Kamis, 06 Oktober 2016

Right Issue, Bikin Harga Saham Turun?

Beberapa trader  menanyakan kenapa saham-saham yang Right Issue alami penurunan? Sebelum saya mengulas hal tersebut, mari kita review perdagangan saham hari ini...

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak mixed, meski di buka dengan penguatan, namun sepanjang hari IHSG bergerak sangat volatil hingga akhirnya IHSG ditutup melemah 0.21% di level 5,409.34 .

Perdagangan saham hari ini cukup sepi hanya senilai Rp 6 triliun, namun investor asing sudah mulai mengurangi jualan sahamnya. Hingga sore hari ini, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 75 miliar.

Right Issue 4 BUMN
Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI dalam rapat kerja kemarin menyetujui penerbitan saham baru (rights issue) empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Keempat BUMN yang disepakati right issue tersebut yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT PP Tbk (PTPP).

Sejak kemarin saham KRAS, PTPP, dan WIKA alami pelemahan di pasar reguler. Konon, katanya Right Issue bikin harga saham turun. Benarkah ?

Apa sebenarnya dampak Right Issue bagi perusahaan dan juga bagi harga saham ?

Ulasan selengkapnya bisa Anda cek di bit.ly/rightissuebumn1

Mau tau perusahaan mana yg layak untuk investasi dan mana yang tidak ?

Analisis Fundamental lah jawabannya !
Selain mendapatkan info saham secara Realtime melalui Telegram Channel, kini secara exclusive saya persembahkan Trilogy Fundamental Course untuk member Premium Access yang akan dirilis pada tanggal 10 , 17, dan 24 Oktober.

Pada periode pertama 10 Oktober nanti saya akan berikan 4 Steps Fundamental Analysis for New Investor yang sangat bermanfaat buat Anda dalam menilik kesehatan perusahaan.

Daftarkan diri Anda sebagai member dibit.ly/daftarpremiumaccess (082327229009 telepon pada jam kerja)

Salam Profit,
@pakarsaham
CEO Ellen May Institute
Solo, 57129, Surakarta, Indonesia

The Best of Sure Dividend for You

Hi,

The resources below will help you invest in the best dividend growth stocks for the long-run.

Firstdownload the following lists of high quality dividend growth stocks:
  1. 273 Dividend Achievers (10+ years of rising dividends)
  2. 50 Dividend Aristocrats (25+ years of rising dividends)
  3. 18 Dividend Kings (50+ years of rising dividends)
Second, see how The 8 Rules of Dividend Investing systematically identify high quality dividend growth stocks trading at fair or better prices.
You can see more on Sure Dividend's Best Articles & Lists page.

Tomorrow, I'm going to send you an email discussing how The Sure Dividend Newsletter uses The 8 Rules of Dividend Investing to systematically identify the Top 10 dividend stocks every month.

After that, you will only here from me when you write me, or when we have important updates (like valuable new investment ideas) at Sure Dividend.

As always, feel free to ask me any questions you have.
Thanks,
Ben Reynolds
Sure Dividend
Sure Dividend · P.O. Box 55131 · Houston, TX 77255 · USA 

Rabu, 05 Oktober 2016

Roger Ailes Secretly Buys US$36 Million Beachfront Home In Florida


Image Title

Harum Energy

By Teguh Hidayat

Sekitar setahun lalu, tepatnya pada bulan Juli 2015, penulis memperhatikan fakta bahwa ketika IHSG mulai turun, tepatnya 7% secara year to date (YTD)ternyata saham-saham pertambangan khususnya batubara sudah turun lebih dalam lagi, dimana indeks sektor tambang sudah anjlok 26.3%, terburuk dibanding sektor lain manapun, dan itu semakin memperparah penurunan yang sudah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Ketika itu penulis bertanya pada diri sendiri, ‘Apa mungkin saham-saham batubara bakal jadi gocapan semua???’

Sebab meski harga batubara turun terus ketika itu (dan itu menyebabkan perusahaan-perusahaan batubara terus saja mencatat penurunan laba, atau bahkan kerugian), namun faktanya batubara menjadi pilihan utama untuk bahan bakar pembangkit listrik. Dan setelah penulis pelajari lagi, penurunan harga batubara lebih disebabkan oleh ketidak seimbangan antara supply and demand, dimana demand batubara dari China terus turun sejak tahun 2011 seiring dengan perlambatan ekonomi disana, namun supply batubara itu sendiri justru terus naik, dimana Indonesia totalnya memproduksi 458 juta ton batubara pada tahun 2014, atau naik signifikan dibanding tahun 2011 yang hanya 353 juta ton. Ketika itulah penulis berkesimpulan bahwa ketika nanti harga batubara turun hingga ke level dimana supply batubara match dengan demand-nya, maka saat itulah harga batubara akan berhenti turun. Anda bisa baca lagi artikelnya disini.

Tapi intinya ketika balik lagi ke pertanyaan diatas, apakah saham-saham batubara bakal jadi gocapan semua dan mati disitu? Penulis bisa jawab, tidak! Kecuali untuk beberapa saham dari perusahaan batubara tertentu yang memang bermasalah seperti Bumi Resources, saham-saham batubara pada akhirnya akan mencapai titik terendah mereka masing-masing, sebelum kemudian naik lagi.

And indeed, memasuki tahun 2016 pasar mulai berbalik naik, dimana ketika artikel ini ditulis, IHSG sudah naik 19% secara YTD. Sementara saham-saham batubara? Terbang hingga 47 persen! Para perusahaan batubara juga mulai melakukan buy back terhadap saham mereka masing-masing (perhatikan bahwa meski saham batubara turun terus dalam beberapa tahun terakhir, namun baru sekarang para emiten ramai melakukan buyback). Dan yang mungkin belum diperhatikan orang adalah, harga batubara belakangan ini juga mulai naik signifikan, dimana harga batubara acuan di Newcastle Australia terakhir sudah US$ 72 per ton, naik tajam dari titik terendahnya yakni US$ 53 per ton pada akhir tahun 2015 lalu.

Menyadari fakta diatas penulis segera mengecek kembali laporan-laporan keuangan dari beberapa perusahaan batubara aaaanndd.. gotcha! Ketemulah sama Harum Energy (HRUM). Hingga Kuartal II 2016, HRUM membukukan laba US$ 4.4 juta, naik signifikan dari tahun sebelumnya US$ 2.8 juta, meski pendapatan perusahaan sejatinya masih turun, thanks to penurunan harga minyak diesel, yang membuat biaya produksi perusahan turut turun. Pada harga 1,050 (harga beli penulis), PBV HRUM hanya 0.8 kali, dimana meski valuasi segitu tampak tidak terlalu murah karena profitabilitas HRUM masih sangat rendah, namun di masa jayanya di tahun 2011, HRUM pernah membukukan ROE lebih dari 60%, dan valuasinya pun ketika itu sangat tinggi pada PBV 5 kali.

Jadi pertanyaannya sekarang adalah, apakah HRUM ini kedepannya bisa kembali membukukan ROE yang besar, katakanlah 20 – 30%? Well, mari kita cek. Sejak perusahaan IPO pada tahun 2010, pihak manajemen selalu mengelola perusahaan dengan cara ‘tradisional’, yakni melakukan explore tambang, gali batubaranya, lalu jual, jadi gak pernah macam-macam dengan akuisisi sana sini atau ngambil utang dalam jumlah besar, dan alhasil HRUM sama sekali tidak memiliki beban bunga utang. HRUM juga merupakan salah satu perusahaan batubara dengan biaya operasional produksi paling efisien di tanah air, yakni hanya US$ 30 per ton. Dari sini bisa kita lihat bahwa ketika nanti harga batubara mulai naik, maka margin laba HRUM akan meningkat sangat signifikan, karena biaya produksi perusahaan baik dari sisi operasional maupun finansial sama-sama rendah. Dan meski perusahaan dengan sengaja menurunkan volume produksi dan penjualan batubaranya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk hingga tahun 2016 ini (dengan tujuan menurunkan supply batubara di pasar, sehingga pada akhirnya menaikkan harga jual), namun HRUM memiliki cukup infrastruktur dan sumber daya manusia untuk menaikkan kembali volume produksi batubaranya kapan saja, dimana perusahaan memang akan melakukan itu (menaikkan volume produksi) ketika nanti harga batubara benar-benar pulih.

Kesimpulannya, ketika nanti harga batubara sudah stabil (manajemen HRUM lebih suka menggunakan istilah ‘harga stabil’ ketimbang ‘naik’), maka laba perusahaan akan meningkat signifikan karena dua hal, yakni peningkatan margin laba, dan juga peningkatan dari nilai pendapatan itu sendiri. All the company needs right now is a ‘stable coal price’, nothing else.

Lalu bagaimana dengan harga batubara itu sendiri? Diatas memang sudah disebutkan bahwa harga patokan Newcastle sudah naik ke US$ 72 per ton, tapi bagaimana kedepannya? Apakah harga batubara masih akan lanjut naik atau malah turun lagi? Ya mari kita lihat fakta-faktanya. Pertama, pada bulan Juni 2016 kemarin, Pemerintah China mengeluarkan peraturan agar perusahaan batubara disana mengurangi produksinya, dan itu menyebabkan impor batubara dari negeri tirai bambu meningkat lagi setelah sebelumnya turun terus. Kedua, kenaikan harga batubara tidaklah sendirian, karena harga-harga komoditas secara umum memang naik semua. Ketiga, supply batubara di kawasan Asia Pasifik telah turun dalam dua tahun terakhir, dan butuh waktu paling cepat 1 – 2 tahun kedepan untuk bisa berbalik naik lagi, dimana ketatnya supply turut mendorong kenaikan harga batubara. Keempat, meski di Amerika mulai ramai isu lingkungan dimana penggunaan batubara dikurangi karena dianggap ‘kotor’, namun HRUM hanya menjual batubaranya ke kawasan Asia (India, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang), dimana di negara-negara tersebut tidak ada isu serupa. Dan kelima, jika sebelumnya HRUM, seperti juga kebanyakan perusahaan batubara lainnya, hampir mengekspor seluruh produksi batubara mereka karena tidak adanya pembeli di dalam negeri, namun saat ini Pemerintah sedang gencar membangun pembangkit listrik 35,000 MW, dimana 45% diantaranya menggunakan batubara. Jika pembangunannya lancar dan selesai tepat waktu, maka permintaan batubara di dalam negeri akan meningkat tajam, dan HRUM akan memperoleh pelanggan baru.

Kesimpulannya, meski kita tentunya tidak bisa memprediksi harga batubara ini bakal naik sampai berapa, namun, kecuali terjadi peristiwa luar biasa, no way dia bakal balik lagi ke level US$ 50-an per ton. Sementara jika rally kenaikan harga batubara sejak beberapa bulan terakhir ini berlanjut, maka laba bersih HRUM bisa dipastikan bakal naik signifikan hingga akhir tahun, dan demikian pula di tahun 2017 nanti. Sementara sahamnya? Well, menurut anda???

However, dalam value investing, akan selalu lebih aman jika kita memastikan dulu bahwa perusahaan memang sudah membukukan laba yang besar, kemudian baru kita beli sahamnya. Tapi berhubung HRUM sendiri sudah naik banyak bahkan ketika perusahaan masih membukukan kinerja yang kurang meyakinkan (dari posisi terendahnya yakni 600, berarti dia sudah naik lebih dari 70%), demikian pula saham-saham batubara lainnya juga sudah pada naik, maka mungkin kita harus berani ‘curi start’ disini, meski tentunya dengan tetap menggunakan analisis yang hati-hati. Dan seperti yang sudah dibahas diatas, untuk kedepannya HRUM jauh lebih berpeluang untuk kembali membukukan laba bersih yang besar, ketimbang merugi lagi seperti tahun 2015 lalu. So this is what I call ‘fair bet’, dimana peluang gain dari saham yang kita beli lebih besar (atau jauh lebih besar) dibanding risiko kerugiannya. Anyway, whether you join the train or not, it is your call.

PT Harum Energy, Tbk
Rating Kinerja pada Q2 2016: BBB
Rating Saham pada 1,080: A

Disclosure: Ketika artikel ini dipublikasikan, Avere sedang dalam posisi memegang HRUM di average 1,050. Posisi ini bisa berubah setiap saat tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Buletin Analisis IHSG & Stockpick Edisi Oktober 2016 sudah terbit! Anda bisa memperolehnya disini, gratis konsultasi/tanya jawab saham langsung dengan penulis untuk member.

1 Way to Find Motivated Sellers" - Webinar replay ends tonight...

Hi,

Just wanted to shoot you a reminder that this is your last chance to watch our "Motivated Sellers" webinar replay.
If you missed it, you can still catch the replay now >>> http://www.creonline.com/webinars/FMSN/webinar.html

We have a few spots left for CRE Online participants who want to take advantage of Kent's amazing offer.
Hope you're one of them!

Go here to watch the "Replay" and get all the details of this great opportunity:



Thanks for joining us!
Jeanne Ekhaml, Publisher
Creative Real Estate Online
www.creonline.com


P.S. The "Replay" and Kent's offer expire at midnight tonight.


CRE Online, Inc.
6440 Sky Pointe Dr.
Suite 140-187
Las Vegas, NV 89131 

Nightly Note: Google Launches Pixel Smartphone

Google Unveils New Products

Google Launches Pixel Smartphone

Today Alphabet announced many new products. It launched Google Wi-Fi, Chromecast Ultra, Google Home, Daydream View (virtual reality headset), and Pixel.

Pixel had the biggest excitement surrounding it. The Pixel is a 5 inch phone which will cost $649; the Pixel XL is 5.5 inches and will cost $769. 
Pixel has a 12.3MP camera. It scored an 89, the highest rating for a phone ever, on the DxOMark test for cameras. The other specs are show below.
Vice Presidential Debate
The election has been unpredictable for most political pundits. Therefore, it makes sense to use the history within this race as a way to predict future results, instead of using past elections. As you can see below, the 538 Now-cast has Hillary Clinton winning comfortably. This shows the debates matter because it was about 50/50 before the last debate.

The Vice Presidential debate is at 9PM tonight. We will see if it effects the race or the markets in the days following it. 
Hurricane Matthew Takes Aim For The Southeast
Hurricane Matthew is threatening to shut in 33 million barrels of oil storage in the Bahamas. Statoil operates the 6.7 million barrel South Riding Point terminal on Grand Bahama Island. Buckeye Partners operates a 26.2 million barrel terminal on Grand Bahama Island.

The initial forecasts were for the hurricane to move out to sea, but, as you can see below, the forecasts have move towards the southeast. A landfall in Florida, Georgia, South Carolina, and North Carolina are possible.
Copyright © 2016  investFeed, Inc., All rights reserved.

13 Companies to build a Dividend Growth Portfolio with 10 years to go

TheDividendGuyBlog.com

This is Mike from The Dividend Guy Blog and the Dividend Monk, I hope you are doing well!

In my latest article, I’ve discussed the metrics I would use to make a selection of dividend paying companies if I had only 10 years to build my portfolio. I then used those metrics to pull out a list of strong dividend growth stocks. You can download the complete list and see what are my 13 picks for a portfolio here:


Cheers,
TheDividendGuyBlog.com
Mike
TheDividendGuyBlog.com
DividendMonk.com
DividendStocksRock.com