk mengatasi bertambahnya populasi dan terbatasnya sumber daya. Kalau bicara tekhnologi tentu juga bicara tentang perubahan. Termasuk perubahan pola makan dan jenis makanan.
Donald Carlson, menulis dalam “ Food Security Secrets Review - Is it Really RIGHT For You? mengajarkan kepada kita agar ambil bagian dari ketahanan pangan. Yaitu dengan cara mengubah kebiasaan makan dan membangun pertanian berbasis industri seperi estate food. Namun imenurut Cribb, itu semua hanya mungkin bila pemerintah meningkatkan perhatian kepada research pertanian dan social engineering masyarakat yang berbasis keanekan ragaman makanan.
Tapi jangan sampai pula kebiasaan makan itu lahir dari propaganda bisnis yang tidak punya pijakan sains yang kuat. Anthony Warner’s dalam “Ending Hunger – the Quest to Feed the World Without Destroying it” punya pandangan kuat soal fenomena ini. Ia menantang mitos bahwa makan makanan organik membantu mengatasi kemiskinan atau melindungi lingkungan. Ini sejalan dengan pendapat dari Norman Borlaug, sang biologiwan, agronom, filantrop, dan peraih anugerah Penghargaan Perdamaian Nobel untuk tahun 1970, ia dijuluki sebagai "Bapak Revolusi Hijau”
Warner merekomendasikan agar orang beralih ke pola makan yang tidak terlalu bergantung pada produk hewani. Dia percaya bahwa konsumsi produk hewani menyumbang hampir 15% dari emisi rumah kaca dan tumbuh dengan cepat, diperkirakan menjadi dua kali lipat pada tahun 2040 berdasarkan tren saat ini. Dia merekomendasikan untuk mengubah pola makan menjadi lentil, kacang-kacangan, buncis, dan makanan nabati lainnya. Selain itu, sikap yang lebih terbuka terhadap modifikasi genetik makanan, yang dapat meningkatkan hasil dan kepadatan nutrisi.
"Pertanian saat ini membebani udara, tanah, air, tanah, dan setiap makhluk di Bumi. Produksi makanan memiliki lebih banyak dampak negatif terhadap planet ini daripada aktivitas manusia lainnya.” Kata Warners memperingatkan. Berdasarkan hal ini ia berpendapat ada kebutuhan mendesak untuk perubahan, dengan intervensi pemerintah dalam sistem pertanian. Tapi Cribb kecewa karena anggaran pemerintah untuk riset ketahanan pangan negara ketiga terus menyusut. Akibatnya, hasil panen tidak mengalami peningkatan significant. Mengapa ?
Ketahanan pangan juga harus mencakup kehandalan sistem rantai pasokan ( pupuk, bibit, anti hama, peralatan). Sehingga antar negara dan wilayah terhubung satu sama lain dengan harga yang efisien. Ini masalah bisnis. Kalau ketahanan pangan masih dikelola secara tradisional, itu jelas tidak efisien dan bikin frustrasi petani. Bayangkan saja, harga beras international USD 440/ton. Itu sama dengan harga CIF Rp. 7000 /kg termasuk logistik. Sementara harga beras di Indonesia di heler saja harganya Rp. 10.500. Dengan pengolahan yang tidak efisien, engga mungkin Indonesia jadi supply chain pangan secara global. Dalam negeri saja tidak feasible kok..
Tapi kalau sudah dikelola dengan pendekatan industri seperti negara maju, maka sistem rantai pasokan mutlak diterapkan. Mengapa ? Paparan oleh N. Chandrasekaran, G. Raghuram dalam buku “ Agribusiness supply chain management” , menyebutkan bahwa di dunia sekarang ini, perusahaan bersaing dalam rantai pasokan. Dengan banyaknya faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, rantai pasokan yang dirancang dengan baik adalah suatu keharusan. Mereka yang memiliki kemampuan untuk membangun rantai pasokan yang khas dan menjadikannya sebagai aset strategis yang bisa tumbuh berkelanjutan.
by Erizeli Jeli Bandaro
Rabu, 07 Desember 2022
Harga international beras
Harga international beras desember 2022 per ton usd 440. Kalau kurs Rp 15.400/dollar. Maka harga per kg adalah Rp 6776. Tambah ongkos kapal ( CIF) per kg dan lain lain jadinya Rp 7000/Kg. Nah kalau harga beras di penggilingan Rp. 10.200/kg. Itu bedanya Rp 3.200/Kg
Apa kesimpulannya ? Impor ini memang motif nya business. Cuan engga kecil. Hitung aja. Katakanlah, Untung Rp 1000/kg saja. Kalau 200.000 ton beras , profit sebesar Rp 200 miliar sekali shipment.
by Erizeli Jeli Bandaro
Krisis inggris.
Kerajaan Inggris mengalami krisis yang semakin mengerikan. Daya rusaknya terhadap fundamental ekonomi inggris setara dengan krisis tahun 2008. Berawal krisis keuangan dan akhirnya menuju krisis struktural. Harga pangan naik dan mulai terasa mahal bagi kelas menengah. Saya tidak akan mengkaji lebih jauh dari segi moneter dan fiskal. Saya hanya mau cerita dari perspektif politik dan bisnis saja.
Anda tahu kan Dubai? Tahu dong. Itu negara tajir di Timur Tengah. Negara super modern dan kosmopolitan dengan kemewahan ala abad 21. Apa yang membuat Dubai begitu tajir dan cepatpertumbuhan ekonominya ? sederhana saja. Kalau anda punya barang antik atau barang berharga seperti permata atau baru berharga, anda bisa jual di Dubai tampa perlu dokumen asal usul barang. Kebayang dong, Dubai jadi wilayah cuci uang yang efektif. Tapi bukan hanya sekedar tempat cuci uang, mereka juga sediakan underlying yang properly.
Dubai juga melengkapi dirinya sebagai boutique investment. Mereka create investment opportunity yang legetimate dan visioner. Terutama property dan infrastruktur. Disamping itu Dubai menyediakan kanal instrument pasar uang dan modal yang memungkinkan bisa diakses secara private banking oleh investor di seluruh dunia. Uang mengalir derah ke Dubai, dan dari sanalah Dubai mendulang fee dan pajak tak terbilang.
Nah apa yang terjadi pada Dubai, juga sebenarnya itulah yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi Kerajaan Inggris sebelumnya sekian dekade. Berdasarkan UU Trustee , inggris menjadi tempat penyimpanan uang haram dari seluruh dunia. Inggris juga punya wilayah persemakmuran dan wilayah bebas pajak. Seperti Singapore, Hong Kong, BVI dan lain lain. Wilayah ini menjadi satelit London Financial Center. 2/3 uang haram di dunia dikelola oleh fund manager di London. Maka jadilah Inggris sebagai tempat para elite oligarchi uang pengatur dunia.
Untuk lebih jelas anda bisa baca buku Butler to the World. How Britain Helps the World's Worst People Launder Money, Commit Crimes, and Get Away with Anything oleh Oliver Bullough.
Lantas mengapa akhirnya Inggris tumbang juga ekonominya? Kelas menengah Inggris semakin tercerahkan untuk jadi orang soleh. Standar moral mereka tinggi setinggi tingkat kesejahteraan mereka. Gerakan good and faith itu meluas. Apalagi Inggris menampung migran berasal dari Timur Tengah, yang sebagian besar mereka adalah oposan di negaranya. Oposan ini ikut mempengaruhi perubahan mental orang inggris. Otomatis, kebijakan kerajaan tidak lagi pro para gangster pasar uang.
Sejak Brexit, Britania Raya menarik diri dari Uni Eropa pada tanggal 31 Januari 2020. Inggris jadi negara sholeh. Lucu ya bro, Dubai berubah dari negara soleh menjadi negara tempat berkumpulnya para gangster uang, justru inggris berubah jadi negara suci uang haram. Apa yang terjadi ? sejak tahun 2020, eksodus uang haram keluar dari inggris lebih dari USD 10 trilion. Bukannya hanya dari inggris, termasuk juga dari negara persemakmuran. Kemana pindahnya ? ya ke Dubai.
Kini rakyat Inggris sadar, ternyata mereka makmur selama ini karena Kartel uang haram dari Rusia, NY, Ukania, Kolumbia, Argentina, Afrika, termasuk dari Indonesia. Ternyata jadi negara sholeh itu engga mudah. Karena paradox. Dunia ini sudah dari sononya brengsek. Mau gimana lagi. Janji Tony Blair mantan PM Inggris akan bawa uang untuk invest di IKN Indonesia terpaksa gagal total
by Erizeli Jeli Bandaro
Krisis pangan setelah COVID-19
Kalau harga minyak jatuh. Itu tidak akan membuat dunia panik. Bahkan happy. Tetapi kalau harga pangan naik, itu akan jadi masalah serius. Krisis kesehatan COVID-19 telah menyebabkan krisis ekonomi, dan dengan cepat memperburuk krisis ketahanan pangan dan gizi. Dalam hitungan minggu, COVID-19 telah menunjukkan risiko, kerapuhan, dan ketidakadilan yang mendasarinya dalam sistem pangan global, dan krisis pangan sudah di depan mata. Jokowi meminta jajarannya memperhatikan stok bahan pangan di masa pandemi COVID-19. Jokowi menyampaikan peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) soal ancaman krisis pangan akibat virus Corona. Apalagi tingkat swasembada pangan kita 54,8 pada tahun 2018. Ini sangat mengkawatirkan.
Beras penting karena merupakan makanan pokok bagi separuh populasi dunia, termasuk sekitar satu miliar orang kekurangan gizi yang tinggal di Asia dan Afrika Barat. Kerusuhan pangan terburuk selama krisis 2007-08 bukanlah tentang harga roti, tetapi harga semangkuk nasi. Saat ini, hanya beras yang berdiri di antara kita dan krisis pangan yang parah. Dunia tidak dapat menghindari serangan inflasi pangan yang sangat besar, yang akan sangat menyakitkan bagi negara-negara pengimpor pangan seperti Mesir, Turki, dan Indonesia.
Kelaparan akan meningkat. Bahkan negara maju pun akan melihat kenaikan tajam harga supermarket. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, harga pangan telah melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Bahkan secara riil, disesuaikan dengan inflasi, indeks makanan FAO hanya sedikit di bawah rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun 1974. Pada tahun lalu, harga gandum di Eropa melonjak hampir 65% dalam dolar, jagung naik hampir 38% dan minyak sawit naik hampir 55%. Namun, harga beras patokan turun hampir 20% selama periode yang sama.
Menipisnya stok beras dunia secara terus-menerus menempatkan dunia dalam situasi genting lebih dari satu dekade yang lalu. Setiap tahun dari tahun 2000-01, dunia mengkonsumsi lebih banyak beras daripada yang diproduksinya, dengan cuaca buruk yang merusak hasil panen. Pada 2006-07, stok telah turun ke level terendah dalam 20 tahun. Tanpa buffer, pertanyaannya adalah kapan, bukan jika, harga akan melonjak.
Dari 24 negara eksportir utama pangan dan pertanian dunia ternyata 10 negara merupakan kelompok negara maju atau negara industri, yaitu: Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Perancis, Spanyol, Kanada, Belgia, Italia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Denmark. Jumlah negara tersebut akan bertambah apabila Rusia, Chili, dan Polandia dimasukkan. Artinya, perdagangan pertanian dan pangan yang bersumber dari negara maju mendominasi dunia. Dari 24 negara pengekspor pangan dan pertanian utama dunia tersebut, Indomesia urutan ke-24. Itupun hanya memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor pangan dan pertanian dunia sebesar 1.0 persen pada tahun 1995 menjadi 1.1 persen pada tahun 2017.
Dengan komposisi perdagangan pangan dunia tersebut, dan disituasi krisis ekonomi bersamaan dengan krisis COVID-19, negara negara maju tersebut akan menggunakan bargain posisi mereka sebagai pengekspor pangan. Ini akan memacu kenaikan harga pangan dunia. WTO sudah mengkawatirkan hal ini jauh sebelumnya. Pada tahun 1993, selama fase terakhir negosiasi perdagangan Putaran Uruguay di bawah Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan, sebagian besar negara produsen pertanian menolak kebebasan negaranya membatasi eksport. Alasannya mereka lebih utamakan pasokan dalam negeri.
Bagi negara yang kaya dan populasi kelas menengahnya besar, kenaikan harga tidak ada masalah. Mereka tetap bisa beli. Tetapi bagi negara yang populasi rakyat miskin banyak seperti India, philipina kenaikan harga ekpor pangan aakn berdampak serius bagi rakyatnya. Dengan tingginya harga pangan dunia akan mendorong pengusaha melakukan ekspor dan memangkas suplai ke dalam negeri. Harga pangan dalam negeri tentu akan menyesuaikan dengan harga international. Hal itu menyebabkan kelaparan karena orang miskin yang menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk makanan tidak akan bisa membeli makanan jika harga naik dua atau tiga kali lipat.
Untuk diketahui Amerika Serikat, Kanada dan Australia adalah raja pangan dunia. Mereka mengekspor sebagian besar dari output mereka. AS umumnya mengekspor 50 persen gandumnya, sementara tahun lalu Australia dan Kanada masing-masing mengirimkan 60 persen dan 70 persen produksi panganya ke luar negeri. Pertanyaannya sekarang adalah: apa yang terjadi bila eksportir biji-bijian utama seperti Amerika Serikat, Kanada dan Australia mengurangi ekspor mereka? dan menjadikan hegemoni pangan sebagai bargain politik dunia. Kalau mereka mengurangi ekspornya, harga pangan dunia akan melambung. Maka dapat dipastikan dunia ketiga seperti Timur tengah, Afrika, Asia akan mengalami krisis pangan.
Bagaimanapun tidak ada negara yang dapat secara strategis menggunakan batasan ekspor sebagai alat diplomatik atau politik kecuali ia memonopoli pasar ekspor. Setelah mendapat pelajaran dari kedua kegagalan itu, AS tidak pernah lagi mencoba memperkenalkan pembatasan ekspor sebagai senjata politiknya. Walau pengaruhnya sangat besar terhadap harga international. Pasal 12 Perjanjian WTO tentang Pertanian secara efektif diabaikan oleh negara-negara anggota WTO. Sementara harga biji-bijian global naik tiga kali lipat pada , indeks harga konsumen untuk bahan makanan naik hanya 2,6 persen.
Yang lebih penting bagi ketahanan pangan global adalah pengentasan kemiskinan dan perluasan produksi pangan di negara-negara berkembang. Ada dua elemen dalam ketahanan pangan. Satu, adalah apakah orang punya cukup uang untuk membeli makanan. Kedua, adalah apakah orang benar-benar dapat mengamankan atau memiliki akses ke makanan. Faktor-faktor ini dapat diulang sebagai akses ekonomi dan akses fisik. Faktor-faktor ini dapat diulang sebagai akses ekonomi dan akses fisik. Negara miskin mungkin kekurangan keduanya. Penurunan pendapatan yang signifikan karena pandemi COVID-19 akan menyebabkan kenaikan harga pangan. Pandemi virus Corona yang sedang berlangsung dapat menyebabkan krisis pangan di negara-negara miskin karena masalah dalam akses ekonomi dan fisik.
Bagi Indonesia, setidaknya dengan adanya COVID-19 ini , harus benar benar menyadarkan pemerintah agar masalah ketahanan pangan bukan hanya politik dalam negeri mengamankan stok, tetapi memastikan nasip rakyat tidak tergantung dari impor. Caranya ?memperluas hasil pangan, sumber daya pertanian seperti tanah pertanian harus diamankan dari serobotan lahan property dan industri. Peningkatan luas lahan pertanian harus serius diupayakan terus. Agar tingkat swasembada kita bisa mendekati 100%. Kalau kejadian krisis pangan, kita bisa menghentikan ekspor dan mengkonsumsinya secara domestik. Ketergantungan ketahanan pangan dari impor sangat beresiko terhadap NKRI. Suriah hancur karena diawali oleh krisis pangan.
Solusi.
Langkah pertama adalah merombak infrastruktur rantai pasok pangan agar tahan iklim. Ini berarti membangun infrastruktur seperti cold storage, gudang, konektivitas pedesaan, dan layanan digital yang dapat diakses dan terjangkau oleh petani. Banjir Pakistan baru-baru ini menunjukkan pentingnya membangun gudang makanan tahan iklim seperti silo. Teknologi seperti sistem peringatan dini untuk peristiwa terkait iklim ekstrem, atau layanan saran dan prakiraan cuaca online, dapat membantu petani mengelola tanaman mereka dengan lebih baik. Konektivitas pedesaan yang lebih baik dapat mendukung logistik pasokan pertanian, sementara teknologi seperti penginderaan jarak jauh dapat meningkatkan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan melalui pemantauan dan diagnostik
Kedua, kita harus memastikan bahwa produksi pangan cerdas iklim melalui pendekatan seperti mengintegrasikan pengelolaan sumber daya alam ke dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Menyeimbangkan produktivitas dengan hasil adaptasi dan mitigasi perubahan iklim menuntut perspektif yang jauh lebih luas yang mencakup seluruh rantai pasokan makanan mulai dari produksi hingga pemrosesan, pengemasan, transportasi, dan akhirnya ke konsumen.
Ketiga, kita harus menggunakan solusi berbasis alam untuk mendukung produksi pertanian sambil membantu meregenerasi ekosistem. Solusi berbasis alam melibatkan konservasi atau rehabilitasi ekosistem alami dan peningkatan atau penciptaan proses alami dalam ekosistem yang dimodifikasi atau buatan.
Solusi ini mungkin termasuk wanatani berbasis masyarakat, yang memperbaiki tanah dan melindungi keanekaragaman hayati sambil meningkatkan ketahanan tanaman dan mata pencaharian pedesaan. Mengintegrasikan flora asli ke padang penggembalaan ternak, mengurangi intensitas pengolahan tanah, dan memulihkan habitat yang penting bagi kesehatan daerah aliran sungai, adalah contoh bagus lainnya dari solusi berbasis alam.
Menyampaikan solusi ini dan lainnya menuntut perubahan transformatif dan inovasi di setiap titik di sepanjang sistem pangan. Ini juga akan melibatkan perubahan perilaku dalam pola konsumsi kita. Peran sektor swasta akan sangat penting, melalui investasi cerdas di bidang pertanian yang memberikan dampak pembangunan sekaligus keuntungan. Pada tingkat individu, konsumen dapat membantu dengan mengubah kebiasaan pola makan mereka menuju makanan nabati bergizi yang menghasilkan lebih sedikit emisi daripada produksi makanan hewani. Makanan hewani merupakan hampir 57% dari emisi gas rumah kaca global dari produksi makanan, dan peralihan ke makanan nabati dapat menyebabkan pengurangan emisi ini secara signifikan.
Organisasi pembangunan juga memiliki peran penting. Baru-baru ini, ADB mengumumkan ambisinya untuk menginvestasikan $14 miliar guna mengatasi tantangan jangka pendek dan jangka panjang terhadap ketahanan pangan antara tahun 2022-2025. Dukungan ADB dan WB akan fokus pada area termasuk input pertanian, produksi dan distribusi pangan, perlindungan sosial, irigasi, dan pengelolaan sumber daya air. Hal ini juga mengakui pentingnya membina kerja sama regional yang lebih besar untuk menghindari ancaman tindakan proteksionis yang memperparah kerawanan pangan secara global. Prioritas langsungnya adalah untuk mendukung orang-orang yang rentan, dan dalam jangka panjang untuk memperkuat sistem pangan terhadap perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Tanpa kemajuan iklim dan keanekaragaman hayati, tidak akan ada kemajuan pangan. Skala ancaman rangkap tiga ini menuntut tingkat kerja sama sektor multilateral, swasta, dan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kita perlu bertindak sekarang sebelum dampak perubahan iklim semakin parah, membuat lebih banyak keluarga rentan dan kelaparan, dan mengikis kemakmuran yang diperoleh dengan susah payah di kawasan ini
by Erizeli Jeli Bandaro
Langganan:
Postingan (Atom)