Jumat, 16 Desember 2016

software yang sangat membantu para developer properti

Sobat, inilah software yang sangat membantu para developer properti

SID, SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTI
Bisnis developer properti sangat komplek, mengapa? karena banyak melibatkan banyak faktor & instansi. Pekerjaan pun tidak sedikit mulai dari aspek legalitas tanah, pemecahan sertifikat, perizinan mulai dari siteplan sampai dengan IMB, desain rumah dan pembangunannya sampai ke masalah marketing pemasaran produk rumah.
Sistem Informasi Developer Properti ini hadir untuk membantu para developer dalam merapihkan data konsumen dan transaksi penjualan. Karena tidak sedikit yang kurang rapih dalam hal pencatatan maupun transaksi serta data konsumen. SID Pro merupakan solusi untuk para developer ketika melakukan pengecekan data konsumen, data kavling yang sudah terjual, laporan piutang dan transaksi pembayaran konsumen.
SID PRO V1 ini? Adalah Sistem informasi pemasaran yang memudahkan Anda untuk membuat Laporan Pemasaran hanya dengan 1 klik saja berupa ?
1. Database Konsumen
2. Omzet Penjualan
3. Total Piutang
4. Piutang Per Konsumen
5. Monitoring Piutang Konsumen
keunggulan SID 
================== 
1. Kwitansi secara outomatis
2. laporan laporan mengunakan Standar Developer di Indonesia
3. dilengkapi dengan banyak pilihan cara pembayaran
4. bagi konsumen yang terlambat cicilan bisa langsung diketahui
5. software ini sangat ringan, karena hanya berukuran 28 MB
6. keamanan data yang sangat terjaga
7. mampu menampung omzet hingga milyaran rupiah
8. tampilan yang mudah dipahami karena mungunakan bahasa indonesia
9. software ini dibuat dari studi lapangan yang ada, sehingga sesuai kebutuhan data penjualan anda
10. KPR, uang muka bisa 24 kali - Bertahap bisa 6,9, 12, 18, 24, 36, 48,60 dan 120
11. harga sangat murah, bandingkan dengan software yang semisal yang laennya
NB: Software ini Bisa dijalankan pada windows
XP dan Win7 pada 32 bit

Apa Kata Mereka
Bisnis developer properti adalah bisnis mulia karna menyediakan orang untuk punya rumah, buat mereka nyaman untuk bertransaksi dengan kita, dari sekian byk aplikasi saya hanya pake SID untuk mendata semua konsumen karna hanya Dengan adanya software ini memudahkan developer untuk membuat laporan hanya dengan 1 klik saja, buktikan, saya sudah pake.
AD | - www.aryodiponegoro.com
Jangan bertaruh dg bisnis developer perumahan yg anda dirikan saat ini!mulailah hari ini berinvestasi pd sistem. SID salah satu leverage dahsyat bagi sistem developer anda. Simple banget! Sdh saatnya ada mulai melakukan manajemen modern,yaitu mengurangi kertas!.Entah ada pemula or not!SID ini akan ada perlukan nantinya justru bahkan untuk melengkapi sistem yg anda tlh punya. Strong recommendation!! (Adi Haryadi,owner & investor nDalem)www.adiharyadi.com

Program SID ini sangat meringankan satu lagi pekerjaan developer dari hulu-hilir informasi aktual seputar bisnis propertinya, USEFUL, PRAKTIS, EFEKTIF, dan yang terpenting harga paketnya EKONOMIS banget! Saya juga USER Program SID Powerful ini " ~
Harry "POWERFUL" Afandy |Fasilitator POWERFUL Life&Property|Owner Mitra Sejahtera Group & Power Property Agent
 www.harryafandy.com
Ilmu itu dijemput, bukan diantar ke depan meja kerja anda.
jika anda sudah memutuskan untuk wirausaha, maka ubah mindset anda jadi pengusaha.
jadi pengusaha itu bangga berinvestasi ilmu, karena ilmu tak ternilai dan bisa melipatgandakan income.
hari ini juga, detik ini juga... AMBIL KEPUTUSAN UNTUK BERINVESTASI DI SID INI.


Wempi Roman
Owner Brand Properti RUMAH SUKASUKA
Arsitek, Developer, Investor
 

Sungguh keren software ini, pekerjaan pembukuan semakin mudah dan cepat...... yang belum mempunyai direkomendasikan secepatnya memesan sebelum kehabisan stok. "Abdul Karim, SE - Owner Istana DURIAN Cluster, Banyumanik Semarangwww.istanalandproperty.com "

Marketing merupakan unjung tombak dari segala bisnis, dengan Software SID memudahkan saya untuk membuat sistem Marketing yang terstruktur dan sangat user friendly.
Arief Budiyanto - twitter@Arfbudiyanto Developer & Property Konsultan

Pemesanan bisa 2 Cara yang pertama Manual anda transfer dengan biaya 2 jt
transfer ke:
An : Muhammad Syamsul Farid
BCA : 861 013 2325
Mandiri : 1370006867671
konfirmasi sms / wa ke 08175478689 / 085643685169 infokan nama dan almt lengkap, untuk pengiriman paket paket SID

yang kedua via web langsung pesan disini http://www.sid-properti.com




SalamSukses


FarisVio.Com


WORKSHOP POWERFUL INTERNET MARKETING PROPERTI LANGKAH CEPAT DAN TEPAT MEMASARKAN PROPERTI VIA ONLINE info pendaftaran disini http://www.internetmarketingproperti.com silahkan cek sebelum seat full !!

Happy Holidays from Expatriate Tax Returns

Wishing you a
Happy Holiday Season!
Expatriate Tax Returns, 1645 Fort Street, Suite 371, Wyandotte, MI 48192

Russian Billionaire Gutseriev Takes Majority Stake In Retailer M.Video

Image Title


Efek Lanjutan Setelah Fed Rate Naik


Great Morning Masnoer,

Kemarin Bank Indonesia menetapkan tingkat suku bunga BI 7 Days Repo tidak berubah, yakni di level 4.75% . Selain itu neraca perdagangan Indonesia kemarin juga diumumkan surplus, artinya ekspor Indonesia lebih besar daripada impornya. Kedua hal ini lah yang menjadi sentimen penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan kemarin sehingga tidak jatuh terlalu dalam akibat kenaikan suku bunga The Fed.

Meski IHSG sempat tertekan pada awalnya, namun IHSG mulai bergerak positif.

Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak mixed di area 5200-5300.

Saya masih fokus pada saham lapis 2 dari berbagai sektor.

Saham2 banking yang sempat kita buy on weakness beberapa hari yang lalu sudah mulai berbunga.

Oh ya, selamat jika Anda punya saham BWPT yang sudah menguat 18 % , ada juga saham BJBR yang sudah menguat 37% sejak di rekomendasikan. Key Action Strategy selengkapnya bisa Anda dapatkan di bit.ly/premiumaccess

Di Amerika, efek kenaikan suku bunga The Fed membuat Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,30% di level 19,852.24 di perdagangan kemarin. EIDO juga mengalami penguatan 0,5%.

Selain bursa saham, dollar Amerika kembali menguat bahkan ke level tertinggi sejak 14 tahun terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah setelah bank sentral Amerika memprediksi akan menaikkan suku bunga tiga kali pada tahun 2017.

Setelah The Fed, Apakah Sentimen Global Selanjutnya?
Masih ingatkah Anda dengan devaluasi Yuan? devaluasi Yuan adalah kebijakan yang di laksanakan oleh Tiongkok untuk penurunan mata uang Yuan. Hal ini dilakukan agar terjadi peningkatan pada ekspor yang nantinya memperkuat ekonomi negara tetsebut. Ketika mata uang Yuan turun, harga barang dari Tiongkok akan sangat murah alhasil kabar buruk bagi permintaan mata uang bagi negara - negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.

Kini setelah pengumuman The Fed, para investor global mulai mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok, apakah yang akan dilakukan Tiongkok sebagai respon dari kenaikan tingkat suku bunga oleh The Fed? Akan kah pemerintah China mengambil peran sebagai penstabilisasi mata uang global ataukah ia menurunkan mata uang Yuan dengan mode yang lebih cepat dan hanya mementingkan ekonomi negaranya?

Setelah berhasil menahan efek kenaikan The Fed, apakah IHSG akan mampu merangkak naik? Kira - kira sentimen apa saja yang perlu kita perhatikan serta bagaimana keadaan pasar selengkapnya, apa dampak dari Santa Claus Rally, Window Dressing, teropong sektor oil dan lain sebagainya saya ulas selengkapnya di December Premium Insight. Bisa Anda dapatkan di bit.ly/premiumaccess

Salam Profit,

@pakarsaham
CEO Ellen May Institute
PS : Mau belajar saham dari tempat Anda ? Hari ini saya akan cerita rahasia strategi trading saham profit maksimal memodel keberhasilan trader legendaris Alm Jesse Livermore , dan bahas pertanyaan2 penting yang menjadi rahasia keberhasilan trading saya dan teman2 alumni, dari hanya di Webinar Santa Claus Rally Jumat 16 Des jam 13.00 WIB.

Untuk mengikutinya, daftarkan diri Anda sebagai member Premium Access dan dapatkan manfaat lain, yang bisa Anda simak dan daftar di sini : bit.ly/daftarpremiumaccess

Disclaimer : #kopipagi bersifat sebagai informasi, bukan sebagai perintah atau larangan untuk beli dan jual. Risiko dan keuntungan dalam berinvestasi menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar.



Solo, 57129, Surakarta, Indonesia

IHSG After Aksi Damai 212


Posted: 04 Dec 2016 08:16 AM PST
Pada Jumat, 2 Desember kemarin, IHSG ditutup naik 0.9% seiring dengan optimisme investor bahwa ‘Aksi Damai 212’ yang digelar pada hari tersebut, yang merupakan aksi lanjutan dari demo besar tanggal 4 November lalu, akan berjalan lancar tanpa hambatan berarti (dan memang benar event besar tersebut berakhir aman dan damai, bahkan Presiden Jokowi turut menyempatkan diri shalat jumat bersama para peserta aksi). Namun demikian posisi asing pada hari jumat tersebut masih net sell, tepatnya sebesar Rp181 milyar, dimana jika diakumulasikan sejak September lalu maka posisi investor asing di BEI sudah berkurang sekitar Rp20 trilyun, dan itu pula yang menyebabkan pergerakan IHSG cenderung tersendat-sendat hingga sekarang ini.

Nah, ketika asing terus keluar dari Bursa, maka penyebabnya bisa macam-macam, namun penyebab yang paling mencolok adalah terkait memanasnya situasi politik dankeamanandalam negeri dalam beberapa bulan terakhir ini. Karena, logika saja: Jika kita membeli saham sebuah perusahaan di suatu negara dimana sering terjadi unjuk rasa yang bisa saja berakhir bentrok atau rusuh, maka sedikit banyak tentu kita akan khawatir bukan? Karena sektor ekonomi di negara manapun tidak akan bisa maju jika masyarakatnya terus terlibat konflik dengan Pemerintah.

Namun demikian, situasi politik di Indonesia mungkin sama sekali tidak seburuk yang dikhawatirkan. Okay, sekarang kita pakai analogi pasar modal: Ketika anda beli sebuah saham, maka gak peduli meski perusahaannya bagus, valuasinya murah dll, namun tetap saja saham tersebut tidak akan naik terus setiap hari, melainkan pasti ada waktu-waktu dimana dia turun dulu, katakanlah karena penurunan IHSG, dan itu, sekali lagi, bukan karena perusahaannya jadi jelek atau apa, tapi memang lagi waktunya untuk turun saja. Yang terpenting disini adalah kita sebagai investor harus selalu memiliki strategi terkait kapan harus buy, sell, atau hold, entah itu ketika saham yang kita pegang/incar sedang dalam trend naik, stagnan, atau turun. Dalam beberapa situasi kita mungkin harus menjual saham dalam posisi rugi alias cut loss, namun itu tetap merupakan keputusan terbaik karena kita mungkin justru akan menderita kerugian yang lebih besar, jika cut loss tersebut tidak dilakukan.

Tapi intinya ketika kita masih mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan kedepannya dalam rangka menata ulang pegangan saham, maka itu artinya investasi kita masih under control, dan anda akan kembali profit ketika nanti IHSG naik lagi. Situasinya baru bakal gawat jika anda malah bingung dan sama sekali ndak tau harus ngapainketika saham-saham anda nyangkut semua, dimana barulah pada titik tersebut, apapun yang anda lakukan hanya akan memperburuk keadaan.

Demikian pula dengan perkembangan politik dalam negeri: Tak peduli sebaik apapun Pemerintah dalam mengelola perekonomian dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, namun tetap saja akan ada waktu-waktu dimana rakyat merasa tidak puas dengan kinerja Pemerintah, jika itu bukan terkait perekonomian maka bisa terkait hal lain, misalnya terkait upaya penegakan hukum terhadap pejabat yang terlibat kasus korupsi atau lainnya, dan sebagian dari rakyat ini akan mulai turun ke jalan. Dan ketika itu terjadi maka kondisi politik yang sebelumnya stabil akan mulai goyang lagi, dimana orang-orang yang sejak awal berada dalam posisi menentang Pemerintah akan kembali lantang berteriak ‘Turunkan Presiden!’ atau semacamnya

Nah, menurunnya stabilitas politik seperti yang dicontohkan diatas, itu adalah sama seperti penurunan IHSG: Bisa terjadi kapan saja, tak peduli meski fundamental ekonomi terbilang cukup baik. Namun yang terpenting disini adalah Pemerintah sebagai ‘political manager’ harus mampu mengambil keputusan politik yang paling tepat, yang sebisa mungkin memuaskan semua belah pihak. Kalaupun ada satu atau dua hal yang harus ‘dikorbankan’, katakanlah seperti ketika investor harus jual saham dalam posisi rugi/cut loss, maka itu adalah demi kebaikan yang lebih besar yang akan diperoleh di masa yang akan datang.

Dan jika Pemerintah tetap dalam posisi know what to do seperti itu, maka lambat laun ‘koreksi politik’ yang terjadi akan pulih dengan sendirinya, semua demonstrasi akan berakhir damai, dan Pemerintah bersama-sama dengan rakyat akan bisa kembali bekerja membangun perekonomian. Yep, jadi seringkali ini hanya soal waktu saja, karena seperti halnya IHSG yang gak akan langsung bullish lagi setelah mengalami koreksi, kondisi politik juga gak akan serta merta stabil lagi pasca mengalami goncangan, melainkan perlu waktu. Situasinya baru akan berbeda jika Pemerintah, entah itu pejabat eksekutif, kepolisian, hingga militer, semuanya sudah dalam posisi lost control dimana aksi-aksi unjuk rasa berakhir dengan kekerasan dan huru hara, atau bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.

But hey, seperti yang bisa anda lihat kemarin, semua aksi unjuk rasa berakhir damai bukan? Dalam hal ini kita harus mengapresiasi tidak hanya para peserta aksi yang benar-benar komitmen untuk aksi damai, tapi juga seluruh petugas kepolisian dan militer yang mampu mencegah kemungkinan munculnya provokator untuk berbuat rusuh, dan para petugas-petugas lainnya yang melayani semua keperluan para peserta aksi dengan sangat baik. Nah, sekarang bayangkan jika kemarin aparat bertindak represif, atau Presiden dengan tegas menolak untuk menemui para peserta aksi: Kira-kira apa yang bakal terjadi???

Presiden bersama beberapa petinggi negara ketika hadir di Aksi Damai 2 Desember kemarin. Payungnya itu lhooo... Source: www.bbc.com
Jadi dalam hal ini, okay, kondisi politik dalam negeri sedang ‘terkoreksi’ dalam satu dua bulan terakhir, dan itu biar bagaimana akan berpengaruh terhadap IHSG, dan investor asing mungkin belum akan masuk lagi ke pasar selama masih terjadi aksi-aksi pengumpulan massa seperti kemarin. Namun selama Pemerintah masih mengetahui apa yang harus dilakukan, then we have nothing to worry. Actually, kalau dibandingkan dengan ketidak stabilan politik di beberapa negara tetangga, misalnya seperti krisis politik di Thailand di tahun 2013 – 2014 akibat ketidak puasan rakyat disana terhadap pemerintahan yang didominasi Keluarga Shinawatra (waktu itu banyak juga demonstran yang ditembak mati aparat), atau juga unjuk rasa besar di Malaysia pada tahun 2015 lalu yang menuntut Perdana Menteri Najib Razak untuk mundur karena diduga terlibat kasus korupsi, maka apa yang terjadi di Indonesia belakangan ini terbilang masih aman terkendali. Yep, entah kita menyadarinya atau tidak, namun secara politik, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling stabil di Kawasan Asia Tenggara. Bagi Pemerintah, tantangan-tantangan politik seperti yang terjadi belakangan ini tentunya akan terus datang silih berganti, tapi sebagai investor sekaligus bagian dari rakyat, penulis kira kita tetap bisa tetap berinvestasi dengan tenang dan rileks karena sekali lagi, semuanya masih aman terkendali.

Pertanyaannya sekarang, lalu kapan kita boleh belanja lagi? Dan apa saja pilihan sahamnya? Bagaimana dengan isu Fed Rate dll? Well, kita akan diskusi soal itu another time.

Buletin Analisis IHSG & Stockpick Saham edisi Desember 2016 sudah terbit! Anda bisa langsung memperolehnya disini, gratis konsultasi tanya jawab saham untuk member, langsung dengan penulis.