Great Morning,
Sebelum Anda menjalankan aktivitas dan memulai hari yang baru, pagi hari ini saya ingin memberikan ulasan mengenai perubahan suku bunga acuan dari BI Rate ke BI - 7 Day Repo Rate, dan apa dampaknya buat pasar saham pada khususnya.
Namun sebelum itu, saya akan membahas dulu potensi pergerakan pasar saham hari ini.
Bursa Amerika kemarin bergerak menghijau, Indeks Dow Jones ditutup pada level 18,533.05 atau menguat 3.76 (+0.02%) . Begitu pula dengan Indeks S&P yang menguat 0.85 poin (+0.04%) pada level 2,181.74.
Penguatan tersebut terdorong oleh harga minyak yang ditutup menguat 0.62 poin (+1.47%) pada level US$ 42.67 per barel.
Bagaimana pergerakan harga IHSG hari ini ?
IHSG kemarin bergerak mixed hingga ditutup melemah 18.69 poin (-0.35%) pada level 5,440.29 setelah menguat berhari-hari.
Meski mengalami pelemahan, investor asing tetap tercatat borong saham sebanyak Rp 967.80 miliar, yang didomnasi sektor industri dasar yang mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 708.97 miliar. Saham yang paling banyak diborong oleh asing adalah INTP (Rp 507.79 miliar).
IHSG masih berjuang menguji resisten 5524 dan mulai rawan profit taking untuk saham berkapitalisasi besar terutama sektor perbankan.
Di #Kopisore kemarin, ada saya bahas mengenai prospek sektor properti, setelah saya bahas sektor industri dasar di #Kopipagi kemarin.
Bagaimana hari ini ?
Hari ini, sektor property dan industri dasar masih berpotensi melaju.
Pagi ini sudah saya update Premium Hot List terbaru yang berisi saham2 terpanas hari in beserta dengan key action strategy nya bagi member The Ellen May Premium Access.
Ok sekarang kita akan bahas tentang BI - 7 Day Repo Rate. Apa itu ya ?
Bank Indonesia akan mereformulasi suku bunga acuannya dari BI Rate ke BI 7-Day Repo Rate.
Apa tujuannya ?
Saya kutip dari website Bank Indonesia "Instrumen BI 7-Day Repo Rate sebagai acuan yang baru memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang, sifatnya transaksional atau diperdagangkan di pasar, dan mendorong pendalaman pasar keuangan"
Artinya, BI 7-Day Repo Rate akan benar-benar mencerminkan transaksi riil di pasar.
Aturan baru itu diharapkan mampu memangkas suku bunga kredit bank. karena bunga reverse repo sebesar 5,5%, lebih rendah dari BI rate yang di level 6,5%.
Lalu apa dampaknya bagi industri perbankan?
Dengan semakin rendahnya suku bunga bank, ada dua efek yang bisa terjadi. Pertama, dengan rendahnya suku bunga yang berlaku, maka semakin menarik minat masyarakat dan pelaku bisnis untuk melakukan pembiayaan secara kredit, karena suku bunga yang rendah.
Para pelaku bisnis merasa resiko untuk kredit semakin rendah, sehingga akan mendorong minatnya untuk mengembangkan usahanya dengan kredit.
Usaha mikro, kecil dan menengah akan bertumbuh dan semakin banyak, kemudian perekonomian Indonesia akan semakin positif.
Kedua, dengan rendahnya suku bunga yang berlaku, investasi dalam deposito akan berkurang, investor akan mengalihkannya dalam investasi bentuk lain, misalnya emas dan pasar modal.
Itu artinya aliran dana yang masuk kedalam pasar modal akan meningkat sehingga bisa menjadi sentimen positif untuk mendorong laju IHSG.
Lalu bagaimana dengan sektor perbankan dalam investasi di pasar modal?
Perlu Anda ketahui bahwa, pergerakan saham-saham yang berada dalam sektor perbankan mirip dengan pergerakan IHSG. Mengapa ?
Karena saham-saham perbankan sebagian besar berkapitalisasi besar sehingga dapat menyetir pergerakan IHSG.
Sehingga ketika sektor perbankan menguat, biasanya IHSG juga menguat, dan begitu juga sebaliknya.
Berikut ini tabel 10 saham dengan kapitalisasi terbesar di IHSG:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar